"Papa tega.."
Setelah mengatakan hal tersebut, aera langsung berdiri hendak meninggalkan mereka yang tengah berdiskusi.
"Aera. Duduk" Titah sang papa dengan tegas.
Aera masih berdiri menatap sang papa dengan raut wajah kecewanya. Aeri yang mengerti pun langsung menarik agar aera kembali duduk.
Dengan terpaksa, mau tak mau akhirnya aera kembali duduk.
"Kapan kita pindahnya pa?" Tanya aeri pada sang papa.
"Besok" Jawab sang papa.
Aera yang mendengar hal tersebut langsung menampakkan wajah tak sukanya.
"Pa!" Sentaknya.
"Setelah papa resmi menikah, papa ada kerjaan di london selama 1 tahun. Papa gak mau ninggalin kalian sendiri, jadi tolong pengertiannya jika papa nyuruh kalian tinggal bersama di rumah mama. Papa cuma mau kalian gak kesepian lagi, dan papa juga gak akan khawatir lagi karena disana kalian banyak yang jagain" Ucap sang papa menjelaskan ke khawatiran nya.
"Selama papa pergi bahkan aku bisa jaga diri, aku juga bisa jaga aeri. Tapi papa kenapa gini? Kenapa papa tega jual rumah demi ego papa?!" Ucap aera yang mulai emosi.
"Aera!! Papa gak pernah ngajarin kamu bersikap kasar!!" Bentak sang papa persis di depan wajah sang anak.
"Pa.." Interupsi sang mama agar sang papa menurunkan nada suaranya.
"Serah! Papa egois!" Ucap aera dengan nada rendah lalu mulai meninggalkan area tersebut.
Berjalan dengan langkah besar, napas yang memburu sangat ketara di wajahnya yang menandakan bahwa dirinya marah. Berjalan pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki.
Disepanjang perjalanannya, ia tidak mengetahui jika di belakangnya ada seseorang yang membuntutinya.
"Sampe kapan lo kayak gini?" Ucapnya membuat aera menghentikan langkahnya.
Dengan cepat aera menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berbicara dengannya.
"Apa urusan lo?!" Terdengar nada tak suka yang keluar dari mulutnya.
Setelah mengatakan hal itu, aera kembali berjalan dan mempercepat langkahnya agar orang yang membuntutinya tidak mengejarnya.
"Stop ikutin gue!!" Sentak aera ke arah orang tersebut.
Orang tersebut menghentikan langkahnya dan tak membalas perkataan aera. Hanya diam berdiri dengan jarak kurang lebih 4 meter.
Setelah membentak orang tersebut, aera kembali melangkahkan kakinya namun ia juga merasa jika orang di belakangnya mengikuti hal yang serupa dengannya.
"Ck!" Decak aera kesal tanpa melihat ke belakang.
"Lee jeno!!" Ucap aera melihat ke arah jeno yang memang mengikutinya.
"Apa?" Tanya jeno santai yang mana membuat aera semakin kesal.
"Aish!!!" Ucap aera sambil mengacak-acak rambutnya.
"Jangan egois" Ucap jeno yang sudah berada di depan aera.
"Gue? Egois?! Lo tau apa tentang gue?!" Tanya aera yang terlihat marah.
Diam.
Hanya itu yang mampu jeno lakukan. Ia memang tak seberapa tau tentang aera kecuali dia anak yang sedikit liar namun terkesan pintar.
Karena tak mendapat jawaban, aera kembali melangkahkan kakinya namun jeno langsung menariknya.
"Apa?" Tanya aera sambil menaikkan satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel || NCT
Fanfiction𝔐𝔢𝔫𝔠𝔢𝔯𝔦𝔱𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔡𝔲𝔞 𝔤𝔞𝔡𝔦𝔰 𝔨𝔢𝔪𝔟𝔞𝔯 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔟𝔢𝔯𝔟𝔢𝔡𝔞 𝔨𝔞𝔯𝔞𝔨𝔱𝔢𝔯. 𝔄𝔢𝔯𝔦 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔪𝔢𝔪𝔦𝔩𝔦𝔨𝔦 𝔰𝔦𝔣𝔞𝔱 𝔰𝔬𝔣𝔱 𝔡𝔞𝔫 𝔞𝔢𝔯𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔪𝔢𝔪𝔦𝔩𝔦𝔨𝔦 𝔰𝔦𝔣𝔞𝔱 𝔞𝔯𝔬𝔤𝔞𝔫, 𝔩𝔞𝔩𝔲 𝔟𝔞𝔤𝔞𝔦𝔪𝔞𝔫𝔞 �...