44. Destruction Of ALGAZIUS 2

10.2K 949 92
                                    

Setelah kepergian Zy, Marchel kambali berdiri dan berniat untuk menyusul cucunya itu. Demi Tuhan ia sangat menyesal dan sangat ingin mendekap erat tubuh gadis itu. Ia amat sangat merindukan sosok putrinya yang tak lain adalah Trixie, setidaknya jika sosok Trixie sudah tidak ada, kini masih ada sosok Ze yang menjadi pelengkap anatara putri sekaligus cucunya.

"Ze... Cucuku.." Ucap Marchel lirih, namun baru saja hendak melangkah, tiba-tiba ia memegang dadanya yang terasa amat sangat nyeri.

"Arghhh.."

"OPA?!"

"AYAH?!"

Semua orang pun langsung menghampiri Marchel terutama Arsen dan Arsenio yang menahan tubuh pria paruh baya itu agar tidak tumbang.

"Ce--sepat cari cucuku dan ba--wa dia kembali.." Ucap Marchel terbata sembari menatap para putra dan cucunya dengan tatapan memohon, sebelum akhirnya lelaki itu kehilangan kesadarannya bersamaan dengan air atau yang jatuh di pipinya.

"OPA?!"

"Agler! Cepat lacak keberadaan Ze sekarang! Yang lain cepat bantu dan bawa Opa keruang rawat" Titah Arsen dengan tegas kepada putra sulungnya itu.

"BAIK."            

***🎍***

Ceklek!

Suara pintu terbuka dan langsung disugukan ruangan yang gelap. Hanya sinar rembulan yang masuk lewat pintu balkon kamar tersebut sebagai penerang.

"Perasaan lo gak salah. Lo punya hati yang masih berfungsi, yang artinya lo masih bisa ngerasain cinta meski dengan orang yang salah." Ucapan itu berhasil membuat orang itu menoleh.

Ley, dialah yang mengucapkan kalimat tersebut dan kini lelaki itu tengah berada didalam kamar saudaranya yang tak lain adalah Carlos.

Carlos yang sedang duduk dilntai bersandar di dinding sembari memegang botol minuman sembari menatap sinar rembulan pun menoleh saat mendengar ucapan saudara nya itu.

Ley berjalan menghampiri Carlos dan bersandar di pagar balkon sembari menatap kamar kamar Carlos yang gelap.

"Tapi perasaan gue udah kelewat batas sampe gue gak sadar kalo dari awal itu adalah kesalahan besar." Jawab Carlos dengan nada beratnya sembari menunduk dan mencengkeram erat botol yang dipegangnya.

"Dia hadir tiba-tiba dan dengan kejutan yang luar biasa. Sikap dan sifatnya setara sama kita dan berbanding terbalik sama sosok aslinya. Dia cewek tangguh, pemberani dan gak takut mati. Kehadirannya selama ini secara gak langsung udah bikin kita nyaman. Termasuk lo yang terlalu nyaman sampe perasaan nyaman itu berubah jadi rasa cinta." Jelas Ley yang menatap lurus kedepan.

"Tapi harusnya dari awal gue gak boleh berlebihan Ley! Dari awal harusnya gue sadar, meski dia orang asing dia tetep ada di tubuh beby girl yang berarti gue gak boleh naro perasaan lebih sama dia. Gue udah salah dari awal dan sekarang-- kenyataan ini bener-bener bikin gue sakit. Arghhh... Bajingan!" Ucap Carlos yang terlihat frustasi sembari melempar botol yang dipegangnya kearah dinding sampai pecah dan berserakan dilantai. Lalu lelaki itu pun duduk bersandar di pagar balkon sembari meremas kasar rambutnya.

Brukk

Pyarrr..

Ley yang melihatnya pun hanya bisa mengela nafas. Ia bisa merasakan sepupunya itu sangat frustasi, bahkan tidak hanya Carlos saja, tetapi semua kesatria Algazius merasa sangat frustasi saat ini.

ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang