FANA 58

10.4K 1.2K 30
                                        

Semua keluarga besar sudah mengumpul di Ruang VVIP untuk menyemangati dan menemani Ana yang sebentar lagi akan bertemu dengan anak ketiganya.

Ayah dan Bunda menjaga Kiya, sedangkan Abi dan Umi menjaga Faiz. Fazry senantiasa menemani Ana disampingnya untuk jalan-jalan kecil agar meredakan rasa sakitnya.

Hufftt!

"Abi, gak kuat, sakit banget"

"Duduk dulu yuk"

"Abi, kalau gak kuat lahiran normal gimana?"

"Pastinya kuat, kamu wanita yang paling kuat, buktinya kamu udah melahirkan kedua anak kita dengan selamat, dan sampai sekarang mereka sudah tumbuh besar. Kalau kamu emang gak kuat kita Ce-"

"Aku kuat kok..." Ana menggenggam tangan Fazry sekuat mungkin.

Amel dan Fathir sedikit telat untuk datang, karna harus menemui Orang tua Amel yang akan pergi keluar kota untuk beberapa hari jadi mau tau mau ia berdua harus menemaninya ke bandara.

Ana memasuki ruang persalinan ditemani Fazry yang sudah lengkap dengan atributnya dan juga kamera untuk merekam momen-momen indah yang akan menjadi kenangan bagi keluarga kecilnya kelak nanti jika anak-anak sudah tumbuh besar.

***

"Muhammad Ahwas Farid Assyraaf" Telah lahir Putra ketiga dari pasangan Fazry dan Zyana.

Pria tampan, mereka semua memang sepakat untuk tidak mengetahui jenis kelamin anaknya sampai lahiran nanti, betapa bahagianya mereka dan terkejutnya saat mengetahui bahwa ternyata anaknya adalah Laki-laki.

"Maa syaa Allah Abi, ganteng banget anak aku"

"Persis kayak aku, Hum" Ana memutar bola matanya memalas.

Setelah di adzan kan oleh Fazry, ia menyerahkan anaknya kepada suster untuk dibersihkan, sedangkan Ana sedang diurus oleh Dokter. Persalinan selesai, Fazry meminta izin ke Ana untuk keluar menemui keluarganya, pastinya mereka sudah senang sejak tadi saat mendengar tangisan Farid.

"Aku keluar dulu ya" Ana mengangguk tersenyum mengiyakan. Fazry mencium kening Ana sebelum pergi.

Fazry menemui keluarganya di depan yang sidah menunggu kabar gembira itu, mereka penasaran anak dari Fazry dan Ana berjenis kelamin apa, dan bagaimana keadaan Ana di dalam sana?

"Bagaimana Nak?"

"Gimana Ji? Ana gimana?"

"Abi, adek Kiya cowok atau cewek Bi?"

"Abi, Umi mana? kok belum keluar?"

Banyak sekali pertanyaan yang mereka ajukan kepadanya, sampai pusing Fazry harus menjawab yang mana dulu. Amel dan Fathir yang baru datang dikejutkan oleh orang-orang yang tengah mengurung Fazry dengan beribu pertanyaan.

"Fazry! Ana mana?" ucap Amel tiba-tiba.

"Eh Amel, kamu kesini juga?" ucap Bunda.

Amel menyalimi tangan Bunda dan Umi, "Iya Bun, Amel kan juga kepo Bun"

"Kamu kan lagi hamil besar Mel"

"Amel masih kuat Bun, tenang aja. Ini Ana keadaannya gimana Bun?"

"Ini kita lagi nunggu si Aji ngomong"

DIA TAKDIRKU! || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang