09. Ghibah

767 78 1
                                    

Sudah pukul 7 malam, namun aera belum juga pulang di rumah. Diam-diam jaehyun menyimpan rasa khawatirnya karena aera yang tidak kunjung pulang.

"Aera kok belum pulang ya?" Tanya doyoung yang mana mewakili isi hati jaehyun untuk bertanya.

"Bentar lagi juga pulang kok" Ucap aeri sambil mengecek jam di handphone nya, berusaha menghilangkan kekhawatiran mereka pada aera yang sebenernya memang bandel.

"Emang aera suka main ya?" Tanya yuta pada aeri.

"Iya, tapi aku gak bisa memastikan kapan sih pulangnya. Soalnya tuh anak pulangnya udah kelewat batas klo gak ada papa di rumah" Ucap aeri.

"Emang biasanya jam berapa klo pulang?" Tanya taeyong kepo.

"Gak tau pastinya, tapi biasanya klo papa gak ada di rumah, hampir seharian dia gak pulang. Pernah juga aku tengah malam kebangun mau minum, terus pas aku turun aku baru lihat aera yang baru masuk rumah" Ucap aeri yang mulai menceritakan aera pada saudara tirinya.

"Anjir! Keren juga sih aera!" Ucap yuta sedikit heboh.

"Emang kamu gak pernah ngadu ke papa?" Tanya jaemin dan di balas anggukan oleh aeri.

"Pernah dulu sekali, tapi habis itu kapok haha.." Ucapnya tertawa sambil mengingat kejadian yang lalu.

"Kenapa emang?" Tanya jaehyun bingung karena aeri yang malah tertawa.

"Dulu aku pernah ngadu perbuatan aera yang bandel ke papa. Dimarahin tuh kan sih aera, nah pas udah dimarahi dia datang ke aku terus bilang dia gak mau ngelindungi aku lagi. Nah aku disitu kan masih bodoamat karena emang aku ngerasa gak bakal kenapa-kenapa" Ceritanya sambil menjeda sejenak untuk mengambil napas.

"Terus-terus?" Tanya yuta yang kepo akan kelanjutan cerita yang keluar dari mulut aeri. Sedangkan yang lain tetap menyimak dengan tenang.

"Beberapa hari setelah aera ngomong gitu ke aku, di sekolah aku di labrak sama kakak kelas karena ada kesalahpahaman, aku dituduh ngerebut pacarnya yang jelas-jelas menurutku gak bisa buat pamer, jadi aku gak terima kan"

Jujur sih, emang aera sama aeri meskipun kembar tapi klo dilihat sekilas aeri memang lebih cantik dari aera. Tapi bukan berarti aera tuh jelek. Orang lain klo lihat aera tuh keren, tegas, mandiri, dan terkesan berwibawa. Sedangkan aeri lebih terkesan feminim atau girly lah. Maka dari itu aeri lebih unggul perihal penampilan daripada aera yang terkesan tomboi.

"Aku kira masalah itu udah clear, tapi sepulang sekolah aku tiba-tiba ditarik ke arah gudang buat ngebully aku. Nah disitu aku gak sanggup kan hadapin mereka yang jelas-jelas lebih banyak dari aku. Karena aku bahkan gak sanggup buat berdiri, akhirnya aku pingsan"

"Setelah aku sadar, tiba-tiba aku udah ada di rumah, lebih tepatnya di kamarku. Waktu pertama kali aku sadar, pandangan pertamaku tertuju ke aera yang duduk di kursi belajar ku. Disitu aera yang sadar klo aku udah bangun, dia langsung marah ke aku karena gak bisa jaga diri, manja, dan suka nyusahin orang"

"Disitu aku gak bisa apa-apa selain nangis, tak berselang lama papa masuk dan langsung marahin aera karena menurut papa aera yang salah. Aera salah karena gak bisa jaga aku, gak care sama aku, dan lain sebagainya. Disitu aku tau aera marah sama papa, tapi dia memilih bungkam dan keluar gitu aja dari kamar"

"Disitu aku ngerasa bersalah sama aera, karena aku dia selalu dimarahi sama papa. Keesokan harinya aku minta maaf sama dia, tapi dia dengan entengnya bilang "santai aja kali" seakan-akan masalah kemarin gak pernah terjadi" Ucap aeri panjang menceritakan kisah nya selama di rumahnya dulu.

Hening setelah aeri bercerita perihal keluarga dulu. Sampai yuta berucap "Gue gak bisa ngomong apa-apa lagi sih"

"Heem, gue juga bingung mau ngomong apa" Ucap doyoung mengiyakan.

"Terus kamu tau siapa yang nolongin kamu dan bawa kamu pulang?" Tanya jaehyun yang masih kepo dengan cerita yang di bawakan aeri.

"Iya aku tau, tau nya sih gak langsung. Taunya 4 bulan setelah kejadian itu" Ucap aeri sambil mengingat.

"Siapa yang nolongin?" Tanya taeyong.

"Tentu aja aera" Ucap aeri sambil tersenyum.

"Wiihh gila sih aera" Ucap jaemin seraya bertepuk tangan kecil.

"Coba cerita in lengkapnya" Ujar doyoung.

"Sewaktu aku ditarik ke arah gudang, sebenernya aera udah tau, tapi dia gak mau bantuin aku karena ucapannya waktu itu. Dia hanya pantau aku dari jarak yang lumayan lah buat tempat sembunyi. Nah waktu aku di bully aera pun lihat tapi dia masih tetep diam. Dia mau tau aku bisa lindungi diri aku sendiri apa ngak, sewaktu aku pingsan disitu lah aera berulah. Dia masuk gudang dan langsung adu jotos sama kakel yang bully aku"

"Terus siapa yang menang?" Tanya jisung yang baru bicara.

"Focus jisung!" Ucap jeno sambil menggeplak kepala jisung agar focus untuk belajar.

"Ish! Sakit bang!!" Kesal jisung.

"Udah lah diem lo pada! Lanjut sono belajarnya!!" Ucap yuta kesal karena jisung dan jeno.

"Lanjut ra" Ucap taeyong.

"Yah tentu aja aera yang menang. Aera aja udah buat mereka masuk rumah sakit hampir 2 minggu. Gak sebanding sama luka aku yang 3 hari udah pulih. Nah dari kejadian itu, aera di panggil sekolah dan kena skors selama 3 hari. Dia sih fine-fine aja, tapi papa yang malah marah sama aera" Ucap aera yang diakhiri anggukan oleh semua saudaranya.

"Dari kejadian itu, aku kapok udah bikin dia kesel. Maka dari itu, aku udah gak pernah ngaduin dia ke papa lagi. Antisipasi aja klo ada apa-apa dia mau bantuin aku haha.." Tawa aeri dibalas kekehan oleh yang lain.

"Udah selesai ceritanya?" Ucap aera bersandar ke dinding seraya bersendekap dada.

Ia sebenarnya dari tadi menyimak perkataan aeri, hanya saja ia tidak mau tiba-tiba merusak suasana karena kedatangan dirinya.

"Aera?!" Kaget semuanya.

Karena kepergok sudah membicarakannya, mereka pura-pura sibuk dengan kegiatannya. Ada yang tiba-tiba berdiri dengan alasan menerima telepon, ada yang melipir ke arah jeno yang mengajari jisung, dan masih banyak lagi.

"Lanjutin aja kali, gue cuma mau lewat" Ucap aera lalu berjalan hendak menaiki tangga.

"Kamu udah makan?" Tanya jaehyun menyusul aera.

"Hm" Balasnya sambil melanjutkan langkahnya.

"Kamu dari mana kok pulang jam segini?" Tanya jaehyun yang masih membuntuti aera.

"Masalah?" Tanya aera sambil mengangkat sebelah alisnya. Menatap jaehyun tidak bersahabat.

"Aku kan cuma tanya ra.." Ucap jaehyun lembut.

"Jangan buang-buang waktu demi mempertanyakan hal sepele" Ucap aera lalu masuk ke dalam kamarnya tanpa memperdulikan jaehyun yang masih di depan pintu kamarnya.

"Sabar..Orang sabar membawa berkah" Batinnya

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang