17. SCORPION

21.3K 1.9K 35
                                    

𝚁𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒

Si buaya darat berkata merdu
Si buaya air hanya membisu

Sungguh berat rasanya rindu
Waktu sehari terasa seminggu

Happy Reading...

_𝓩𝔂𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓣𝓻𝓪𝓷𝓼𝓶𝓲𝓰𝓻𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷_

Kantin

Setelah kehebohan beberapa saat lalu di lapangan, semua orang pun melanjutkan aktifitas nya masing-masing. Bahkan kantin kelas X terlihat penuh karna semua murid kelas X MIPA 1 pergi ke kantin untuk makan secara percuma.

Zy sudah mengganti jerseynya dengan seragam. Tetapi rambut gadis itu masih di cepol dua, bahkan kini memakai pita hitam sebagai pemanis di kedua gulungan rambut itu.

Seperti biasa Zy, Nesya dan Carlos dkk sudah berada di tempat mereka. Bahkan sekarang Aileen ikut bergabung bersama mereka. Sedari tadi Zy juga mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari Carlos dkk dan teman-teman. Zy yang ditanya 'Kenapa bisa?' lantas menjawab 'Ya karna bisa dan itu salah satu bakat terpendam Zy.' Setelah itu Zy mengancam, siapa yang terus bertanya, akan ia colok matanya dengan garpu.

"Zy, kenapa cuma pesen bakso, air mineral sama coca-cola? Kalo kak Muneer jadi Zy sih bakal pesen yang banyak." Ucap Muneer disela-sela makan baksonya. Sedangkan Zy, gadis itu sedang hikmat makan sembari menyuapi El karna lengan lelaki itu masih sakit.

"Perut Zy bukan kendil bodol kaya kak Muneer yang bisa nampung banyak makanan." Jawab Zy enteng sembari menyuap nasi ke mulut El. Sedangkan yang lain tertawa mendengarnya.

"Anjir kendil bodol. Hahaha... Maklum Zy, dia kan kaum gratisan yang memanfaatkan sebuah peluang." Ucap Kesar disela tawanya.

"Hilihh... Dari pada lo memanfaatkan perasaan wanita." Balas Muneer tidak terima.

"Heh ngaca ferguso! Atau perlu gue bawain kaca toilet, biar lo sadar diri?!" Sahut Kesar yang sama tidak mau mengalah.

"Zy itu masih punya rasa kasihan kali kak. Nanti kalo Zy pesen makan banyak-banyak terus nguras duitnya pak Chaca, terus pak Chaca bangkrut, terus pak Chaca marah dan gak terima, terus pak Chaca nyantet Zy, kan gak lucu." Cerocos Zy dengan tatapan fokus membelah baksonya tanpa memperdulikan orang sekitarnya yang terkejut dengan perkataan gadis itu.

"Baby?" Tegur kelima kutub bersamaan yang membuat Zy mendongakkan kepalanya.

"Apa? Emang Zy salah? Kita tuh boleh mengambil keuntungan dari suatu hal, tapi tidak untuk memanfaatkan nya. Right?" Lanjut Zy sembari memasukkan potongan bakso ke mulutnya dan mengangkat sebelah alisnya.

"Makin pinter aja sih adek abang ini ngomongnya." Ucap El yang langsung merangkul Zy dan mencium pipi gembul gadis itu.

"Yaelah Zy, selagi ada kesempatan kenapa harus diabaikan. Kesempatan mungkin datang dua kali, tapi mungkin gak akan sama seperti yang pertama." Ucap Muneer yang masih tak mau mengalah.

"Serah kak Muneer lah. Zy lagi males ngebacot. Tapi satu hal yang harus kak Muneer tau, setiap orang itu punya prinsip hidupnya masing-masing. Jika menurut mereka benar tapi menurut kita salah, itulah prinsip yang mereka gunakan. Kita gak bisa mengubah sesuatu atas keinginan kita sendiri yang mungkin bisa saja menyakiti orang lain." Jelas Zy panjang lebar sembari mengarahkan garpunya kearah Muneer.

Skak matt. Bibir Muneer langsung mengatup dengan sempurna. Baru kali ini ada yang mengalahkan nya dalam hal ngebacot.

Prok prok prok

ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang