Warning!
CHAPTER INI PANJANG BANGET, GA DISARANIN BUAT YANG LAGI MASAK IND0MI3 NTAR BENYEK GA KEMAKAN. MUBAZIR.
Gua payah banget ye nulis yang sedih-sedih... jatohnya cringe..huhuhu maafin
Tok tok.
"Hmmhhh... yaa?"
Seulgi merenggangkan tubuhnya. Ia tertidur di tepi ranjang rumah sakit yang dipindah ke kamar Daniel.
Di luar mendung pekat dengan hujan dan petir menggelegar. Ia lega. Abangnya masih tidur dengan tenang. Kabel-kabel penopang hidup terpasang di tubuhnya.
Overdosis.
Kali ini bukan narkoba, melainkan semacam obat anestesi yang ia dapat dari rumah sakit Kang Hospital.
Seulgi mengecup dahi Daniel sebelum kakinya melangkah ke pintu.
"Eomma?"
Sooyou tampak cemas. Seulgi ikut kalut. "Eomma, wae??? "
"Di..di luar... ada... ada Joohyun.."
Mata Seulgi melebar. Otaknya kusut. Ia hendak mengambil langkah seribu, tapi lengan ibunya mencegah.
"Seulll..." gumamnya khawatir melirik dua penjaga yang meski tampak tak tertarik tapi Seulgi ga bisa ambil risiko.
Mereka berdiri tegak ketika Seulgi melipat tangannya di depan dada. Aura gelap 'khasnya' muncul.
"One word and your family will starve on the street next morning."
(ANJAAYYYYYY SEULLLL GARANG BAT DAH LU AH)
Keduanya mengangguk kaku.
Seulgi turun dan mendapati beberapa penjaga membentuk formasi di ruang tengah ke koridor pintu utama, beberapa terlihat lari ke area samping dan belakang.
"Baek Ah!"
Kepala pelayan muncul. "Yes, Agassi?"
Seulgi berjengit dengan panggilan itu. "Inii ngapain pada bikin formasi?"
"Blue code, Agassi."
"The heck. Who's family?" Seulgi mengerti beberapa prosedur keamanan di mansion mewah ini. Semua berada di bawah perintah langsung Kang Do Hoon.
"The Bae, Agassi."
Seulgi murka.
"She's my guest!" serunya sambil berlari menyusuri ruang tengah dan keluar.
Beranda dan halaman dipenuhi puluhan penjaga. Mereka kompak balik badan waktu Seulgi tiba.
"Minggir..."
Tatapan bengis Seulgi agak menciutkan satu kapten penjaga yang menahan badannya.
Baek Ah muncul.
"Kang dan Bae sedang perang tender untuk proyek di Natuna sekarang, bukan waktu yang tepat kontak dengan Bae, Seulgi-ya."
Seulgi hendak menyahuti. Tapi jeritan pilu dari arah gerbang mengalihkannya. "Seulgi!"
Sosok Irene di balik lebatnya hujan, berdiri dengan tangan mencengkram besi gerbang, berteriak putus asa. Di sekitarnya ada pula puluhan penjaga dengan tuksedo kelabu.
"Pergi... pergi...! Saya ga butuh kalian! Siapa yang nyuruh kalian?!" bentaknya pada pria pria di belakangnya.
"Ini perintah tuan Donghae, Agassi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikin Hati Gue! (First fanfic : SEULRENE)
FanficBaca aja. Siapa tau keterusan kan :) Rate: M, TW , for Violence and Bullying Non baku 30% Karakter banyak sesuai jalan cerita. Alurnya lambat. Mohon kesabarannya. 🙏 Read ur own risk :)