43. THIS IS CRAZY

10.1K 1K 129
                                    

"Eunghh.." Lenguh seorang gadis yang tak lain adalah Zy yang sedang tertidur pulas diatas tempat tidurnya. Dengan mata masih terpejam, gadis itu bangkit dan berjalan gontai untuk membuka gorden yang mengarah ke balkon.

Setelah gorden terbuka, Zy berjalan kearah pembatas balkon. Mata cantiknya perlahan terbuka, pandangan lurus kedepan dengan tatapan sulit diartikan.

Di pagi buta gadis itu sudah kembali ke kediaman Algazius tanpa sepengetahuan siapapun. Setelah urusan nya dengan Felix selesai dan berakhir baik-baik saja, Zy langsung pergi ke Bandung untuk mengambil barang seperti yang dikatakannya pada Marchel, sekaligus untuk mengunjungi makam ibunya dan Alta.

Zy hanya mengambil beberapa barang berharga miliknya yang masih berada di Bandung. Setelah nya ia langsung kembali ke Jakarta tanpa menunda waktu.

"Tujuan lo udah didepan mata Ze dan semuanya akan berakhir. Berakhir!" Gumam Zy dalam hati diakhiri dengan desisan dan tatapan semakin tajam dan tangan yang mencengkram kuat pagar besi pembatas balkon.

Perlahan mata cantik itu terpejam lalu tangannya menyentuh bagian lehernya. Seketika matanya langsung kembali terbuka dengan raut wajahnya terkejut.

"Shit! Kalung gue?!" Pekik Zy yang langsung mereka bagian lehernya, namun sialnya apa yang dicarinya tidak ditemukan. Gadis itu langsung kembali masuk kedalam kamar, mencari disetiap sudut bahkan disetiap tempat yang tidak ia jangkau setelah sampai dikamar itu.

Seingatnya dia langsung memakainya saat di Bandung dan setelah sampai di mansion Algazius, Zy langsung pergi ke kamar untuk tidur. Bahkan gadis itu sama sekali belum mengganti pakaiannya yang kemarin. Lalu bagaimana kalung itu bisa menghilang?

"Sial!" Umpat Zy karena tidak berhasil menemukan kalungnya. Dengan cepat gadis itupun langsung berlari keluar kamar. Kebetulan di sofa ruang tengah ada Agler yang sedang berkutat dengan laptopnya ditemani secangkir kopi. Sepertinya lelaki itu akan pergi ke kantor, karna sudah rapih dengan setelah tuxendo yang membuatnya terlihat semakin tampan dan berkharisma.

"BANG AGLER! BANG!" Teriak Zy sembari berlari menghampiri Agler. Sontak Agler pun terkejut dengan suara teriakan itu, yang membuatnya langsung menoleh kearah sumber suara.

Terkejut, satu kata yang ditampilkan lelaki itu. Bagaimana tidak, tiba-tiba gadis itu sudah berada dirumah, tidak tahu kapan pulangnya.

"Ze? Kau sudah pulang? Kapan?" Tanya Agler saat karak gadis itu sudah dekat denganya.

"Bukan itu yang penting sekarang. Tapi kalung. Lo ada liat kalung gue?" Cerca Zy yang menatap Agler dengan tatapan panik. Sedangkan Agler mengernyit dalam karna tak mengerti dengan ucapan gadis itu yang tiba-tiba membahas soal kalung.

"Kalung? Kalung apa? Kau sudah pulang saja aku baru tahu, bagaimana aku tahu soal kalung yang kau maksud?"

"Kalung jenis MCI Pendant ada ukuran nama Trixie AVA dibelakang liontinya."

"Aku tidak melihat kalung jenis itu. Tapi tidak tahu dengan yang lain."

"Ada apa ribut pagi-pagi seperti ini?" Suara bariton terdengar dari depan lift yang baru saja terbuka. Dia adalah Arsen yang ditemani oleh para maung kutub yang hendak pegi ke sekolah.

"Ze?" Gumam keenam lelaki itu takala terkejut saat melihat kehadiran Ze disana.

"Ze! Lo udah balik?! Kapan anjir?!" Pekik El yang terkejut melihat gadis itu dengan pakaian yang sama seperti sebelumnya, sedang berdiri berhadapan dengan abangnya.

"Anjir Ze! Lo balik lewat mana sampe gak ada yang tau?" Ucap Calvin yang sama terkejutnya dengan yang lain.

"Itu gak penting sekarang. Kalian ada liat kalung gue gak?" Tanya Zy dengan raut cemasnya, menghampiri keenam orang yang baru saja keluar dari lift.

ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang