Kepo Lu Semua

2.3K 303 27
                                    

Catatan: banyak kata-kata kasar. Maafin sebelumnya, di awal udah dibilang ini cerita nyerempet2 dewasa.. padahal school life ya..hehe ... 

Selamat membaca, komen dan vote para readerskuuuu <3

*********

"Lu masuk kelas ini ternyata? Gila gue seneng banget!" kata Byul antusias begitu Seulgi duduk di belakang kursinya, di sebelah Lisa. Seulgi senyum lebar. Langsung aja sekelas pada ngerubungin meja mereka.

Oh iya, btw di Candela itu memang ada geng-gengan. Mereka sebenernya bukan geng sih, cuma kelompok nongkrong aja, beberapa juga punya kesamaan hobi.

Nah salah satu yang populer itu gengnya si Moonbyul ini. Isinya ada Moonbyul, Hwasa, Lisa, Jimin, dan Seokjin. Semuanya anak ekskul seni. Moonbyul, Lisa, Jimin di Tari dan Hwasa sama Jin di vokal.

"Seulgi kamu kenal Moonbyul?" tanya Park Jimin, playboy cap kaki kelabang.

 "Iyalah, dia kan sepupu gue," jawab Byul santai. Sekelas cengo. Bu Da Hee udah duduk di kursi guru sambil geleng-geleng kepala.

"Serius? Bokis lu!"

"Lah, tanya aja sama anaknya. Seullll...." rengek Byul. Seulgi ketawa jijik liat tingkah anehnya Byul. "Iya...gosah manyun, kek kang sayur telat setoran. Iya, dia sepupu gue."

"Tuh kan...udah sono lu pada! Ganggu reuni gue!"

"Hah, boong kan lu? Masa sepupu reunian?" celetuk Hwasa.

"Eh bedebah.. engga ya... Seulgi tuh baru balik dari Kanada, kita lama ga ketemuan," jawab Byul sewot. Seulgi Cuma mengangguk-angguk aja begitu temen-temen yang lain noleh ke dia. Setelah menanyakan ini itu, akhirnya Seulgi berkata. "Guys gue ngantuk nih.. kalo mo nanya lagi ntar aja ya," katanya.

Gils.......... seulgi baru masuk udah ngartis ya. Ada break dulu kaya konprensi pers.

Anak-anak itu untungnya mau ngerti dan balik ke meja masing-masing. Tinggal Lisa, Hwasa dan Byul. 

"Lu ngapain pake nama Moon, Seul?" tanya Lisa, pertanyaan yang dari tadi dia pendam sejak di halaman sekolah.

Hwasa membelalak. Dia memang lemot, tapi kalo di luar matematika dan politik, otaknya langsung encer kek diblender. "Hah? Nama asli lo bukan Moon?"

Seulgi menggeleng pelan. "Kenapa Seul?" tanya Byul. Omongannya tadi bukan bulshit. Seulgi dan Byulyi memang sepupuan, tapi jauh. Byul adalah cucu dari adik sepupunya kakek Seulgi.

Hmm.. itu kek gimana urutannya?

Jadi kakeknya Seulgi punya sepupu, sepupunya ini punya cucu ya si Moon Byul Yi.

Oke, balik ke pertanyaan babang Byul.

"Gue ga bisa jawab sekarang, Byul. Tapi yang jelas," Seulgi natap tiga orang di dekatnya bergantian, kemudian merendahkan suara. "Lu bertiga rahasiain ini dari yang lain ya...kalo marga gue bukan Moon.. oke?"

"Emang marga lu apa?" tanya Hwasa. 

"Manoban." Seulgi jawab datar. 

Datar asli kek kertas duplex.

"Anying." Lisa cengo. Byul mendengus tawa, suara tenggorokannya kek napas babi. Ada bunyi groookk gitu.

Hwasa menatap Seulgi tanpa ekspresi. "Seul, sini deh. Gue ada hadiah nih." Seulgi maju sedikit badannya.

Hwasa nyelipin permennya di saku dada Seulgi.

"BANG......sattt... jorok lu!"

Iya, permen lollipop bentuk kaki itu sedetik lalu keluar dari mulut Hwasa

Balikin Hati Gue! (First fanfic : SEULRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang