42. Perubahan Kecil

107 16 0
                                    

Tanpa banyak bicara aeri langsung memeluk sosok di depannya. Perasaannya saat ini campur aduk antara senang, sedih, dan kangen. Rasanya saat ini ia ingin menghentikan waktu, emosi yang selama ini terpendam keluar begitu saja lewat air mata. Aera yang merasakan getaran emosi itupun sedikit merasa bersalah.

"Udah ya.. jangan nangis" Ucap aera sambil menghapus air mata aeri.

Merasa keberadaannya kurang nyaman, ia langsung membawa aeri keluar dari toko buku itu.

"Nih" Ucap aera sambil menyerahkan minuman kalengan ke aeri.

"Makasih" Ucap aeri sambil membuka tutup botol minuman itu.

Dari situ aeri menghujani aera dengan banyak pertanyaan. Suara yang terdengar menggebu-gebu itu sangat menggambarkan emosi yang dirasakan aeri saat itu, yaitu perasaan marah, sedih, kecewa ketika ditinggalkan aera begitu saja.

Aera mendengar omelan aeri hanya tersenyum maklum. Dirinya juga tau betul bagaimana rasanya ditinggal begitu saja oleh orang yang ia sayang. Tatapannya tulus ketika mendengar aeri bercerita tentang perasaan yang ia rasakan.

"Janji jangan gitu lagi?!" Tegas aeri mengakhiri.

"Iya janji" Ucap aera sambil berjabat tangan dengan kembarannya itu.

"Klo lo nge-

Drtt..Drtt..

Getaran ponsel aeri menghentikan omongannya. Seketika ia langsung mengangkat telfon itu ketika tertera nama "kak doy" di hp nya.

"Halo kak?"

"...."

"Aku lagi di area food court, depannya stan xxx"

"...."

"Oke!"

Tut!

"Siapa?" Tanya aera

"Kak doy nanya posisi gua dimana"

"Kesini sama kak doyoung aja?"

"Iya"

"Oh ya ra lo sekarang tidur dimana? Lo punya tempat tinggal kan??! Jangan bilang lo klo tidur di kolong jembatan, trs selama ini lo ngilang karena kerja yang berat-berat?!! Oh my-

"AE-AERA?!!"

Ucapan aeri terpotong oleh teriakan kak doyoung.

Brukk!!!

"B-beneran kan kamu aera?!" Ucap doyoung yang langsung memeluk aera dan membolak-balik tubuh aera karena memastikan.

"Iya gue aera" Ucap aera pasrah. Doyoung yang kepalang senang langsung memeluk aera lagi, pelukannya semakin lama semakin erat yang mana membuat badan aera seperti remuk.

"Aduhh.." Ucap aera melepas paksa pelukan doyoung.

"Eh..maaf.." Ucap doyoung sadar dengan pelukannya yang terkesan kasar.

"Kamu kemana aja selama ini?!" Lanjutnya sambil meletakkan tangannya di pipi aera.

"Luar negeri"

"Hah?! Sendiri?!" Kini aeri yang kaget.

Lama-lama aera budek karena semua orang teriak di telinganya.

"Enggak, sama bang wonwoo"

"Sumpah?!"

"Hm.." Jawab aera singkat dan kembali duduk di tempatnya.

"Siapa itu wonwoo?" Tanya doyoung dan duduk di samping aeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang