32

12.7K 527 1
                                    

Sudah 5 hari Dinara di rawat di rumah sakit dan hari ini dia di ijinkan pulang oleh dokter, selama lima hari itu langit tak pernah pergi barang sedetik pun dari dekat istrinya,apa lagi hormon ibu hamil yang di alami Nara yang ingin selalu berdekatan dengan suaminya.

Bahkan Langit di buat heran oleh kelakuan ajaib Nara yang meminta langit tidak boleh mandi, bahkan istrinya akan memeluk langit seharian.pernah sewaktu Nara tidur langit mencuri-curi waktu untuk mandi, bukanya Nara bahagia malah langit yang di diami istrinya seharian.

" Aku udah bilang Kalau mas gak usah mandi,jadi bau kan sana pergi gak usah deket-deket "

" Yang mas gerah loh kalau gak mandi, emang kamu gak bau apah kalau mas enggak mandi " padahal langit akan selalu wangi walaupun tidak mandi 1 Minggu pun.

" Ck . . Sana jangan deket-deket "

Mulai saat itu setiap akan tidur langit meninggalkan rutinitas mandinya,agar bisa memeluk Nara sepanjang malam.

Safira yang mendengar Nara hamil dan masuk rumah sakit, memutuskan untuk pergi ke Jakarta menggunakan kereta.

" Makan dulu kak, ibu suapin yah " Nara menggeleng tanda tak mau.

" Makan yah,kasian loh baby kalau maminya gak makan " bujuk Safira,tapi Nara tetap tak menggeleng.

" Ya udah kakak mau apa biar ibu buatkan "

" Kakak mau mas langit ibu,hiks kenapa lama banget perginya hiks " Safira gelagapan melihat Dinara yang menangis, padahal Nara bukan tipe orang manja tapi kenapa semenjak hamil, sifatnya berbeda.

" Ya . . Ampun mas langit baru ajah pergi kerja kak, gak boleh kaya gitu kak gak baik suami kamu itu kerja bukan pergi main " omel Safira,dia begitu gemas melihat kelakuan Nara yang super aneh ini,dengan menghentak-hentakkan kaki Nara masuk kamarnya.

" Masyallah . . Kenapa sikapnya jadi aneh gitu "

Langit menggeram marah kepada wanita bergaun merah di depannya, sepagi ini Karisa sudah ada di kantornya.

" Kamu kemana ajah sih Lang, aku kesini kamu gak ada terus " ucap Karisa dengan suara manja.langit berdecih tak suka.

" Oh . . Lang nanti malam mau kan temenin aku buat datang ke acara ulang tahun sahabat aku "  Karisa menyilang kan ke-dua kakinya, bergaya sensual ke arah langit yang tak menatap dirinya sama sekali.
" Mau yah aku udah terlanjur bilang sama sahabat aku bakal datang sama kamu loh "

" Risa " ucap langit datar.

" Yes Lang "

" Saya minta keluar dari ruangan saya sekarang atau kamu mau satpam yang menyeret kamu keluar " geram langit dengan mata berkilat marah.

" Dan dengarkan saya baik-baik Karisa, jangan pernah injakan kaki kamu ke kantor ini.bahkan mencoba menemui saya dan satu lagi saya sudah memiliki istri "

Deg

Karisa tertawa ternyata langit masih sama seperti masa SMA dulu yang tidak pernah memandang dirinya, bahkan sekarang di saat laki-laki lain memandang Karisa dengan memuja,tapi sosok di depannya tidak pernah memandang sedikit pun pada karisa.dan sekarang secara terang-terangan langit menolak dirinya dengan tegas.

" Kamu lucu yah Lang,bilang punya istri " Karisa tertawa " bahkan kamu ajah belum pernah dekat dengan perempuan mana pun " ucap Karisa tajam.

" Terserah ris, yang penting saya sudah pernah memberi tahu kamu "



•••




Pukul empat sore langit pulang ke rumah bertepatan dengan ferhan yang baru saja datang, yang akan mengunjungi putrinya.

" Baba " sapa langit bersalaman dengan ferhan.

" Just got home "

" Yes, there happen to be a lot of files that need to be checked at the official " ucap langit yang berjalan bersama ferhan menaiki undakan tangga rumah.

" Assalamualaikum "

" Walaikum salam " Sapa Safira yang membawa segelas susu dan irisan buah Safira tertegun melihat ferhan yang datang bersama langit.

" Nara mana Bu " langit memecah kecanggungan antara ferhan dan safira,langit sedikit tahu tentang ferhan yang masih mencintai Mantan istrinya itu.

" Di kamar, ini ibu mau antar susu sama buah buat Nara."

" Biar langit ajah yang bawa Bu, baba I'am going to the room first I want to see Nara " ferhan mengangguk.

Langit membuka pintu kamarnya,di atas tempat tidur ibu hamil itu tengah bergulung selimut, langit meletakan nampan yang dia bawa ke atas nakas.dan tubuh ya naik perlahan ke atas tempat tidur tak lupa satu kecupan dia dapatkan di kening istrinya.

" Sayang " tangannya terulur merapihkan rambut istrinya,wajah Nara masih terlihat pucat apa lagi lingkaran hitam di kedua matanya begitu jelas langit lihat, bahkan wajah nya lebih tirus dari sebelum hamil.
Langit tahu tak mudah untuk seorang wanita untuk hamil apa lagi ketika dia mengalami morning sickness Semacam nara.bahkan langit selalu tak tega ketika melihat Nara harus mengeluarkan isi perutnya, yang baru di isi makanan.

" Bangun yuk,udah sore " Nara menggeliat, membuka matanya pelan-pelan.

" M__as "

" Iya sayang, kenapa ada yang sakit? "Seperti biasa Nara akan Langsung medusel di pelukan langit, mencium aroma maskulin yang bercampur keringat yang membuat Nara terlihat lebih nyaman.

" Mas kok lama, Nara tunggu sampai ketiduran " adunya dengan memainkan kancing kemeja suaminya.

" Perasaan mas pulang selalu jam segini kenapa,kangen yah " goda langit yang mengulum senyum.tangan langit terulur mengelus perut datar Nara " Anak papi kangen yah " Ais. . Langit bahkan masih tak percaya memanggil dirinya papi.

" Emang Kalau kangen sama suami gak boleh? Harus izin dulu gitu, " ketus Nara, niat hati menggoda Nara malah membuat istri kesal, langit lupa hormon ibu hamil itu cepat sekali berubah-ubah.

" Ya boleh lah,mas seneng malah "

" Sana ah mas bau " kata Nara yang melepaskan pelukannya membuat langit melongo, tadi siapa yang peluk-peluk bahkan gak mau lepas sekarang.

" Ck . . Sabar Lang masih ada 7 bulan lagi " ucap langit menyemangati dirinya.













TBC



Jangan lupa follow vote and comen ❤️

The Wedding DinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang