Chap 25- Satu permintaan aneh

10 10 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita selalu bertengkar dimana-mana, dan kita juga selalu ditakdirkan untuk selalu bersama setiap harinya, jadi yang aku bingungkan, apa maksud dari Tuhan yang sebenarnya?"

- Clara

Selamat ෴ membaca✿




"Ini obatnya dan ini suntikannya juga, sebelum minum obat pasiennya harus makan dulu, ingat ya Clara, jangan sampai terbalik."

"Baik, dokter...."

"Kalau masalah untuk kompresnya, itu habis makan aja ya, pas pasiennya lagi tidur. Sekali lagi, kamu paham bukan?"

"Iya dokter, aku paham!"

"Bagus, anak pintar!"

Setelah mengambil senampan obat cair yang nyaris mirip seperti susu di dalam mangkuk dari dokter wanita yang ada di hadapannya sekarang, Clara segera memutar tubuhnya dengan perlahan, dan langsung bergegas pergi dari sana.

Gadis itu baru saja mengunjungi klinik yang masih berada di kawasan panti, untuk meminta obat dan bercerita mengenai kondisi Jinyo kepada dokter,

Dan pada saat itu juga, dokter memberitahu kepada Clara bahwa Jinyo ternyata terkena tipes.

Untungnya tadi dirinya sempat bersama dengan Jinyo, jadi bisa tau kalau Jinyo sakit, seandainya saja Clara tidak tau, mungkin Jinyo tidak akan pernah memberitahukan kepada siapapun.

Di sepanjang perjalanan, Clara berharap semoga dia bisa cepat-cepat sampai, dengan membawa semangkuk obat dan semangkuk bubur panas, tentu saja itu berat, apalagi nanti dirinya harus menaiki tangga, tidak mungkin bukan jika ia lari saja?

Tidak, Clara tidak boleh berlari, dia harus membawa nampan ini dengan hati-hati.

Oh ya ampun, anak itu terlalu merepotkan, bahkan sejak kehadirannya, tugas-tugasnya semakin bertambah banyak.

Ceklek...

10 menit akhirnya gadis itu sampai, meskipun banyak sekali rintangan di perjalanannya barusan, tapi kini Clara langsung bersyukur dan bisa bernapas lega.

"Jinyo ini obatnya..."

Melanjutkan langkahnya, Clara pun memasuki kamar Jinyo yang luas dan wangi itu, namun sangat disayangkan sekali, kamar Jinyo minim penerangan, entah karena apa, sampai sekarang Clara pun tidak tau.

Yang Clara tau hanyalah, dari dulu selera Jinyo memang aneh.

Setelah dia memasuki lebih dalam lagi ke kamar Jinyo, kedua manik mata Clara yang tampak bening itu langsung menangkap sesosok juniornya yang masih terbaring di kasurnya sejak tadi sambil memejamkan matanya, meski begitu, hanya dalam sekali lihat saja Clara tau Jinyo tidak benar-benar tertidur.

YOU'RE MY LIVE - ||BAE JINYOUNG||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang