Potek

2.4K 337 26
                                    

 Pas belok di tikungan, Irene lari.

Iya guys, lari beneran. Lari kesetanan gitu. Sampe di deket gedung serbaguna, dia berhenti dan atur napas. Duduk di kursi kayu deket situ, Irene menarik napas panjang dan buang pelan-pelan. Sejak cewe bernama Seulgi itu nyampe di tanah, Irene udah sport jantung. Dia tahu siapa cewek itu.

 Tahu banget malah, bukan tahu goreng.

Kang Seulgi, mantan temannya (?) dulu. Irene sekolah di SMP Candela, sedangkan Seulgi di Universal. Dua sekolah itu saingan berat dalam segala bidang. Gimana cara mereka bisa ketemu dan jadi akrab?





Flashback

Mereka ketemu pas Matthew Cup, lomba basket antar SMP. Kebetulan Universal dan Candela masuk final. Irene yang notabenenya anak cuek akhirnya ngalah buat ikut nonton temenin Solar yang kepincut sama Eric Nam, kakak kelas mereka. 

Sekolah Matthew itu isinya cowo semua, tapi mereka tetep ngadain lomba basket cewe. Ada maksud lain pastinya kenapa mereka juga ngadain buat cewe, ya gimana ga gerah coba satu sekolah isinya batangan semua? Pasti cari suasana baru.

Bener juga. Irene dan Solar sepanjang koridor banyak yang liatin. Ga sopan. Tapi dua-duanya cuek. Di otak Irene Cuma mau liat bazar kuliner yang disponsori kecap Bongo sedangkan di otak Solar ya si Eric nyamnyam.

Pas lagi kuarter akhir perebutan juara tiga, Irene malah keluyuran ke bazar. 

Dia laper, dua hari belom makan. (canda guys- skip).

Pas nemu makanan yang dia mau yaitu sate ayam, Irene balik badan bawa piring sate. Ga sadar ada segerombolan cowo tim Universal yang baru selesai makan. Alhasil dia nubruk dan tuh piring ketumplek di badan satu cowo. "Anjrit?! Eh lo punya mata liat-liat do............................... Eh mbaknya gakpapa?"

"Huuu, apaan lo Bog giliran cewe cantik kicep lu!" seru temannya yang di belakang. "Bacot anjir!" Cowo itu tersenyum lagi menatap Irene.

Irene?

Mode nyai keluar. Dia diem aja sambil natap dingin cowo tinggi menjulang di depannya. "Kamu gak apa-apa kan? Maaf ya tadi buru-buru..."

"Iya gakpapa. Misi, gue mau lewat."

"Eh... ntar dulu dong. Belum selesai aku," protes itu cowo sambil nahan lengan Irene.

(bulu kuduk w meremang guys – author)

Tatapan Irene jadi galak. "Kenapa?" Si cowo masih dengan senyum ramahnya berkata, "kamu tanggung jawab dong. Baju aku kotor gini, bentar lagi tanding..."

"Ya bersihin aja pake tisu basah. Kesana tuh, ada warung. Gue beliin," sahut Irene dingin, berusaha melepaskan lengannya, tapi dasarnya lengan atlet, lebih kuat cowo itu lah.

"Gak mau. Harus dicuci dong. Sebentar aja kok. Bahannya tipis, gampang kering. Mau ya?"

"Apaa sih? Lepas gak? Gue gak mau, beli tisu basah aja," protes Irene. Ia kesal karena teman-teman cowo itu malah bersuit-suit ria dan tertawa, tak sedikitpun menolongnya.


"Bogum, lepas."


Kerumunan terdiam seketika. Seorang gadis dengan kostum basket serupa muncul di dekat mereka. Mata monolidnya menatap cowo bernama Bogum itu dengan tajam. "Lu ga dengar? Dia gak mau. Mending lo lepas sekarang."

Balikin Hati Gue! (First fanfic : SEULRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang