Satu bulan setelah hari itu keduanya memutuskan untuk menikah,yg kini pernikahannya sudah memasuki bulan ke tujuh.
Sebelum menikah Angkasa lebih dulu membeli rumah agar tak numpang di rumah orang tuanya maupun mertuanya.
Sebulan lalu Adeeva memutuskan untuk berhenti bekerja karena kegiatan di rumah sakit tempat ia bekerja sangat banyak hingga dirinya tak bisa lg membagi Waktunya,antara menjadi dokter dan menjadi seorang istri.
Ia merasa bersalah karena kepadatan kegiatan di rumah sakit membuatnya tak bisa mengurus suaminya sendiri.itulah sebabnya ia memilih berhenti dan fokos mengurus keluarga kecilnya.
"Morning."sapanya seraya mengecup pipi istrinya Sekilas.
"To."balasnya dengan tangan yg masih sibuk menata makanan yg di masaknya tadi.
Deeva mengabilkan makanan untuk suaminya terlebih dahulu setelah itu barulah mengisi piringnya.
"Gimna sekarang masih pusing sama mual?"tanyanya.dari kemarin Angkasa muntah muntah terus dan saat ia mengajaknya ke rumah sakit selalu saja menolaknya.
Padahal dirinya kwatir melihatnya yg harus bolak balik kamar mandi.sebenernya ia sudah memberikan obat tapi tetap saja lelaki itu sering muntah muntah hingga lemas.
"Udah baikan ko sayang."Balasnya.
"Bner?gak lg bohongin aku kan?"tanya nya lg.karena kebiasaan Angkasa adalah selalu berbohong tentang kondisinya seolah olah semuanya baik baik saja.
"Bner,aku udah gpp tenang aja oke."ujarnya meyakinkan.wanita itu mengangguk.
_
"Sayang."panggil nya membuat wanita yg berada di sampingnya itu menoleh.
"Kmu engeh gak si kalo dua bulan ini kmu shalat terus gak pernah libur."herannya.biasanya di awal bulan istrinya itu datang bulan tapi sudah dua bulan ini wanita itu tak pernah libur.
Adeeva terdiam ia tau apa maksud dari kata kata suaminya itu.pasti lelaki itu mengira dirinya hamil karena telat datang bulan.
Sebenernya ia jga sempet berpikir seperti itu tapi ia jga tak mau kecewa untuk kesekian kalinya saat harapan itu tak menjadi kenyataan.
"iya,tapi sa aku gak mau terlalu berharap_"
"Coba aja dulu."ujarnya seraya memberikan tespack yg di belinya kemarin.
Adeeva mengangguk dan langsung beranjak ke kamar mandi untuk melakukan tes itu.
Setelah beberapa menit ia keluar dengan membawa barang kecil itu.dengan ragu ia memberikan nya pada lelaki yg sudah menunggu nya.
Terlihat dari raut wajah lelaki itu yg menandakan kekecewaan setelah melihat hasilnya yg tak sesuai harapan.
"maaf karena lg lg kmu harus kecewa."ujarnya lirih.
"Gpp,mungkin allah belum ngizinin kita buat jadi orang tua."balasnya seraya merengkuh tubuh istrinya.
"kmu gak bakal ninggalin aku karena ini kan?kmu gak bakal nyari perempuan lain kan?"lirihnya dgn air mata yg sudah turun membasahi pipinya.
"gak akan pernah.selamanya kmu akan tetap jadi istri aku satu satunya dengan atau tanpa anak sekalipun."
"Tap_"
"Tolong percaya aku,kita akan tetap sama sama apapun yg terjadi,aku sayang kmu apa adanya.aku nikahin kmu bukan semata semata untuk mendapatkan anak tapi karena aku ingin hidup sama kmu sampai maut memisahkan kita."ujarnya meyakinkan istrinya.
Seperti biasanya Adeeva selalu mengantarkan makan siang untuk suaminya ke kantor tak terkecuali hari ini.
Sesampainya di sana seketika senyumnya luntur saat mendengar beberapa karyawan membicarakan tentang dirinya yg tak kunjung hamil sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
when we fall in love
Genç KurguAngkasa yg memiliki sifat sombong,angkuh dan tidak berhati.nmun semuanya berubah saat dirinya berpacaran dgn gadis bernama Adeeva leara khanza