11. Aera

810 74 1
                                    

Setelah pembahasan beberapa jam yang dibahas aera, sedari tadi sesampainya di rumah ia melihat aeri yang hanya diam. Ada rasa penyesalan di hatinya, tapi ia menekankan lagi jika itu demi kebaikan aeri. Ia bahkan tidak ada niat apapun untuk menghancurkan kebahagiaan aeri. Ia hanya memiliki rasa tanggung jawab atas kehidupan aeri, maka dari itu prioritas dalam hidupnya adalah aeri.

"Kamu kenapa dari tadi diem aja?" Tanya taeyong ketika makan malam dilaksanakan.

"Gapapa kok" Balas aeri sambil tersenyum menanggapi pertanyaan taeyong.

Sedari tadi jaehyun juga mencuri-curi pandang ke aera yang nampaknya lebih pendiam dari hari biasanya. Sedari tadi ia mendapati aera yang makan begitu pelan sambil sesekali melihat ke arah aeri.

"Aku ke kamar dulu ya, masih ada banyak tugas yang harus diselesaikan" Ucap aeri undur diri dan dengan segera mencuci bekas makannya.

Selepas kepergian aeri, mereka semua sadar jika ada sesuatu yang tengah terjadi. Taeyong pun menanyakan hal tersebut pada aera.

"Ra, kamu tau aeri kenapa? Kakak liat dari tadi dia murung terus"

"..."

Lagi-lagi tak ada jawaban dari aera. Taeyong pun masih berusaha membuat agar aera berbicara dengannya.

"Klo kalian ada masalah satu sama lain kakak memaklumi, karena realitanya memang persaudaraan ada kalanya terjadi pertikaian. Disini kakak cuma mau kasih saran ke kamu, jangan sampai masalah antara kalian dibawa sampai berlarut-larut, kakak gak mau persaudaraan kalian jadi renggang karena masalah ini. Kamu ngerti kan ra?" Ucap taeyong bijak akan memberi saran, buktinya dengan ucapannya aera setuju dan menganggukkan kepalanya.

"Iya kak, makasih sarannya" Untuk pertama kalinya aera tersenyum pada taeyong, tak ingin membuang waktu taeyong pun membalas senyuman aera.

Menurut mereka aera memang jarang sekali menampakkan senyumnya, sekali aera senyum saja membuat siapa yang melihatnya sedikit baper.

"Kak, ajarin aku dong kak" Ucap jisung pada aera.

"Apa?" Tanya aera.

"Matematika hehe.." Ucap jisung seraya terkekeh.

"Bukannya kemarin udah diajarin sih jeno?" Tanya doyoung pada jisung.

"Iya sih, tapi masih belum paham" Ucap jisung yang mana membuat jeno menatapnya tajam.

"Hehe.." Cengir jisung ketika eye kontak dengan jeno.

"Yaudah, nanti klo udah langsung ke kamar aja" Ucap aera lalu pergi terlebih dahulu setelah mencuci bekas dirinya makan.

🌟🌟🌟

"Sampai sini paham?" Tanya aera setelah mengajari jisung.

"Paham kak" Ucap jisung seraya mengangguk.

"Makasih banyak loh kak, aku lebih paham diajarin kakak daripada kak jeno huhu.." Aduh jisung menyampaikan keluhannya.

"Sama aja jisung, gak ada bedanya. Aku sama jeno aja lebih unggul jeno, jadi pasti lebih enak sama jeno klo jelasinnya. Klo kakak kan pake rumus yang gak ribet, tapi klo diajarin jeno pasti diajarin semua mulai yang rumus simple sampai penjabaran yang banyak" Ucap aera sambil mengingat jeno jika dikelas bagaimana.

"Maka dari itu kak, klo semua rumus di masukin otakku adanya malah gak bisa-bisa" Ucap jisung sambil merengek.

"Pokoknya aku mau diajarin sama kakak aja daripada kak jeno!" Ucap jisung penuh penekanan.

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang