“Aku adalah bunga pukul delapan, tidak pernah bertemu denganmu, tapi anehnya aku langsung menganggumimu seperti mengagumi bintang di malam hari. Dan sayangnya, aku hanya bisa membayangkanmu dari kejauhan, tapi kita tidak akan pernah ditakdirkan untuk bertemu sampai kapanpun."
- Clara
"Ya ampun Clara!! Mau sampai kapan kamu tidur terus hah?! Ini udah jam enam lebih, mentang-mentang tidur di kamar Jinyo kamu jadi santai banget ya?!!"
Direktur panti itu tak percaya dengan pemandangan yang terjadi di hadapannya saat ini. Muridnya yang ia didik selama bertahun-tahun supaya untuk menjadi perempuan yang anggun namun kenapa hasilnya malah menjadi seperti ini?
Menghela napasnya ke udara, wanita bertubuh langsing itu kemudian berkacak pinggang, asal kalian tau saja, sebenarnya dia juga sudah malas membangunkan Clara.
"Clara, bangun... Kalau kamu gak bangun-bangun juga, tante kurangin nih skor kamu!"
Seperti kalimat mantra, dalam sekejap Clara langsung terbangun dari alam mimpinya, dengan wajah kagetnya dan rambutnya yang berantakan mirip sarang burung, dia mengerjapkan kedua matanya.
"Bae Jinyoung mana tante?! Bae Jinyoung dimana?"
Gadis itu tiba-tiba meracau tidak jelas, lalu kepalanya menoleh ke kanan ke kiri, mencari seseorang yang baru saja disebutkan olehnya.
Melihat kelakuan Clara yang seperti orang linglung saja, Grizeel menghela napasnya sekali lagi, seakan-akan ia sedikit tidak menyangka dengan tingkah laku tersebut.
"Tante jawab aku. Bae Jinyoung dimana? Tadi bukannya Jinyoung ada di samping aku ya? Tapi Bae sekarang ada dimana, tante?"
Tetap dengan pertanyaan yang sama, gadis itu terus mencari seseorang sampai ke kolong kasur, sampai tidak sadar bahwa bantal-bantal Jinyo sudah berserakan di lantai karena ulahnya sendiri.
"Clara sebenarnya kamu nyariin siapa sih? Terus kata kamu tadi, Bae itu siapa sih?! Tante mana tau Clara!!" Grizeel frustasi, kenapa bisa-bisanya baru bangun tidur Clara seperti cacing kepanasan saja.
"Coba kamu bilang apa yang hilang, biar tante bantu, atau cincin kamu kah yang hilang?"
Mau tak mau Grizeel ikut berjongkok, melongok ke arah kolong kasur, ikut mencari sesuatu seperti apa yang telah dilakukan oleh anak muridnya yang kurang kerjaan itu.
"Bukan cincin yang hilang tante, ini lebih berharga dari cincin tau!"
Dengan kesal, gadis yang masih sibuk sendiri itu akhirnya menoleh sebentar ke arah Grizeel, mengatakan sepenggal kalimat tadi, dan tak lama kemudian posisi kepalanya seperti semula, lalu tangannya meraba-raba lantai di kolong kasur kembali.
"Sebenarnya Bae Jinyoung itu artis K-pop Korea yang aku idam-idamkan dari lama tante, tadi malam aku tidur di samping dia! Tapi sekarang kemana Bae?!!"
Oh jadi itulah sebabnya, hanya karena seorang idol Korea yang padahal tidak terlalu tampan, Clara menjadi gila seperti ini.
Anak jaman sekarang sepertinya perlu di dampingi ya, bahkan Grizeel sendiri pun tidak mengerti lagi dengan pemikiran mereka yang menyukai idol Korea sampai tergila-gila.
"Mau cari kemanapun kamu gak bakalan nemu Clara, karena itu paling cuman mimpi. Kalau menghalu mulu, gak baik buat kamu."
Wanita berwajah cantik itu masih berusaha untuk tetap bersabar, walaupun rasanya ingin sekali mengurangi skor Clara, tapi sayangnya sebagai direktur panti ia tidak boleh memutus kesenangan murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MY LIVE - ||BAE JINYOUNG||
No Ficción"Tanpa adanya kegelapan, cahaya mungkin saja tidak pernah ada di dunia, begitupula juga hidupku, jika saja kehidupanku tidak gelap saat aku terpuruk, mungkin saja aku tidak pernah bertemu denganmu." "Aku ingin bunuh diri, hanya itu saja yang aku ing...