"Jangan pernah kecewa, jangan pernah merasa gagal, karena Tuhan itu Maha Adil, Jinyo. Masalah itu pasti ada. Di sini kamu menjadi belajar, bagaimana menyikapi dan menyelesaikan secara baik, jadi tolong izinkan ayah pergi ya sayang, ayah berharap semoga suatu saat nanti kita bertemu kembali di surga, selamat tinggal putra ayah..."
~Raditya
Warning⚠️ *kalau kalian gak suka baca² tentang hukum, mending part ini dilewatin aja*
✿Selamat ෴ membaca✿
Merasa seperti ada yang telah memanggilnya, pria muda dengan setelan jubah advokatnya yang berwarna hitam pekat itu lalu memutarkan kepalanya ke arah belakang, karena kacamatanya yang lagi-lagi merosot, ia betulkan sejenak dengan jari telunjuknya.
Kemudian kedua bola matanya pun bergerilya mencari keberadaan seseorang yang baru saja memanggilnya itu secara teliti, karena takut ia salah dengar.
Namun ternyata, ia tidak salah dengar barusan, karena tiba-tiba seseorang menyerukan namanya kembali.
"Om Kenzii, aku disini om!! Di deket pintu luar bareng tante!"
Saat itu juga tatapannya berhenti tepat di satu titik, kemudian kedua netranya menangkap sesosok anak kecil yang tengah melambaikan tangannya tinggi-tinggi. Itu dia, keponakannya yang sudah lama tak bertemu dengannya.
"Ya ampun, Jinyo!! Om kangen kamu!!"
Kenzi membalas lambaian tangan itu tak kalah tinggi, wajahnya pun ikut berseri-seri, tapi rasanya dia ingin sekali berteriak kencang betapa dirinya merindukan keponakannya itu, namun sayangnya disini restoran, bukan padang mesir yang suasananya gersang.
"Om Kenzi! Om Kenzi! Kabar om gimana? Pasti om sibuk mulu ya.."
Kakinya melangkah cepat ke arah tempat duduk Kenzi, melihat jubah hitam yang kebesaran melekat di tubuh om-nya itu, Jinyo terkagum-kagum, sebenarnya itu tidak heran, karena baru pertama kalinya ini Jinyo melihat seorang pengacara.
"Tentu aja om sibuk! Kamu bener banget anak pintar! Tapi jangan khawatir, untungnya om sehat mulu kok. Kalau kamu bagaimana kabarnya? Om liat, kayanya kamu cepet banget ya tumbuhnya, apalagi pipi kamu gembul banget!"
Om Kenzi lalu tersenyum menawan, walaupun omnya itu sudah semakin tua, namun yang anehnya wajah Om Kenzi malah semakin bertambah tampan, mungkin perempuan di luar sana banyak yang mendekati omnya.
"Aku baik, om. Oh iya ini kenalin, namanya Tante Grizeel, ketua panti asuhan yang hatinya baik banget sama aku, btw Tante Griz cantik bukan om? Cantik ya kan om? Iya kan?"
Entah Jinyo tengah bertanya atau tengah memaksakan pendapat, Kenzi hanya bisa menggarukkan kepalanya canggung sambil melirik sesekali Si ketua panti itu, pertanyaan polos Jinyo memang tidak salah, tapi saat ini lihatlah, kedua pipi Grizeel langsung bersemu memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MY LIVE - ||BAE JINYOUNG||
Non-Fiction"Tanpa adanya kegelapan, cahaya mungkin saja tidak pernah ada di dunia, begitupula juga hidupku, jika saja kehidupanku tidak gelap saat aku terpuruk, mungkin saja aku tidak pernah bertemu denganmu." "Aku ingin bunuh diri, hanya itu saja yang aku ing...