Terkadang mata selalu langsung menyimpulkan sebelum bibir mengucap dan telinga mendengar.
~ZT
__________________🦋_________________
Hari ini adalah hari dimana Zy kembali masuk kesekolah. Tapi ada yang berbeda dengan penampilan Zy kali ini. Penampilannya kali ini terlihat lebih--baddas?
Memakai hoodie over size warna hitam dengan gambar tengkorak dililit bunga mawar hitam dibagian belakang, rambut di kuncir satu tanpa poni dan hanya menyisakan helaian rambut di kedua sisinya dekat pelipis, memakai piercing bentuk kupu-kupu ditelinga kirinya, memakai slayer hitam gambar tengkorak yang diikat dilehernya dan topi hitam dengan tulisan Demon kecil di depan sebelah kanan bawah.
Zy melangkah dengan tegas menuju meja makan yang sudah terdapat semua kesatria Algazius. Tak lupa tatapan dan wajah datarnya yang membuat aura disekitar gadis itu terasa sangat dominan.
"Pagi semua..." Sapa Zy seraya tersenyum miring menatap semua kesatria Algazius yang balik menatapnya dengan pandangan berbeda-beda.
Zy duduk kursi utama ujung meja yang sama dengan Marchel dan berhadapan dengan lelaki paruh baya itu. Dengan santai gadis itu mengambil roti tawar dan mengolesnya dengan selai coklat.
Para kesatria Algazius masih tidak menyangka, kalau sosok gadis dihadapan mereka adalah gadis yang cukup berbahaya. Bukan peri kecil mereka yang selalu membuat mereka tertawa dengan segala tingkah polos gadis itu.
"Berhenti lah menatapku atau pisau ini akan menancap bola mata kalian." Ucap Zy santai yang masih fokus mengoles selai di rotinya.
Seketika semua kesatria Algazius pun berdehem karena mereka kepergok memperhatikan gadis itu. Sedangkan Zy hanya tersenyum miring dan mendongak menatap semua lelaki dihadapannya yang sedang sibuk dengan makanannya.
Lima menit Zy selesai menghabisi rotinya diakhiri dengan meminum susu yang sudah disediakan untuknya. Setelahnya ia merogoh saku hoodie nya dan mengambil satu buah permen kaki lalu memakannya.
"Apa markas utama DTD sudah hancur, sampai kalian bisa setenang ini, disini?" Ucap Zy yang mampu membuat semua lelaki dihadapannya menghentikan aktivitasnya dan langsung menatap bingung Zy.
"Apa maksudmu Ze?" Tanya Marchel yang langsung menyudahi acara makannya. Begitupun dengan yang lainnya, mereka semua langsung memusatkan pandangan mereka ke gadis itu.
"Why? Apa ada yang salah dengan pertanyaan ku tuan Marchel?" Tanya Zy, setelah mengeluarkan permen kaki dari mulutnya dan menatap Marchel dengan alis terangkat sebelah.
"Bukan itu maksudku. Apa maksudmu mengatakan jika markas utama DTD sudah hancur?"
"Apa maksudku ya?" Gumam Zy sembari mengetukkan jari telunjuknya didagu sembari seolah sedang berpikir. "Tidak ada. Aku hanya sedikit--- takjub? Melihat kalian yang sangat santai disini, sementara semua senjata langka yang sudah kalian dapatkan dengan susah payah raib begitu saja ditangan seorang pengkhianat." Sambung Zy sembari mengendikkan bahunya diakhiri dengan kembali mengemut permen kaki nya.
"Siapa bilang kita santai? Lo gak liat mata gue udah kek Panda?! Semaleman gue begadang cuma untuk cari jejak tentang bajingan yang lo maksud itu tau gak?!" Ucap Calvin dengan kesal sembari menunjuk bawah matanya yang terlihat menghitam dan lelah.
Zy menggigit dan mengunyah permennya, lalu membuang gagang permen itu kesembarang arah.
"Percuma. Kalian tidak akan mendapatkan apa-apa jika hanya disini. Kenapa salah satu dari kalian tidak mengecek langsung saja ke sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT)
Short StoryPart tidak lengkap Lengkapnya ada di versi cetak dan kalian bisa langsung cek Firaz Media untuk bisa peluk bentuk fisik nya. Zena Trixie Wihelmina yang biasa dipanggil dengan sebutan Ze. Gadis savage nan swag, cerdas, jago bela diri, frontal, dan b...