06. Sisi Lain Aera

984 87 0
                                    

"Sorry telat" Jawab aera sambil menjabat satu persatu temannya.

Di sana tak hanya ada lia dan ryujin saja. Melainkan ada temannya yang lain seperti guanlin, baejin, dan felix.

"Nih!" Ucap felix sambil menyodorkan minuman yang mengandung kafein ke arah aera.

"Thanks" Jawab aera.

"Oh iya, ra hari ini ada yang ngajak lo duel" Ucap guanlin sambil nyemil kacang.

"Siapa lawannya?" Tanya ryujin kepo.

"Gue lupa namanya siapa, tingting? Ning- ntah lah gue lupa, pokoknya anak dari china, sekolah sebelah" Jawab guanlin sambil herpikir untuk mengingat siapa nama lawan mainnya.

"Ningning maksud lo?" Tanya lia memastikan.

"Nah iya! Bener. Gimana?" Tanya guanlin pada aera lagi.

"Gue gak bisa, ada bokap dirumah. Ini aja disuruh pulang sampai jam 9" Ucap aera sambil melihat ke arah jam tangan yang berada di tangan felix.

"Gak seru lo! Baru jam segitu dah pulang" Ucap lia memanas-manasi aera.

"Prasaan makin ketat deh bokap lo" Ucap baejin.

"Biarin aja, habis ini juga bakal pergi lagi" Ucap aera santai.

"Sadiss!!!" Balas felix sambil tertawa.

"Gimana keluarga baru lo?" Tanya lia setelah aera meminum minumannya.

"Biasa aja" Jawab aera seadanya.

Aera masih belum memberi tahu siapa yang jadi saudara tirinya. Ia hanya malas saja memberi tahu hal yang menurutnya tidak penting.

"Oh iya, besok gue gak masuk" Ucap aera yang membuat teman-temannya terkejut.

"Heh?!! Omong apa lo barusan?!" Ucap ryujin sambil memukul bahu aera.

"Besok ada ujian njir!!! Lo kira kita paham?!" Imbuh lia.

"Tenang wahai kaum hawa. Masih ada gue nih" Ucap guanlin sambil memukul dadanya, bermaksud untuk membanggakan diri.

"Yang ada nilai gue makin ancur njir! Lo sama felix adalah manusia gak bisa diharapkan!" Ucap lia menusuk.

"Apa-apaan lo bawa-bawa nama gue!" Ucap felix tak terima.

"Lha emang kan kenyataannya gitu?! Lo sama guanlin gak bisa diharapkan maupun dibanggakan!!" Ucap lia nyolot.

"Kok lo nyolot?!" Ucap felix.

"Lo duluan!!" Tuding lia.

"Kok gue?! Jelas-jelas lo lah yang mulai!!" Ucap felix emosi.

"Udah!! Stop njing!!" Ucap ryujin yang juga emosi.

Sedangkan sedari tadi baejin dan aera hanya bisa melihat keduanya tanpa mempermasalahkan hal itu. Keduanya memang memiliki sifat yang mirip, sama-sama cuek, dingin, keras kepala, dan sama-sama pintar. Namun kepintaran aera masih diatas baejin. Yang bisa mengalahkan aera hanya lee jeno, yaps saudara tirinya. Kadang kalanya aera yang menjadi nomor satu, tapi tahun kemarin posisinya direbut oleh jeno. Walupun hanya satu kali, hal tersebut sudah membuat aera sangat emosi.

"Tuh, kan masih ada baejin" Ucap asra setelah pertengkaran tersebut mereda.

"Gak usah ditanya!" Balas lia sedikit emosi.

"Orang dia pelit!" Ucap ryujin dan disetujui oleh lainnya.

"Salah sendiri bodoh" Ucap baejin santai namun sangat menusuk.

"Punya otak dipake" Imbuhnya yang mana membuat yang merasa tersindir semakin emosi.

"Heh dugong!! Gak usah sombong lo! Masih dibawah aera aja bangga!!" Ucap lia nyolot.

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang