"Hai, Kei."
Tubuh Keira terkesiap ketika namanya dipanggil. Keira menoleh ke samping, mendapati seorang laki-laki tengah duduk di sebelahnya. Untuk sesaat, gadis itu hanya terdiam di tempat sembari menatap manusia di sebelahnya lama. Keira mengenali laki-laki itu. Di bangku sebelah, duduklah seorang kapten dari klub basket di sekolahnya. Namanya Robert.
"Hai," balas Keira pelan sembari tersenyum tipis.
Robert segera membalas tersenyum ramah. "Gue mau tanya sama lo. Boleh kan?"
Keira menganggukkan kepala.
"Lo pacaran sama Eric?" Kedua mata Keira reflek membeliak ketika mendapati pertanyaan Robert. Spontan, gadis itu menggelengkan kepalanya berkali-kali.
"Berarti Eric yang suka sama lo?" tanya Robert lagi yang langsung membuat Keira membelalakkan kedua matanya lebih lebar dari sebelumnya.
"Eric suka sama Jeanette." Keira menjawab pelan.
"Kalau lo?" tanya Robert dengan salah satu alis terangkat.
"Gue...." Keira terdiam. "Gue dan Eric sudah bersama-sama sejak kecil."
Robert menganggukkan kepalanya, tampak mangut-mangut. "Kalau gue perhatiin, kayaknya lo gak jarang bergaul ya." Robert menatap ke sekeliling Keira yang kosong, tak ada siapa-siapa. Lantas, wajah Keira langsung merona. Dia sudah tahu kalau dia tidak punya teman di kelas, tapi Robert tidak perlu memperjelasnya seperti itu.
"Emang lo nggak pengin?" tanya Robert lagi. Dia melirik ke sekitar, pada beberapa gerombolan siswi yang sibuk menggosip. Kebetulan, jam di kelas mereka sedang kosong karena guru yang bertugas sedang mengikuti rapat di ruang guru.
Keira ikut mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas. Robert benar. Beberapa siswi ada yang membentuk gerombolan, entah sedang membicarakan apa. Ada juga yang sedang bergerombol untuk belajar bersama. Hanya dia di sini yang sendirian. Duduk di pojok paling depan, persis di depan meja guru. "Lo sepertinya terlalu sering bersama Eric."
"...."
"Eric punya banyak temen. Tapi, lo cuma selalu kelihatan bareng sama dia aja."
"...."
"Sekali-kali, bergaul sama teman lain kecuali Eric, nggak masalah, kan?"
"...." Keira menunduk dalam.
"Kei," panggil Robert seraya menyentuh bahu ringkih Keira. Yang disentuh, langsung mendongak dan menghindar. "Besok kalau gue ajak lo pergi, mau?" tanya Robert sambil menatap mata Keira. "Gak berdua aja. Banyak orang," lanjut Robert cepat ketika Keira sudah menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
Sontak, kedua mata Keira mengerjap berkali-kali. Dia dan Robert tidak memiliki hubungan yang dekat. Kenapa Robert malah bersikap seolah-olah, mereka sudah saling mengenal luar dalam. "Gue coba bilang dulu samaㅡ"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Love Each Other
Romance[Completed] Keira dan Eric sudah bersama-sama sejak mereka masih kecil. Hubungan mereka sudah terlalu dekatㅡseperti sepasang saudara. Di mana Keira berada, di situ pasti ada Eric. Keira tidak menduga. Satu hari, jantungnya pernah berpacu tidak karu...