FANA 40

26.7K 2.6K 119
                                        

~ SELAMAT MEMBACA ~

Rindu yang sangat ia pendamkan, Ana mengajak Fazry untuk pergi kerumah Orang tuanya. Fazry pun menyutujuinya, memang sudah jarang sekali mereka kumpul bersama bareng keluarga.

Ana memberikan kabar kepada Ayah dan Bundanya, Fazry pun juga menghubungi Abi dan Uminya. Mengumpul dirumah Orang tua Ana karna memang permintaan bumil, Abi dan Umi Fazry tidak masalah.

"Gimana Mas? Abi sama Umi mau kan kumpul dirumah sana? kalau gak bisa atau gak mau gapapa ko." ucap Ana.

Fazry memeluk Ana, "Mau kok sayang, Abi sama Umi setuju" tutur kata yang lembut.

Ana menenggelamkan wajahnya di dada bidang Fazry, "Maaf ya aku banyak mau nya, udah ngerepotin kamu selama aku hamil"

"Aku gak merasa direpotin sayang, justru aku seneng. Dari pada kamu diem-diem aja malah bikin aku khawatir." elus-elus punggung belakang Ana.

"Ajii..." mendongak dengan wajah polosnya.

"Iya Hum?" menunduk menatap lekat-lekat wajah istrinya yang menggemaskan itu.

"Es krimmm" mintanya cemberut.

Fazry segera melepaskan pelukannya, "Engga" tolaknya.

"Ihh anak-anaknya kepengen ini, kasian dong sama anak sendiri... emang mau nanti anaknya ileran?"

"Gak ada es krim-es krim"

"Ji ayo lah, satu aja kok"

"Enggak sayang, tadi udah 4 itupun kamu makan diem-diem di dapur tanpa sepengetahuan aku"

"Tadi panas banget, kasian dedeknya kepanasan di dalem sini nih" tunjuk Ana ke perutnya yang sudah membesar.

"Ayo lah Ji, satuuu aja" bujuk Ana.

Fazry menggeleng tak mengizinkannya, ia menyibukkan dirinya dengan memantau pekerjaannya dari hp. Agar tidak terhanyut dalam rayuan istrinya. Ana tidak kehabisan cara untuk mendapatkan izin dari suaminya, Ana tersenyum saat mendapatkan ide yang menurutnya bisa meluluhkan Fazry.

Ia berjalan ke ruang tamu untuk merebahkan dirinya diatas sofa, Fazry hanya mengintip sekilas memastikan keadaan Ana.

Hhuffttt!

"Akhirnya dia cape juga" tutur Fazry pelan.

Ana menyalakan Tv, menunggu sekiranya nanti sudah lama baru ia akan melanjutkan aksinya.

"Nak mohon kerja sama nya ya, mau es krim kan? nurut ya, oke? nanti kalau kalian udah lahir di dunia, Umi beliin es krim banyak sama toko-tokonya" seru Ana.

***

Sekiranya sudah pas diwaktunya untuk beraksi, Ana memulai aksinya."AAAAARGHH" teriak Ana kesakitan. Sambil menoleh ke belakang.

"AAAWWW" teriaknya lagi karna mungkin tidak terdengar oleh Fazry.

Fazry yang baru saja mendengar suara teriakan langsung berlari menghampiri Ana di ruang Tv. Mengatur napasnya yang tidak beraturan, "SAYANG ALLAHU AKBAR, kenapa?" panik Fazry melotot.

DIA TAKDIRKU! || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang