Rencana Seulgi

290 48 1
                                    

Berita Kang Seulgi kembali ke Candela nyebar ga sampe hitungan jam. Mantan anak kelas 1 yang dulu Cuma bisa liat Seulgi dkk dari jauh masih ngerasa ga percaya mereka kini satu kelas sama si pewaris klan itu. 

Seulgi bisa aja skip langsung kelas 4 alias senior tapi dia gamau , katanya nanti map rapotnya ga estetik kalo kelas 3nya ga ada.

"Waktu kalian 15 menit buat kerjakan soal, dimulai dari, sekarang."

Suara kertas dibalik and erangan tertahan terdengar di mana-mana. Seulgi ketawa pelan. "Ada yang lucu, nona Kang?"

Seulgi dongak, guru baru matpel ekonomi pindahan dari Australia itu baru dateng hari ini. Sang Guru langsung adain tes sederhana buat review pelajaran ekonomi dulu pas kelas 2 supaya dia bisa liat kemampuan anak-anak yang dia ajar.

"Bukan apa-apa, Bu... Joohyun?" Seulgi ngucap lirih nama di name card si guru.

 "Seohyun, kamu pasti ga perhatikan perkenalan saya tadi," koreksi bu guru. Seulgi salting. "Ma.. maaf bu.."

" Berdiri di depan setelah kamu selesaikan soal-soal."

Seulgi melongo. Yeri dan Nayeon yang duduk depan dia nahan ketawa. "Kalian juga, Nona Kim, Nona Im"

Giliran Seulgi yang ketawa. Ekspresi Yeri siap buat bikin meja belakang dia salto kapan aja.

Pas si Guru balik ke meja dia, Seulgi berbisik. "Maklumin guys, namanya juga Joohyun, galak-galak cantik..."

"Eling ehh elingg ...guru itu, jangan diembat!" bisik Nayeon.







JAM MAKAN SIANG.


Di cafeteria, seulgi semeja bareng Yeri dan Nayeon, Byul dkk gabung mampir lima belas menit kemudian.

"Gimana kakeklu?"

Wendy senyum, tulus ke Seulgi. "Better. Ada nyokap yang urus langsung di rumah utama."

Puas sama jawaban pewaris Son, Seulgi angguk-angguk. Ketua Son dijemput langsung ketua Kang di kediaman Shin dan semua dokumen diurus hari itu. Butuh waktu seminggu buat stop peredaran obat dan perlahan staf Son Tech mulai balik ke lab. Situasi balik ke normal tapi klan shin dan sekutunya dapet sanksi sosial dan karna isu pewaris mereka, banyak investor narik saham mereka, sampe akhirnya Shin menjerit ke Kang, lewat Shin Se Kyung pastinya. Kang Dae Joon mana tega, karena selain dia yang kehilangan Daniel, ada ibunya, Se Kyung yang juga kehilangan putranya. Ditambah Se Kyung harus ke psikiater seminggu tiga kali sejak tahun lalu.

"sopankah begitu? Wendy sunbae... panggilnya Wendy sunbae, Seulgi-ssi," cibir Park Joy. "Nae, Joy sunbae... maaf, Wendy sunbae."

Wendy muter mata. Byul bertanya. "Lagian lu kenapa masuk kelas 3 deh? Kelas 4 juga lu matpelnya pada lewat.."

"biasa mo tepe-tepe dia sama dede-dede cetar yang ga sempet disapa dulu pas kelas 1," samber Lisa.

Seulgi jentikin jari dan ngedipin satu mata. "seratus poin , manoban! Hadiahnya jus duren seliter!"

"Seulgi ga ada pawang jadi slengean ye," ucap Hwasa. "kalem guys, abis ini bakal kicep dia... gua punya bukti buat pawangnya," Joy melambaikan ponsel. Seulgi bangun tapi kanan kirinya kompak nahan dia. "Park Sooyoung, udah gua bilang..."

"apa? Mau gebukin gua? Atau mau narik saham Kang dari Park? Atau mau bokap turun dari jabatannya?"

"wha...too extreme, Park. Gak lah, gila..."

Balikin Hati Gue! (First fanfic : SEULRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang