45. MENERIMA

9.7K 911 110
                                    

Tiga hari kemudian..

Sudah tiga hari lamanya Zy berada di markas Scorpion. Kondisi Zy masih jauh dari kata baik-baik saja. Bahkan gadis itu terus mengurung diri didalam kamar dan tidak mau diganggu oleh siapapun tanpa terkecuali.

Gerald dan Saka sudah mencoba membujuk gadis itu, tetapi bukannya gadis itu melunak, Zy malah memberontak dan menghancurkan segala isi di dalam kamar. Bahkan ia tak segan-segan menyakiti dirinya sendiri.

Sudah tiga hari Saka dibuat uring-uringan dengan sikap Zy. Bahkan ia sampai rela tidur didepan pintu amar yang ditempati Zy sembari membujuk gadis itu agar membukakan pintunya. Sebenarnya bisa saja Saka mendobrak pintunya, namun ia kembali berfikir jika itu sampai terjadi ia takut Zy malah kembali memberontak dan malah pergi meninggalkan markas. Dan itu akan membuat Saka bertambah khawatir bukan?

Jadi lelaki itu memutuskan untuk menunggu di depan pintu sampai Zy membukakan pintunya dengan sukarela.

"Kasih tau keberadaan Ze sekarang!" Suara Gerald mengintupsi yang ternyata lelaki itu kini sudah berdiri disebelah Saka sembari bersandar didinding. Sementara Saka, lelaki itu terduduk sembari bersandar di pintu kamar dengan mata yang terpejam.

Mendengar ucapan sangat ketua, sontak Saka pun membuka matanya. Otaknya agak loading mencerna ucapan yang Gerald katakan barusan. Pikiran nya sudah banyak, ditambah Gerald yang berbicara singkat, padat, tanpa bantahan, membuat pikiran Saka semakin loading.

Gerald yang melihat Saka malah menatap dirinya dengan tatapan lemot pun akhirnya mendegus pelan lalu mengalihkan tatapan nya kearah lain.

"Ck! Kasih info ke Algazius kalo Ze ada disini. Gue tau mereka pasti lagi cari keberadaan dia."

"Tapi apa gak papa untuk Ze?" Tanya Saka yang terlihat ragu untuk menghubungi Algazius. Ia hanya takut Ze tidak menerima kehadiran Algazius dan semakin memberontak.

"Ini jalan satu-satunya untuk nyelesaiin masalah dia. Semakin cepat semakin baik."

"Tapi gue gak punya kontak salah satu dari mereka."

"Carlos. Gue ada kontaknya."

"Yaudah lo aja kalo gitu yang kontek si Carlos." Ucap Saka yang langsung beranjak dari duduknya.

"Males. Lo aja." Jawab Gerald datar dan langsung melemparkan ponselnya kearah Saka. Beruntung Saka sedang fokus, jadi dengan sigap ia menangkap ponsel Gerald.

"Dasar! Untung ketua, kalo bukan udah gue tendang sampe Pluto!" Gerutu Saka sembari mencari kontak Carlos di ponsel Gerald.

"Gak usah banyak bacot kaya cewek!" Ucap Gerald ketus sembari menyalakan rokok yang ia bawa.

Sedangkan Saka hanya membalas menye-menye sembari fokus mencari nama Carlos.

"Anjing! Kontak si Carlos lo namain apa sih?! Dari tadi kagak ketemu-temu!" Pekik Saka sembari menatap kesal Gerald.

"Kutub." Jawab Gerald singkat sembari menoleh sekilas kearah Saka lalu kembali fokus menyesap rokoknya.

Sedangkan Saka hanya bisa menganga tak percaya mendengar ucapan ketuanya barusan. Apa ia tidak salah dengar? Kutub? Menamai kontak orang dengan kata Kutub, tetapi tidak sadar kalau dirinya pun seperti Kutub es.

"Cih! Kaca dirumah gue gede noh, kalo lo gak punya kaca." Saka berdecih sinis sembari fokus mencari kata Kutub di ponsel Gerald.

"Bacot!"

"Nyenyenye.."

"Minta ditabok tuh mulut pake kerambit?!" Ucap Gerald sembari menatap sinis Saka.

ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang