[M]
KANGDO HEALTH CENTRE
11.30 AM
Di RS, seulgi langsung dilarikan di IGD. Irene dan Tiffany duduk di ruang tunggu, Taeyeon nyusul ga lama kemudian dan kasih ponselnya ke tunangannya buat jelasin kondisi Seulgi ke Daejoon, pamannya. Tindakan pertama dari tiffany berhasil bikin Seulgi siuman sebentar tapi ga sampe lima menit dia ga sadar dan Tiffany minta MRI di rs.
Dokter keluar. "Gimana ade gua, Hyun?" tanya Taeyeon langsung ke dokter Seohyun.
"Hasilnya masih setengah jam lagi, dokter Hwang, Taeyeon-ssi, bisa ikut sebentar? Ah. Apa kamu yang namanya Joohyun? Seulgi udah sadar dia......."
Irene segera ucap terima kasih dan lari ke dalam ruangan.
"....nyariin kamu... hmm emang ye nyang namenye Joohyun tu cakep-cakep asli ga ada obat!" kata Seohyun yang punya nama asli Joohyun juga.
Dua unnie-nya Cuma muter mata.
Sementara di dalam ruangan....
"Seul..."
"Hi, there...." Suara lemah Seulgi bikin hati Irene teriris. Tapi dia berusaha buat tetep tenang karena disitu masih ada suster yang ngecek infus Seulgi. Jarak antar ranjang dipisah dengan tirai-tirai, dibagi dalam tiga zona. Hijau, kuning dan merah. Banyak pasien di zona hijau, Seulgi dan dua lainnya di zona kuning dan zona merah dipisah dengan kaca.
Setelah selesai, suster itu ngomong.
"Saya keluar sebentar ngecek kamar buat pasien, mbak-nya nanti tolong isi form ini ya, biar langsung diproses, urusan tanda tangan saya yang minta nanti ke Taeyeon unnie. Oh iya, saya Sunkyu, panggil aja Sunny."
Irene balas jabat tangan suster muda itu. "Joohyun."
"Oke, saya tinggal Seulgi sama kamu sebentar ya, Joohyun." Irene mengangguk.
"Makasih, unnie," kata Seulgi. Sunny mengangguk, merapatkan tirai, dan pergi.
"Hyun-ah, sini..."
Irene berjalan perlahan ke sisi ranjang Seulgi. Dia berdiri diam tapi Seulgi menariknya lebih deket, memandang Irene dari atas ke bawah berkali-kali.
"Kamu gak apa-apa kan? Ada yang luka? Kamu udah diperiksa?"
"Ga..ga ada luka, diperiksa tadi sama Tiffanny unnie sebentar."
"Luka dalem? Fisik kamu oke, tapi psikis??? Jeez! Tiffany ga mikir apa tadi tingginya tu belasan meter!" Seulgi kalut.
Irene menenangkan. "Sshh... Seul, its okay! Aku gak apa-apa, Cuma shock sebentar tapi udah engga sekarang... kamu ga boleh ngomong gitu, dokter Tiffany lagi di ruangan sama kakak kamu ngecek hasil MRI. Harusnya kamu makasih."
Ditegur Irene, Seulgi ciut. "So..sorry.." Irene buang napas. "Oke... kalo kamu sendiri gimana?"
"I feel fine. Shock juga sebentar. Tapi karena post trauma jadinya... oh."
"Trauma?" Alis Irene menyatu.
Seulgi menahan nyeri pas coba buat duduk. "Please, jangan potong. Iya, aku punya trauma dari tragedi Jihyo unnie. Kadang kalo lagi kambuh bisa mimpi buruk tiap malem, dan kejadian tadi jelas bikin trauma balik."
Seulgi udah ga bisa lagi membiarkan Irene berada dalam gelap. Sebisa mungkin, dia harus frontal supaya Irene ilfeel dan pergi dari dia.
Tapi, bukannya menjauh, Irene malah ngomong.
"Then, lets get over this together, Seulgi. Let me in, I'm your bestfriend, right?"
Seulgi terperanjat. Setelah tusukan bertubi-tubi di hatinya, Irene masih anggep dia sahabat? Heck, Seulgi bahkan bingung harus rasain apa, seneng ato sedih, karena perasaannya ke Irene jelas lebih dari sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikin Hati Gue! (First fanfic : SEULRENE)
FanficBaca aja. Siapa tau keterusan kan :) Rate: M, TW , for Violence and Bullying Non baku 30% Karakter banyak sesuai jalan cerita. Alurnya lambat. Mohon kesabarannya. 🙏 Read ur own risk :)