Meski banyak bunga ditaman
Bunga Anggrek yang kupilihMeski cukup banyak pilihan
Hanya Dinda yang kupilihHappy Reading
_𝓩𝔂𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓣𝓻𝓪𝓷𝓼𝓶𝓲𝓰𝓻𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷_
Saat semua orang mencari keberadaan gadis yang menjadi target utama. Disisi lain gadis itu malah sedang duduk santai di sebuah warung kecil.
Menyesap sebatang rokok dengan minuman bersoda sebagai temannya. Bersandar di kursi sembari memejamkan matanya, berharap semua lukanya hilang meski mungkin itu tidak akan pernah terjadi.
Beruntung diwarung itu hanya ada gadis itu seorang, sehingga dirinya bisa lebih santai dan tenang.
Setelah Zy pergi meninggalkan area sekolah, gadis itu tak ada tujuan ingin pergi kemana. Luka ditangannya sama sekali tidak berpengaruh baginya. Rasa sakitnya tak sebanding dengan sakit hatinya yang kembali menganga disaat memori menyakitkan itu berputar kembali.
Apalagi yang Kau rencanakan Tuhan? Apa lagi yang harus gue lakuin? Apa bener gue harus balas dendam? Gue udah coba untuk nutup semua luka ini, tapi sekarang kembali terbuka. Ini sakit, apa gue masih bisa nahan sakit ini? Batin Zy dalam pejamnya diakhiri dengan helaan nafas panjang dan tatapan mata kosong.
Kembali menyesap rokok yang diselipkan diantara jemari tangan kirinya. Mengepulkan asapnya bebas ke udara. Hari ini cukup melelahkan bagi hatinya. Harus kembali bertahan meski sudah hancur kesekian kalinya.
Zy yang sedang bergulat dengan pikiran sedari tadi, tidak perduli dengan pandangan orang lain yang melihatnya dengan tatapan sinis saat melewati warung. Gadis masih mengenakan seragam dan malah asyik menyesap rokok di jam yang harusnya masih berada disekolah.
Sedang asyik menyesap rokok keduanya yang tinggal setengah, tiba-tiba ada yang menariknya dari himpitan bibir mungil itu.
"Lo gila?!" Dua kata yang Zy dengar setelah rokoknya di ambil begitu saja. Suara yang begitu familiar di telinganya. Saka, lelaki yang sudah mengganggu ketenangan Zy kali ini.
Gadis itu menyunggingkan senyum miring dengan mata yang masih terpejam. Disana Saka tidak sendiri, melainkan bersama Gerald.
"Zy, jawab gue. Kenapa lo bolos dan malah disini? Dan lo, ngerokok?" Saka cukup tercengang melihat gadis itu merokok. Meski ia tahu gadis di depannya adalah Ze, tapi ia tidak berfikir kalau gadis itu bisa melakukan ini.
"Mencari ketenangan dan sekarang hancur karna kedatangan kalian berdua." Sahut Zy dengan nada datar dan dingin sembari membuka matanya perlahan.
Zy menatap dingin dan tajam kearah Saka dan Gerald. Saka menelan salivanya kasar, ia tahu benar kalau yang ada di hadapannya ini seorang Ze.
Zy terkekeh melihat respon Saka yang menjadi tegang. Zy membenarkan duduknya lalu mengambil kaleng soda di meja depannya dengan tangan kananya yang masih berlumuran darah dan ia meminumnya.
Sontak itu membuat Saka dan Gerald terbelalak kaget, karna mereka baru menyadari tangan gadis itu terluka cukup parah dan berlumuran darah.
"ZY??" Pekik Saka dan Gerald berbarengan. Bahkan Saka langsung merebut kaleng soda yang di genggam Zy lalu duduk di samping gadis itu sembari memegang pergelangan tangan Zy.
"Anjir! Kenapa bisa sampe kaya gini?" Raut wajah takut Saka kini berubah menjadi raut wajah khawatir. Begitupun dengan Gerald, meski ia baru lebih mengenal Zy karna kejadian kemarin, melihat gadis itu terluka membuatnya merasa cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT)
Short StoryPart tidak lengkap Lengkapnya ada di versi cetak dan kalian bisa langsung cek Firaz Media untuk bisa peluk bentuk fisik nya. Zena Trixie Wihelmina yang biasa dipanggil dengan sebutan Ze. Gadis savage nan swag, cerdas, jago bela diri, frontal, dan b...