27

12.5K 546 1
                                    

Bima tak main-main dengan ucapannya,malam ini keluarga Jusuf Kamil di undang acara makan malam bersama di salah satu restoran ternama di Thamrin.
Gina orang pertama yang murka saat tahu tujuan Bima mengundang keluarga mereka.
Bahkan langit dan Dinara langsung datang ke rumah Kamil.

" Bunda sudah bilang apa,pada kalian sekarang semua terjadi " kesal gina menatap kecewa anak dan menantunya. " Kalian belum tahu siapa keluarga Sanjaya, ya Allah Lang " geram gina,bulan yang ikut hadir pun hanya mengelus bahu sang bunda mencoba menenangkan.

Dinara meremas kedua tangan di pangkuannya, ternyata keegoisan dirinya berdampak buruk pada rumah tangga yang baru di jalani.dia hanya ingin beasiswa yang dia dapat tidak di cabut oleh pihak kampus,tapi di sini dia harus mengorbankan rumah tangganya.

" Langit sudah menolak dia Bun "

" Tapi penolakan kamu membuat bima begitu berambisi ingin menjadikan kamu menantunya, ingat Lang Selesaikan masalah ini secepatnya bunda gak mau liat sampai semua salah paham. " Jelas gina yang bangkit menuju kamarnya.

" Kakak sarankan secepatnya kalian umumkan pernikahan kalian Lang, Ra? Kakak gak mau semua jadi bumerang buat kalian. " Rembulan menatap iba kepada keduanya.

" Malam ini kamu harus tetap datang ke acara makan malam itu Lang " Kamil berucap,dia menatap menantunya dengan iba,dia paham sifat Dinara yang tidak ingin di ekspos  oleh banyak orang apa lagi pernikahan dirinya dengan langit yang terbilang singkat.dulu Dirga juga sama seperti Nara.

" Tap_ "

" Nara juga akan ikut, kakak? Bantu Nara bersiap " bulan hanya mengangguk membawa Nara menuju kamar langit ketika belum menikah di rumah ini.
Bulan menatap kasihan pada Nara wajahnya terlihat lebih kurus bahkan sedikit pucat.

" Jangan terlalu di pikiran " bulan mendudukkan dirinya di sebelah Nara,dia menggelengkan satu tangan Nara yang basah oleh keringat.

" Dulu mas Dirga juga sama seperti kamu, menutup diri agar tidak di lihat siapa dia sebenarnya dia ingin sukses tanpa nama keluarga papah " Nara menoleh menatap bulan " mas Dirga anak yatim-piatu dia sejak kecil tinggal di panti sampai umur 9 tahun dia diadopsi oleh papah dan bunda, tumbuh bersama dengan kakak sampai kami memiliki rasa yang sama,dan memutuskan untuk menikah " Nara yang baru tahu fakta ini hanya diam dia tak tahu harus menjawab apa.

" Mas Dirga Hanya bekerja sebagai karyawan papa di kantor, walopun papa berambisi ingin menjadikan dia ceo,mas Dirga tidak mau dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri tanpa ada sangkut paut nama keluarga kakak di belakang namanya " jelas bulan " kami juga menyembunyikan pernikahan ini sampai kakak hamil Zela baru mas Dirga mau mengakui kakak sebagai istrinya. Jadi kamu sama mas Dirga itu sama-sama belum siap menerima celaan dari orang lain."

" Jadi kakak minta sama kamu,kamu harus percaya sama langit, meski banyak yang menginginkan dia hanya kamu yang dia pilih menjadi istrinya "

•••

Pukul 7 rombongan keluarga Megantara tiba di restoran yang di rekomendasi oleh Bima,mereka di antar menuju ruangan VVIP yang sudah di pesan Bima sebelumnya.tangan langit tak lepas menggandeng tangan Nara dengan posesif dia hanya ingin menunjukkan bahwa Nara hanya miliknya.

" Selamat datang pak Kamil " ucap Bima dengan bahagia.nara melepaskan tatuan tangannya dari langit dia sedikit menggeser tubuhnya ke arah bulan

" Sama-sama,maaf menunggu lama "

" Tidak masalah pak, silahkan duduk " 

" Hay Lang " wanita berparas cantik itu meletakkan tasnya di atas meja dan langsung memeluk langit " long time no see " katanya sedikit manja dia tak lupa menghadiahkan kecupan mesra di pipi kanan langit.

Nara melotot melihat itu, tangannya meremas tali tas miliknya.

" Maaf bisa anda lepas tangan anda " ucap langit dingin.karisa melepaskan pelukannya dari tubuh langit dia hanya tersenyum, ternyata langit masih sama seperti dulu tak tersentuh.langit menyambar tisu di atas meja dan mengelap bekas kecupan Karisa di pipinya.

Mereka semua menikmati hidangan yang tersaji di atas meja,Nara hanya memilih dessert cake sajah dia tak berselera makan apa lagi melihat kelakuan Risa yang selalu bergelayut manja dengan langit.

" Kamu gak makan Ra? " Tegur bulan yang melihat Nara sama sekali tak menyentuh makanya.nara hanyatersenyum Dengan menggelengkan sedikit kepalanya.

Langit menoleh ke arah Nara yang tengah menikmati segelas air putih, yang dia minta tadi.

" Gimana pak Kamil mereka cocokkan? Sebaiknya kita tentukan tanggal baik untuk pertunangannya"

Uhuk . . Uhuk

Nara tersedak yang membuat rasa sakit di tenggorokan nya,tapi tak seberapa dari pada sakit hatinya gara-gara ke egoisnya yang menjerumuskan suami untuk mendua.

" Pelan-pelan Ra " ucap bulan dengan lembut.Dia mengelus punggung Nara dengan lembut.

" Terimakasih kak "

" Gimana Lang kamu setuju kan tunangan sama aku? " Tanya Karisa.

" Iya nak langit Karisa bisa menjadi istri dan ibu yang baik bahkan Karisa pandai dalam urusan pekerjaan dia bisa menjadi partner kerja buat nak langit yah Karisa ini multitalenta,jarang loh bisa mendapat 3 kemampuan dalam satu orang " bangga Reni kepada langit.

Sampai acara makan malam itu selsai tidak ada jawaban dari keluarga Megantara,tanpa mereka duga di depan restoran sudah ada beberapa wartawan yang menunggu.
Mengabadikan dua keluarga yang baru sajah keluar.










TBC










Jangan lupa follow vote and comen ❤️

The Wedding DinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang