18. Tenggelam

707 69 0
                                    

Byurr!!

"AERA!!"

Aeri yang tadinya hendak meninggalkan aera seketika berhenti dan sadar, ia segera menoleh kebelakang, dilihatnya aera yang berusaha mengambil napas disela rasa paniknya.

Dilihatnya kini jaehyun yang langsung menceburkan diri untuk menolong aera yang sudah terlihat lemas. Aeri segera berjalan ke tepi kolam dengan tubuh gemetar karena merasa bersalah.

Jaehyun langsung meletakkan aera dan langsung naik untuk memberi pertolongan pertama, sudah 15 detik jaehyun memberikan CPR untuk aera tapi aera belum sadar juga.

"Napas buatan bang!" Ucap jisung.

"Hah?" Cengo jaehyun sambil terus memberikan CPR.

"Haruskah?" Batinnya

"Jaeh!!" Bentak taeyong menyadarkan jaehyun dari lamunannya.

"Bodoamat lah!" Pikirnya dan langsung memberi napas buatan untuk aera.

Ia melakukan CPR dan memberi napas buatan secara bergantian sampai kini aera berhasil terbatuk.

Uhuk..Uhuk..

Jaehyun langsung membantu aera duduk, lalu menepuk pundak aera bertujuan membantu aera mengeluarkan air yang ada di paru-parunya.

"Keluarin semuanya" Ucap jaehyun berbisik di telinga aera.

Dirasa sudah enakan aera mengambil napas sebanyak-banyaknya, tapi ia masih memegang dadanya yang masih terasa berat.

"Maaf.." Ucap aeri mendekat ke arah aera.

"Lo mau gue mati ya.." Ucap aera yang masih memegang dadanya.

"Maafin gue..gu-gue lupa lo gak bisa berenang" Isak aeri yang mulai terdengar.

"Gue bisa apa ngak, lo emang berniat dorong gue kan?!" Sentak aera dengan napas memburu.

"Klo lo emang pingin gue mati! Biarin gue mati dengan cara gue sendiri!!" Bentak aera dan langsung mendapat gelengan kepala dari aeri.

"Gak gitu maksud gue ra..maafin gue..hiks" Ucap aeri yang semakin terisak.

"Udah.." Ucap jaehyun menenangkan aera.

"Apa?! Lo mau bela dia?!!" Bentak aera pada jaehyun juga.

Aera langsung berdiri dan berjalan ke dalam rumah dengan kaki pincang. Tanpa mereka tau, aera juga mengeluarkan air matanya dan menekan isak tangisnya agar tidak terdengar.

"Kak.." Panggil jisung ketika aera hendak menaiki tangga.

Aera segera menghapus sisa air matanya dan menoleh ke arah jisung. Meskipun air mata sudah dihapus, belum tentu kan sisanya tak berbekas?

Begitu pula dengan jisung yang saat ini melihat aera dengan mata merah dan hidung sembab yang tercetak jelas di wajahnya.

"Biar aku bantu" Ucap jisung sambil mendekat ke arah aera.

"Naik kak" Ucap jisung sambil membungkukkan badan, menyesuaikan diri pada tinggi aera.

"Makasih" Ucap aera lalu naik ke punggung jisung.

Jisung segera membawanya menuju kamar aera, meletakkan aera persis di dalam kamar mandi.

"Ini kak handuknya, aku keluar dulu" Ucap jisung lalu melipir keluar kamar aera.

Aera tak segera mandi, ia duduk di atas kloset sambil menutup matanya menggunakan kedua tangannya.

Menangis.

Angel || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang