Beberapa hari berlalu dan semuanya berjalan dengan baik. Saat ini waktunya untuk kembali menjalani rutinitas seperti semula yaitu berangkat bekerja dan bersekolah. Seperti pagi ini yang harusnya sudah bersiap-siap untuk pergi sekolah, sang putri malaikat maut itu masih asik bergelung dibaling selimut tebalnya.
Jangan tanyakan alasan gadis itu masih tertidur saat ini, karna jawabannya sudah pasti karna begadang. Ya, Ze harus menghabiskan waktu hingga malam untuk merubah ulang sistem kemanan kediman Algazius begitupun markas DTD. Tidak sendiri, melainkan ditemani semua kesatria Algazius kecuali Arsen dan Arsenio karna kedua lelaki itu langsung terbang keluar negri setelah satu hari selesai pemakaman Marchel.
Hubungan antara mereka lebih baik daripada sebelumnya yang terkesan dingin. Mereka semua sudah saling bisa menerima dan dengan perlahan kehangatan pun mulai kembali terbangun.
"Astagaaa... My little angel gue masih tidur ternyataaa..." Pekik El yang langsung berlari kecil dan ikut bergabung tidur disebelah Ze sampai membuat kadinya sedikit bergerak.
El tidak datang sendiri, melainkan ditemani yang lainnya. Karna itu rutinitas mereka disetiap pagi menyambut bangunnya sang putri dari tidurnya.
"Wake up sweetheart..." Ucap Agler yang duduk disebelah Ze sembari mengusap lembut puncak kepala gadis itu.
"Zeeee... Ayo otw sekolahhhh..." Pekik Calvin yang langsung melompat keatas tempat tidur dan langsung melompat-lompat sampai tubuh El dn Ze yang masih tertidur pulas melambung keatas.
"Anjing! Stop bego, jatoh gue nanti!" Pekik El sembari menendang-nendang Calvin amun lelaki itu terus menghindar sembari cekikikan sampai akhirnya tidur sang Putri pun terusik.
"Calvinnn...! Gue tebas pala lo sekarang!" Ucap Ze dengan nada seraknya namun terdengar kesal, sedangkan matanya yang masih terpejam. Tapi sukses membuat sang empu langsung terdiam dan segera meloncat bersembunyi dibalik tubuh Andreas.
"Ngapa lo? Sana bangunin, katanya mau bangunin?!" Ucap Anreas yang melirik kebelakang seraya tersenyum miring. El dn Calvin paling takut jika Ze sudah memberikan ancam an seperti itu. Karna jika tidak didengarkan maka entah pisau lipat atau peluru yang akan membuat mereka diam pada akhirnya.
"Jangan gitu lah bang. Yang ada abis dia bangun, gue yang tidur selamanya!" Jawab Calvin dengan ketus.
"Ze... Ayo bangun, nanti kita telattt.." Ucap El sembari memeluk Ze dari belakang layaknya bantal guling yang kini tertidur menyamping kearah Agler sembari mengusulkan hidungnya di rambut gadis itu.
"Lima menit lagi..." Jawab Ze dengan suara serknya.
"Kalo terus lima menit nanti yang ada sekolah keburu bubar Ze.." Ucap Calvin yang kini berdiri disebelah Andreas.
"Wake up Zeee..." Ucap Carlos sembari menarik lembut kedua bahu gadis itu agar terduduk.
"Eungh.. Ze baru tidur, kenapa dibangunin abangg.." Gerutunya setelah melenguh yang malah kembali bersandar didada bidang milik Agler sembari memeluk lelaki itu dan membuat Agler tersenyum sembari mengelus surai rambut gadis itu.
Belakangan ini Ze memang lebih bersikap manja pada Agler dan Andreas. Ia sudah bisa menerima keadaan, tapi ia hanya masih sedikit canggung dan merasa tidak enak hati jika pada yang lainnya meski sebenarnya mereka semua pun sudah menerima Ze dengan baik bahkan bisa bersikap sama seperti saat pertemuan pertama mereka.
"Semalem lo sendiri minta dibangunin, giliran dibangunin kebo!" Gerutu El sembari menatap Ze yang masih berada dipelukan Agler.
Drrrttt... Drrrttt...
Getaran ponsel Ze yang berada diatas nakas sebelah tempat tidurnya mengalihkan atensi Dilan yang berdiri di dekatnya.
"Edgar?" Gumam Dilan namun masih bisa didengar semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT)
Truyện NgắnPart tidak lengkap Lengkapnya ada di versi cetak dan kalian bisa langsung cek Firaz Media untuk bisa peluk bentuk fisik nya. Zena Trixie Wihelmina yang biasa dipanggil dengan sebutan Ze. Gadis savage nan swag, cerdas, jago bela diri, frontal, dan b...