19. Ribut

667 69 0
                                    

Sudah dua hari sejak kejadian tersebut, aera mengurung dirinya di kamar, lebih tepatnya malas untuk keluar kamar karena semua kebutuhannya sudah dipenuhi oleh saudaranya yang lain.

Tok..Tok..

"Masuk" Ucap aera sambil melihat ke arah pintunya.

"Wah..wah..liat kelakuan nih anak, malah enak-enakan rebahan" Ucap lia sambil berkacak pinggang menatap aera.

Hari ini memang mereka berencana mengunjungi aera persis di rumahnya langsung. Lia yang pertama kali masuk langsung loncat ke kasur bagian kosong persis sebelah aera.

"Kalian bawa apaan guys?" Tanya aera sambil menatap satu persatu yang hanya mengangkat tangannya.

"Bawa badan doang" Ucap guanlin lalu duduk di sofa aera.

"Cih!"

"Minta makan dong ra, belum makan nih gue" Ucap felix sambil mengelus perutnya.

"Gak tau diri" Cibir aera.

"Tamu gak wajib bawa apa-apa klo berkunjung, tapi klo tamu wajib di jamu dengan baik" Ucapnya dengan berbagai alasan.

"Tai emang lo" Ucap aera sambil melempar bantal ke arah felix.

"Cemilan gitu kek, ikhlas kok gue" Jawabnya.

"Ambil sendiri! Masa lo nyuruh gue yang ambil" Ucap aera sambil menyuruh felix pergi.

"Li!" Panggil felix.

"Apaan?" Balas lia malas.

"Ikut gue yok! Kagak berani gue klo sendirian" Ucapnya sambil menyuruh lia bergegas.

"Hm" Ucap lia lalu berdiri menyusul felix yang keluar terlebih dahulu.

"Tumben tuh anak mau" Ucap ryujin seraya terkekeh melihat lia yang menurut pada felix.

"Biarin aja lah" Balas guanlin.

"Nih kunci motor lo" Ucap baejin sambil memberikan kunci motor tersebut ke aera.

"Thanks, nanti gue tf uangnya" Ucap aera sambil menerima kunci motornya.

"Santai" Ucap baejin sambil menaruh tas nya di lantai dan rebahan di sofa bekas felix.

"Lo udah baikan?" Tanya ryujin.

"Seperti yang lo liat" Balas aera.

"Kapan rencana lo mau sekolah?" Tanya guan.

"Besok mungkin, tapi gue males klo mereka yang anterin gue" Ucap aera mengeluh sambil menatap mereka.

"Mau gue yang jemput?" Tanya guan.

"Gak ngerepotin nih? Eh jangan deh, rumah lo kan gak searah sama rumah gue" Ucap aera setelah berpikir sejenak.

"Santai aja kali" Ucap guan sambil rebahan di kasur aera.

"Gak usah deh" Tolak aera.

"Mau bareng gue?" Tanya baejin di seberang sana.

"Yakin lo mau jemput gue?" Tanya aera sambil menaikkan alisnya, pasalnya meskipun baejin dikategorikan sebagai murid teladan, tapi ia juga memiliki sifat yang sangat malas aka mageran.

"Yakin, tapi gak tiap hari. Klo gue mood aja" Cengirnya yang terlihat iseng.

"Gak usah ngomong klo gitu" Ucap aera males menanggapi baejin.

"Lo denger suara ribut-ribut gak?" Tanya ryujin sambil terus mendengar sesuatu.

"Kayak suara tuh bocah" Ucap guanlin setelah memastikan suara yang di dengar seperti suara lia yang sedang adu mulut dengan seseorang.

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang