"Kak ceritanya sama gak?"
[Sama kok, cuma ada penambahan kata-kata sama perbaikan kata-katanya aja. kalo mau baca ulang ya silahkan kalau engga ya, kalian gak tau ada apanya nanti]"Kak kenapa di ulang? kenapa diapus?"
[Yang follow akun @anazyanaa pasti tau kenapa aku buat cerita ini kyak gini :)]FLASHBACK ON
"Bagaimana kalau kita jodohkan saja Fazry dan Ana, sepertinya mereka cocok" ucap Pak Zakir saat semuanya tengah mengumpul selepas acara makan bersama.
"Kalau saya si setuju saja, gak tau kalau Ana" jawab Pak Ahmad.
Uhuuk uhuuk!
"Anjir sakit bat idung gue!"
Ana tersedak mendengar ucapan Ayahnya dan Abi Zakir. Bunda langsung menepuk-nepuk pelan punggung Ana lalu memberikannya minum lagi.
Ana melotot kaget ke arah Ayah dan Bundanya, "M-maaf maksudnya gimana?" ucapnya terbata-bata.
"Iya, nak Ana mau menikah dengan putra Abi?" tanya Zakir.
Ana spontan terdiam sejenak, ia menatap Fazry yang tak sedikit pun membuka suara. Apa dia langsung setuju dengan perjodohan yang mendadak ini?! tatapan Ana itu membuat Fazry kurang nyaman.
"Fazry setuju saja dengan perjodohan ini, tapi apa anak Ayah setuju dengan perjodohan ini?" tanyanya.
Semua kini menatap mengarah kepadanya, Ana yang terdiam tak tau harus berkata apa. Semua ini sangat mendadak baginya.
"T-tapi Ana masih sekolah"
"Menikah tidak menggangu sekolah kamu Ana" ucap Pak Ahmad.
Ana ingin menangis saja rasanya, namun ia tahan. Bagaimana bisa ia menikah dengan teman masa kecil dahulu yang sama sekali tidak dia cintai?!.
Ayah dan Bunda menatap ke arah Ana seolah-olah meminta Ana untuk memberikan jawaban baik. Ana tidak bisa menerima langsung begitu saja, ini demi masa depannya, ia meminta izin untuk keluar sebentar.
"Fazry, temani nak Ana ajak Lea juga supaya tidak timbul fitnah" ujar Pak Zakir.
"Na'am Abi, ayo Lea temenin Abang nyusul Kak Ana" ajaknya.
Lea mengangguk kecil lalu merentangkan kedua tangannya mengisyaratkan untuk Fazry menggendongnya. Fazry menggendong layaknya seperti anak koala.
Ehekm!
"Saya boleh duduk disini?"
Ana langsung menyeka air matanya saat mendengar suara Fazry. "Duduk aja ini kan rumah lo! asal jangan deket-deket!"
"Tidak akan, Lea yang akan jadi perbatasan antara Kamu dan Saya"
Ana mengangguk, ingin sekali ia main dengan Lea tapi Lea sedang sibuk dengan mainannya. Mau tak mau Ana hanya terdiam sampai dari salah satu mereka membuka suara.
"Maaf kalau ini terlalu terkesan mendadak untuk kamu, saya hanya takut kehilanganmu lagi Ana. Jika kita sudah menikah nanti kamu masih bisa melanjutkan sekolahmu"
"Kehilangan apaan maksud Lo? gue masih hidup anjir!"
"Bukan itu maksud saya"
"Terus?"
"Semenjak kamu dan keluarga pindah rumah, hidup saya hampa. Gak ada lagi orang yang bisa saya jahilin waktu itu selain kamu"
Ana membenarkan posisi duduknya menghadap kearahnya, "Gini deh Ji, Lo kan tau gue kek gimana ya. Terus kenapa lo mau sama gue? Ji, cowok kayak lo itu terlalu Maa Syaa Allah buat gue yang Astaghfirullah"

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA TAKDIRKU! || TAMAT
General Fiction⛔️FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MULAI MEMBACA, TERIMA KASIH⛔️ Kisah ini menceritakan tentang, seorang anak SMA yang dijodohkan oleh kedua Orang Tuanya. Mereka menyembunyikan Pernikahannya sampai waktu yang tepat. Zyana Khairunnisa anak tunggal seo...