Jam istirahat tiba. Mina, seperti biasa,adalah anak yang terakhir keluar dari kelas dan tiba di cafeteria. Dia sengaja datang beberapa menit sebelum bel masuk supaya cafeteria sepi dan bisa makan dengan tenang meski makanan yang tersisa sedikit. Kadang ibu kantin kasian dan memberinya jatah staff tapi gak jarang juga Mina menolaknya.
Tapi sejak kembalinya seorang Kang Seulgi, semua anak bertahan di cafeteria, mencuri-curi pandang ke arah meja dekat jendela, tempat biasa anak-anak klan kumpul, termasuk pewaris Kang.
"makasih Bu," ucap Mina setelah menerima lauk terakhir di baki makanannya. "Hari ini Yon Chul udah balik dari bulan madu, besok saya jamin sayurnya masih panas!" kata Bu Kantin, keliatan miris liat sayur di baki Mina yang udah agak dingin. Salah satu staf dapur mengambil cuti jadi tidak ada yang bisa mengawasi kompor menyala di jam makan siang.
"Iya bu, gak apa-apa ini kan masih baru sayurnya," kata Mina. Dia pamit menuju ke meja makan. Tapi baru berapa langkah, tubuhnya terdorong dan dia menubruk yang lain.
Bakinya jatuh keras ke lantai dan berantakan, menyiprat ke pakaian dan sepatu orang yang dia tabrak. Mina menatap horror baki di lantai.
"shhitt... my shirt!" seru orang itu.
"Seul lo ultah gak bilang-bilang?!"
"wuahahahahah... hiiiiyyy seul itu kentel-kentel apaan di rok lu?"
"Asu emang, diem gak lu berdua?!"
Mina di lantai masih terpaku sambil nunduk dalam. Dalam hati meminta Tuhan untuk menghentikan saja detak jantungnya sekarang.
"aisshh! Ni anak udah nabrak orang malah diem aja," kata Seulgi. "Oi, cewek. Gua orang loh ini, bukan patung!"
Seulgi menendang baki itu dan bertanya dengan nada tinggi. "cewek, lu gak budek kan? Apa lu bisu?"
"Yah, Kangseul! Stop!" Joy, Wendy dan anak lainnya mendekat ke tempat perkara. Seisi cafeteria hening tegang.
"Sooyoung-ah, lu belain dia? Jelas-jelas gua korban dan sekarang dia diam aja," protes Seulgi.
"Dia lagi gemeteran Seul, kasih waktu lah, gak perlu teriak-teriak begitu," balas Joy, dengan nada gak kalah tinggi.
"oh ya? Kayanya lo tau banget ni anak rasain apa, Sooyoung? Lu temennya?"
"Seul, stop... gak perlu sampe begini lah."
"Really, Wannie? Gua yang salah di sini??"
Seulgi kembali berpaling ke anak yang masih diam aja di lantai. "Hei, siapapun nama lu, mulai hari ini, gak ada yang bisa deketin apalagi temenan sama lu. Termasuk kalian, Wen, Joy!"
Wendy menahan Joy yang hendak menerjang Seulgi. Pewaris Kang memutar matanya dan berbalik pergi dari cafeteria. "tu anak makin ke sini makin gak jelas," omel Joy sebelum akhirnya ikut pergi ke arah berlawanan.
Bisik dan gumaman terdengar ke seisi kantin. Rumor menyebar bagai kertas disulut api. Park dan Kang berseteru lagi. Banyak oknum tak bertanggung jawab yang menambah-nambah cerita, sekaligus menakut-nakuti kalau kejadian dua tahun lalu bakal terulang. Rumor diperparah dengan Seulgi yang menolak duduk bareng temen-temennya, dan lebih milih duduk bareng temen sekelasnya di cafeteria, bahkan gak tegur sapa. Byul dan yang lain juga terlihat cuek, seakan gak ada apa-apa di kelompok mereka. Mereka keliatan biasa aja, tapi semua anak Candela ketar-ketir dengan rumor yang beredar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikin Hati Gue! (First fanfic : SEULRENE)
FanfictionBaca aja. Siapa tau keterusan kan :) Rate: M, TW , for Violence and Bullying Non baku 30% Karakter banyak sesuai jalan cerita. Alurnya lambat. Mohon kesabarannya. 🙏 Read ur own risk :)