22. Keberanian

627 67 1
                                    

"Gak usah kasar sama perempuan" Ucap baejin seraya menahan pukulan alvian.

Alvian yang geram langsung menarik tangannya kasar dan segera memukul baejin. Baejin yang belum siap akan serangan alvian hanya bisa mengahalau tangannya di depan wajahnya.

Dugh!!

Tendang aera pada badan alvian secara kasar, namun hal itu berhasil membuat alvian terjatuh. Aera hanya menatap alvian datar, sedangkan tangannya mengulur kearah baejin yang terjatuh, tak ingin membuang waktu baejin pun menerima uluran tangan aera dan segera berdiri disampingnya.

"Thanks" Bisiknya.

Aera tak menanggapi ucapan baejin, ia kini berjalan menghampiri alvian yang jatuh terduduk itu seraya menatapnya tajam. Berjongkok untuk menyesuaikan dengan tinggi alvian.

"Lo gak usah macem-macem sama saudara gue, gue tau lo itu siapa. Pergi, sebelum gue hampiri bos lo itu" Ucap aera dengan nada rendah dan menatap alvian sedingin mungkin.

Alvian yang nampak sedikit terkejut dengan ucapan aera segera mengontrolnya. Ia segera berdiri dan menjauh secara perlahan dari area tersebut. Nampak sorakan para siswa siswi yang ditujukan oleh alvian, sudah jatuh harga dirinya hari ini.

Aera yang melihat aeri yang masih diposisi terduduknya pun mendekatinya.

"Bangun" Ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

Aeri membalas uluran tangan aera dan segera memeluk aera dengan arat.

"Hiks.."

Keluar sudah bunyi rengekan serta tangisan dari aeri. Aera hanya membalas pelukan aeri serata menenangkannya.

"Gak usah nangis, selalu deh cengeng" Ucap aera sembari melepaskan pelukannya, lalu menghapus air mata aeri secara merata.

"Huuaa.. Gue takut banget raaa.. Gue udah berusaha buat berani tapi tatapan alvian tajem banget, gue takut.." Ucap aeri sambil memeluk aera lagi, menumpahkan semua perasaannya seperti biasanya.

"Makanya keberanian tuh penting dan harus ada dalam diri lo. Selemah apapun seseorang, jika orang tersebut memliki jiwa keberanian, dia pasti akan melawan sekuat yang dia bisa. Gue harap lo bisa tanamkan rasa itu dalam diri lo" Saran aera.

"U-udah gue coba, tapi gue masih belum bisa" Rengek aeri.

"Makanya klo gue ngomong tuh dengerin! Gue kan udah ingetin jangan centil sama cowok! Tau sendiri kan sekarang akibatnya gimana?!" Omel aera seperti biasanya.

"Gue gak centilll!! Gue juga gak pernah goda cowok!! Mereka nya aja yang selalu ngaku-ngaku jadi pacar gue, padahal kenal aja enggak" Belanya.

"Yaudah makanya mulai sekarang lo harus bisa jaga diri, gak selamanya gue selalu ada buat lo" Ucap aera.

"Maksud lo apa?" Tanya aeri.

"Ya emang bener kan? Gue gak selamanya bisa jagain lo terus-terusan" Ucap aera menjelaskan.

":( " Aeri

"Udah deh, gue balik kelas dulu" Ucap aera lalu meninggalkan aeri terlebih dahulu.

"Aera!!" Panggil aeri.

"Apa?"

"Lo udah maafin gue kan?" Ucap aeri penuh harap.

"Hm" Ucap aera sembari menganggukkan kepalanya.

Aeri yang senang segera berlari untuk memeluk aera, tapi sebelum itu aera berlari terlebih dahulu dari pelukan aeri.

"Bangke!" Cibir aeri setelah melihat aera yang malah berlari.

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang