Tandai Typo
Let's Reading-
-
Disaat itu pula nampak jemari Ze bergerak. Perlahan namun pasti, mata indah yang semula terpejam itu, kini mulai mengerjap secara perlahan. Kebetulan lampu ruangan dibuat redup saat ini. Disaat mata indah itu sudah sepenuhnya terbuka, tiba-tiba air mata gadis itu menetes lewat sudut matanya dibarengi dengan suara parau.
"Sakit..."
Lirihan Ze mampu membuat tidur El terusik. Perlahan lelaki itu pun mulai terbangun dan menegakkan tubuhnya kembali sembari melirik jam di pergelangan tangannya yang masih menujukkan angka 3 pagi dini hari.
"Abang..." Lirih Ze saat ia menyadari pergerakan disebelah brankarnya.
El yang mempunyai indra pendengaran cukup tajam, sontak ia pun menoleh kearah sumber suara. Mata lelaki itu pun seketika membola bahkan dengan gerakan reflek ia berdiri sampai membuat kursi yang diduduki nya berdiri mundur dan berhasil membuat Calvin terlonjak kaget.
"Ze?!"
"Kenapa? Kenapa? Ada apa?!" Calvin yang belum sadar sepenuhnya dan langsung berdiri menghampiri El dengan linglung.
El yang masih tak percaya Ze yang sudah membuka mata, spontan lelaki itu pun menampar pipinya sendiri. Sakit. Berarti ini bukan mimpi dan matanya pun seketika berkaca-kaca.
Grep
"Zeee akhirnya lo sadar." Gumam El yang langsung memeluk erat adiknya itu.
Kesadaran Calvin yang mulai terkumpul, ia hanya mematung tak percaya melihat adegan dihadapannya. Saat melihat tangan Ze yang tanpa infus bergerak untuk membalas pelukan El, seketika Calvin tersadar dan langsung berlari untuk memberitahu keluarga nya yang lain.
"BANG! BANG! PAPA! DADDY! WOYYY PADA DIMANA SIH?!" Teriakan Calvin yang menggelegar sepenjuru Mansion, membuat keadaan seakan ricuh. Bahkan maid dan bodyguard langsung berkumpul.
Bukannya apa, diluar ruangan ia tak menemukan keberadaan Carlos, Ley dan Dilan. Alhasil ia berlarian sembari berteriak.
"Kenapa?! Ze baik-baik aja kan?!" Carlos yang sedang mengambil minum didapur pun langsung berlari ke lantai atas lewat tangga dengan tergesa-gesa karna teriakan Calvin.
"Ada apa sampai kamu teriak-teriak Calvin?!" Sentak Arsenio yang terkejut karna tidurnya terganggu akibat suara anak bungsunya itu.
"Ze-- Ze--" Sembari bertumpu pada kedua lututnya, lelaki itu mencoba berbicara sembari mengatur nafasnya. Sial, begini nih resiko rumah gede. Naik lift sue, turun tangga capek. Bodoh, harusnya tadi ia meluncur saja lewat pagar pembatas tangga kan lebih cepet. Ya, ia akan melakukan nya lain kali.
"Bicara yang benar! Ada apa dengan Ze?!" Agler kalut. Ia hanya takut apa yang tidak diinginkan terjadi. Begitupun dengan yang lain, seketika berbagai macam pikiran negatif pun menyeruak dalam benak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYANYA TRANSMIGRATION (TERBIT)
Storie breviPart tidak lengkap Lengkapnya ada di versi cetak dan kalian bisa langsung cek Firaz Media untuk bisa peluk bentuk fisik nya. Zena Trixie Wihelmina yang biasa dipanggil dengan sebutan Ze. Gadis savage nan swag, cerdas, jago bela diri, frontal, dan b...