18

14.9K 661 2
                                    

Langit tersenyum melihat Nara yang baru keluar dari kamar mandi,sudah terlihat segar dengan piyama tidur bergambar bunga, setelah melaksanakan perawatan wajah dengan skin care yang bulan rekomendasi kan padanya,Nara berjalan ke arah tempat tidur di sana langit tengah bersandar di headboard sambil memainkan ponsel pintar miliknya.

Langit yang melihat istri naik ke tempat tidur langsung,menaruh ponselnya di atas nakas dia ingin memiliki banyak waktu bersama Nara.

Langit menepuk sebelah kasurnya mengode Nara agar semakin dekat dengan dirinya.

" Udah ngantuk? " Tanya langit, yang menyelipkan rambut Nara ke belakang telinga.

" Lumayan,tapi kalau mas mau ngobrol-ngobrol dulu aku siap dengerin "

Nara menyandarkan kepalanya di tangan kiri langit, ini sering Nara lakukan entah sudah terbiasa atau Nara yang sudah nyaman pada langit bahkan ketika tidur Nara akan memeluk langit layaknya guling.bukan hanya Nara langit juga sama mereka sudah saling membutuhkan satu sama lainnya.

"  Sejauh ini perasaan kamu sama mas udah naik berapa persen? " Nara tersenyum,langit selalu sering menanyakan perasaan Nara padanya.

" Baru 54% " kata nara,dengan cekikikan.

" Masih 46% lagi dong? Mas gak sabar nunggu sampai angka 100 " langit membelai rambut Nara dengan sayang. " Ra Minggu depan kita liburan yuk, mas mau ajak kamu ke Maldives kebetulan temen kuliah mas ngajakin reuni di sana? Kamu udah mulai libur semester kan? "

" Maldives mas? " Cicit Nara sambil mendongakkan wajahnya menatap wajah langit yang hanya berjarak beberapa senti.

" Mm . . Mau enggak? "

" Mau dong mas, rejeki gak boleh di tolak apa lagi liburan gratis. Kalau ngeluarin uang sendiri harus berapa tahun bisa ke sana? " Cengir Nara yang melihat kan deretan gigi putihnya.

Cup

Dengan gemas Langit mengecup bibir Nara singkat, " emang biasanya libur semester kemana "

" Kalau gak main ke rumah mas adam di kebun jeruk paling di kosan, paling jauh ikut Dewo pulang kampung ke garut "

" Dewo, siapa? Gebetan atau pacar?" nada bicara langit terdengar ketus di telinga Nara, walaupun elusan di kepalanya masih terasa.

" Asep mas, tapi dia lebih suka di panggil Dewo dari pada Asep katanya biar gak kampungan " langit sedikit lega mengingat siapa Dewo sahabat Nara yang sering mengantar istrinya bekerja.
Langit mengalihkan pandangannya pada Nara yang sudah memejamkan mata,dengan pelan-pelan langit membaringkan istrinya di tempat tidur menyelimuti tubuh Nara dengan selimut.

" Sweet dreams Nara,you are my dream come true.I love you my wife " langit mengecup kening Nara lama menyalurkan rasa cinta pada wanita yang telah memiliki hatinya ini.walaupun langit belum pernah mengungkapkan perasaannya secara langsung tapi dia ingin Nara tahu dengan bermacam kode yang langit tunjukan pada nara.langit ikut membaringkan tubuhnya di samping Nara membawa wanita itu kedalam dekapannya.

Tanpa langit tahu Nara belum sepenuhnya tidur,Nara mendengar semua yang langit ucapkan bahkan kata cinta yang baru pertama Nara dengar dari mulut langit sendiri.
Jantung Nara berdetak cepat, ada desiran aneh yang baru pertama Nara rasakan.apa Nara juga sama telah jatuh pada pesona suaminya sendiri.

•••

" Selamat pagi mbak, mas " sapa dinara dengan senyum manisnya. Adel yang melihat Dinara datang langsung tersenyum cerah, Dinara baginya seperti oase di gurun pasir.

" Pagi Nara, akhirnya kamu datang " girang Adel, yang langsung menarik Nara duduk.nara menaikan satu alisnya menatap Adel yang tersenyum cerah.

" Kamu bisa kan, ikut Bayu ke lapangan mbak sama Ratih enggak bisa, banyak berkas yang belum selesai " Nara mengangguk, toh cek lapangan gak sesulit yang Nara banyangkan dulu dia pernah.

" Baik mbak, ayo mas Bayu " Bayu bersorak gembira ketika Nara menerima tawaran Adel, akhirnya modus untuk bisa berdua dengan Nara terlaksana.sambil menyelam minum air Bayu akan bekerja sambil merayu Nara.

" Ingat ya bay . . Nara masih bocah jangan Lo mencari ke sempataan dalam kesempitan. Ra kalau kamu di gombalin Bayu telpon mbak ya biar mbak kasih pelajaran sama dia " tunjuk Adel galak.

" Awas Lo bay, gue sunat anu Lo dua kali " sarkas Ratih yang membuat Bayu meringis takut.

Di depan lobi reza yang baru tiba dari urusannya di luar, menyapa Nara dan bayu.reza mengetuk ruang wakil ceo.

" Selamat siang pak "

" Siang " langit masih berkutat dengan berkas di depannya.

" Ini berkas yang bapak minta tadi " Reza meletakan map berwarna biru di atas meja. Langit hanya melirik nya sekilas.

" Reza, bisa tolong panggilan Dinara di bagian pemasaran kesini " kata langit, dia ingin mengajak istrinya makan siang.

" Dinara pak, dia baru sajah keluar sama Bayu untuk cek lapangan tadi baru sajah saya bertemu di lobby barusan " langit menggeram kesal bisa-bisa tugas lapangan di berikan pada istri apa harus bekerja sama laki-laki yang tempo hari menggombali Nara itu.

Dinara bernafas lega ketika tugas yang dia lakukan telah selesai apa lagi sekarang sudah menunjukkan pukul 14.00,Nara lupa mematikan mode diam di ponselnya.
Nara tercengang ketika melihat beberapa panggilan tak terjawab dari langit, sambil berjalan Nara mengirim pesan pada suaminya yang akan memberi tahu bahwa dia kan kembali lagi ke kantor sekarang.

Tanpa Nara duga tubuhnya akan tergelincir jatuh dari tangga sebelum ada tangan yang menangkap tubuhnya.

Ferhan menarik Nara kedalam pelukannya, ya laki-laki yang menolong Nara adalah ferhan yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi.

Deg

Ferhan terdiam kaku ketika tubuhnya memeluk erat tubuh Nara, ada rasa hangat yang luar bias mengalir di dadanya ketika tubuhnya bersentuhan dengan Dinara,rasa yang pernah dia rasakan dulu.tanpa Nara sadari ferhan menarik 1 helai rambut Nara dan memasukkan kedalam saku jas miliknya.

" Anda tidak apa-apa nona "

" Terimakasih tuan " ucap Nara, bernafas lega " kalau tidak ada tuan mungkin saya sudah jatuh ke bawah " Nara membungkukkan tubuhnya mengucapkan tanda terimakasih.

" Tidak masalah, than I say goodbye, Nara? Wish you happiness " Farhan menepuk pundak Nara, dia akan kembali ke Arkana hari ini.

Ferhan menggenggam sehelai rambut yang dia ambil dari Nara, semoga keraguan dia dan Altaf terjawab.

" Kenapa kak, tiba-tiba pergi? Saya merasa tak enak pada langit " marah Altaf, yang menenggak minuman bersoda miliknya.

" Saya melihat Safira,Al "

" Safira? Come on dud dia masa lalu kamu kak, sampai kapan dunia mu akan berporos di satu Safira masih banyak Safira di dunia ini "

" Tidak ada Safira, lain di dunia ini kecuali safira ku al aku hanya ingin tau alasan dia pergi "

" Kak boleh aku tanya? Jika Safira meninggalkan kamu ketika dia sedang hamil apa sang akan kakak lakukan?"

Ferhan memejamkan mata, dia pernah sakit selama 10 bulan ketika Safira pergi. Sampai dokter memvonis ferhan mengalami sindrom couvade sebab gejala yang  ferhan alami seperti ibu hamil.

" Mengambil kembali miliku, Al siapa istri langit Megantara sebenarnya kenapa saya merasa dekat dengan istri langit sebelum nya "

Altaf tersenyum ternyata ferhan juga merasakan hal yang sama dengannya " mari kita buktikan kak siapa Dinara sebenarnya "



TBC



Jangan lupa follow vote and comen ❤️

The Wedding DinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang