"Bunda bilang, aku tampan mirip seperti ayah."
✿Selamat ෴ membaca✿
Jinyo baru saja ditolak. Padahal, hanya karena ia memberikan sebuah permintaan kecil kepada Clara untuk menjadi temannya, Jinyo mau tak mau harus mendengar jawaban yang telah membuatnya menyesal.
"Tapi kenapa, Kak Clara? Tapi kenapa kakak gak mau temenan sama aku dari awal?" Tanya Jinyo kembali, pertanyaan yang sederhana, namun yang anehnya membuat suasana di sekitarnya langsung menegang.
"Aku minta maaf, Jinyo. Buat saat ini, aku gak bisa kasih tau kamu alasannya." Dengan tanpa ekspresi, Clara menjawab pertanyannya secara simpel, Jinyo yang belum puas dengan respon Clara yang simpel itu, semakin mengerutkan keningnya lebih dalam lagi.
"Aku mohon Kak Clara, tolong kasih tau alasannya, biar aku gak penasaran lagi.." mohon anak tampan itu memaksa, sedangkan kedua matanya terlihat seperti anak kucing yang terlantar.
Di sisi lain, Clara mendecih skeptis, lalu diikuti juga tangannya yang terlipat angkuh di depan dada.
"Jadi sebenarnya kamu minta berteman denganku karena bersungguh-sungguh atau cuman karena penasaran doang, Jinyo?"
Pertanyaan yang terlontar dengan nada sinis tersebut membuat Jinyo mati kutu di tempat, dan seolah senjata makan tuan, Jinyo merasa di skak mat oleh permohonannya barusan. Benar juga ya, astaga lagipula kenapa dia harus pakai segala salah bicara sih?
"Sekali lagi aku minta maaf, Jinyo. Aku gak bisa berteman denganmu, dan semoga kamu paham, kalau memaksa itu akan membuatku menjadi risih." Ujar Clara memperingati.
"Risih?"
Namun hanya satu kata itulah yang membuat Jinyo menjadi tersinggung, kening Jinyo sempat mengernyit untuk beberapa saat, jangan tanya, tentu saja dia sedikit kesal, apakah dirinya ini tampak seperti benalu?
"Iya, bener risih! Kenapa memangnya? Kamu udah paham bukan?" Clara mengangkat salah sudut bibirnya pongah, lalu entah dia menyadarinya atau tidak, rahang Jinyo terlihat mengeras, "kalau kamu udah paham, mulai sekarang kamu gak usah sok peduli lagi sama aku, jangan membawa makanan ke dalam kamarku, dan satu lagi yang harus kamu ingat! Jangan menyentuh atau ikut campur dalam urusanku!!" Ucapnya penuh penekanan, dengan kedua bola matanya yang menatap Jinyo tajam.
Sedangkan di sisi lain, Grizeel yang baru terasadar dengan perdebatan dingin yang berada tepat di depannya saat ini, kemudian ia terpaksa menarik lengan Clara untuk menghentikan amarahnya.
"Hey Clara, udah! Kamu nih apa-apaan sih pake segala ngancem begitu? Jinyo kan junior kamu, seharusnya kamu arahin bukan dimarahin kaya gitu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MY LIVE - ||BAE JINYOUNG||
Non-fictie"Tanpa adanya kegelapan, cahaya mungkin saja tidak pernah ada di dunia, begitupula juga hidupku, jika saja kehidupanku tidak gelap saat aku terpuruk, mungkin saja aku tidak pernah bertemu denganmu." "Aku ingin bunuh diri, hanya itu saja yang aku ing...