04

18.2K 881 10
                                    

Ini pertama kalinya Langit Megantara, menginjakkan kaki di kantor cabang MT grup di Thamrin.
Cabang ini baru berdiri sekitar 2 tahun di bawah pengawasan Dirgantara suami dari Rembulan Ayu kakak Langit satu-satunya.
Ini cabang ke 3 yang MT grup miliki di sekitaran Jakarta.
Sedangkan kantor pusat MT grup berada di Sudirman.

" Selamat siang pak " Sapa ramah, laki-laki yang langit taksir di bawah usianya. Reza purnama nama yang tertera di Id crad yang tergantung di lehernya.

" Mari saya antar bapak,ke ruangan " Langit mengikuti Reza yang berperan sebagai tour guide,untuk mengenalkan para karyawan yang bekerja di cabang MT grup.
Hampir 30 menit langit berkeliling untuk melihat-lihat, dan sampai lah dia ke ruangan bertuliskan wakil ceo ruang yang akan menjadi rutinitas langit bekerja sehari-hari, dan langit meminta Reza mengumpulkan seluruh ketua devisi untuk melaporkan beberapa dokumen dari tahun kemarin.

Langit membanting kasar dokumen ke atas meja, membuat 5 orang di depannya terkejut bahkan langit menatap garang 5 orang yang berperan sebagai kepala setiap devisi.

" Kalian niat bekerja? " Mereka kompak menagguk tidak berani untuk bersuara, ternyata pengganti Dirga lebih tegas dan menyeramkan " buat laporan seperti ini sajah,kalian tidak bisa? Pantas sajah sudah 1 th ini selalu ada masalah di kantor cabang "
Geram langit, tadi selepas sarapan Kamil mengajak Langit ke ruang kerja miliknya.kamil menceritakan masalah yang di alami kantor cabang Thamrin ada kecurangan dari hasil laporan pegawai.

" Maaf pak, tapi selama ini pak Dirga tidak mengeluh atas laporan kami " jawab wanita berkacamata itu,satu alis langit terangkat dia menatap datar wanita di depannya.

Deg

Apa selama ini ke kacawan ke uangan di sini ada sangkut pautnya dengan Dirga,ah langit menggelengkan kepalanya tidak mungkin Dirga melakukan itu dia tahu betul siapa suami kakaknya.
Laki-laki yang di besarkan keluarganya dari bayi,tidak mungkin Dirga seperti itu.

Langit membuang nafas panjang " oke saya minta perbaiki laporan ini semua,saya tunggu paling lama besok siang sudah ada di meja kerja saya " setelah mengatakan itu,lima orang itu pamit undur diri.
Langit menyandarkan tubuhnya di kursi kerja miliknya, baru sehari sajah dia bekerja tapi sudah ada masalah besar yang menyambut dirinya.langit harus mengetahui dalang di balik ini semua.

©©©

" Re gue duluan yah? Gak ikut kumpul dulu sama yang lain, soalnya tadi mbak Adel chat ada rapat dadakan di kantor " Dinara memcangklong tas punggung miliknya.

" Oke Ra, mau gue anter? "

" Enggak usah, udah pesen ojol juga? Ya udah ya by Rena " Dinara keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang kampus,di sana ojol yang dia pesan sudah menunggu.

" Mbak Dinara Savina "

" Iya pak " supir ojol itu langsung memberikan helm ke Dinara, setelah memakai helm Dinara langsung naik ke atas motor " pak tolong cepet yah? soalnya saya buru-buru " supir ojol itu hanya mengacungkan jempol.

Sekitar 20 menit ojol yang di tumpangi Dinara sampai di lobby cabang MT grup, setelah membayar dan tak lupa mengembalikan helm Dinara melangkah masuk ke dalam.
Saat Nara menunggu lift seorang perempuan berseragam OB menyapa dirinya.

" Baru datang Ra? "

" Mbak Maya " Senyum manis, tercetak jelas di wajah Nara ketika bertemu Maya " iya mbak, baru keluar kelas. Mbak mau ke mana? "

" Mbak mau ke Starbucks Ra, Wadirut kita butuh kapein buat segerin pikiran kayanya,bawaannya sensi terus Lo padahal baru kerja beberapa hari." Keluh Maya,bukan hanya Maya sajah yang bilang wakil ceo yang baru memiliki sifat tempramen bahkan grup wa MT grup pun selalu membahas semua " Untung ganteng Ra kalau enggak "

Ting

Bunyi life membuat atensi Dinara,dia yang sadar sudah di tunggu Adel langsung buru-buru pamit.
Suasana kantor nampak berbeda dari biasanya, walaupun Dinara terbilang baru bekerja di sini tapi dia cukup hapal dengan situasi berbeda saat ini.

" Nara ayo? Malah celingukan di situ " Omel Adel yang sudah siap dengan tumpukan dokumen untuk meeting, Nara bak anak ayam mengekori ke mana pergi induknya.
Langkah kaki Adel terhenti yang membuat Nara menubruk tubuh Adel dari belakang. " Aduh mbak kalau berhenti bilang-bilang dong " protes Nara yang mengelus kepalanya.

" Selamat siang menjelang sore pak " sapa Adel sedikit membungkukkan tubuhnya, Dinara yang baru sadar bahwa di depan Adel ada dua orang pria yang akan ikut masuk juga ke dalam ruang meeting.
Di sebelah pria berjas Abu-abu itu Reza mengulum senyum, Melihat ke lakuan konyol Dinara bocah feelance yang menggemparkan 1 gedung cabang MT grup khususnya laki-laki,Dinara yang tiba-tiba bergabung di devisi pemasaran menjadi primadona,termasuk Reza sendiri.

" Selamat siang pak "Dinara sedikit senyum canggung atas kelakuan dirinya yang tidak tahu bahwa di depannya ada Wakil ceo yang baru.

Iris mata gelap itu memandang intens gadis berkemeja kotak-kotak yang di padukan celana jins biru,Langit di buat speechless oleh sosok cantik di depannya, bukan langit tak pernah melihat gadis cantik sebelumnya bahkan sudah berbagi jenis wanita cantik yang langit lihat sebelumnya,tapi sosok di depannya seolah magnet yang menyedot seluruh debu besi menjadi gumpalan.

" Mari masuk pak " Suara reza membuat langit cepat-cepat merubah mimik wajahnya seperti biasa.

Langit menggelengkan kepala sungguh rapat kali ini membuat langit tidak fokus. Apalagi sosok Dinara yang duduk tepat di depannya.
Baru kali ini langit di pertemukan dengan sosok wanita yang Langsung mengambil alih hati dan pikiran nya.
Apa ini yang sering orang bilang love at the first sight kalau benar iya.

" Bunn . . langit mau Nikah " batin langit.








TBC

Cie bang langit jatuh cinta nih?




Jangan lupa follow and vote

The Wedding DinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang