FANA 30

40.9K 3.9K 367
                                        

Aku selalu menghawatirkanmu dari setiap kesedihan yang akan mencuri senyummu.

- Muhammad Al-Fazry -

Usai pertempurannya semalam dengan istrinya yang dilakukan 5 Ronde sekaligus, membuat Ana tepar di atas kasur.

Fazry bangun lebih awal dibanding dengan Ana, ia ingin membangunkannya namun ia tak tega melihat wajah Ana yang begitu cape dan pulas dalam tidurnya. Ia mengecup kening Ana singkat, lalu beranjak untuk membersihkan dirinya sebelum melaksana sholat tahajud.

***

"Hum bangun yuk, bersihin diri dulu" ucap Fazry lembut membangunkan istrinya.

Ana menggeliat kecil menarik selimut dan menutupi wajahnya membuat Fazry gemas terhadapnya, untuk membuka matanya sekarang saja rasanya sangat berat. Badannya serasa remuk semua karna ulah Suaminya.

"Sayang bangun dulu, udah mau subuh. Yuk bersihin diri dulu"

"Aku cape, kamu semalem terlalu semangat" suara serak Ana yang sexy saat bangun tidur mampu menggoyangkan Iman Fazry mungkin saat itu.

Fazry menyibrak selimut itu, menampakkan wajah Ana yang tertutup dengan rambut indahnya. Fazry menyeka rambut-rambut Ana agar tidak menutupi kecantikan istrinya.

"Bangun yuk, atau mau nambah ronde?" goda Fazry sengaja.

Ana langsung membukakan matanya, menatap sinis ke arah Suaminya yang tengah menatapnya sambil tersenyum.

"Dasar mesum!" Ana memukulnya dengan bantal disampingnya, walaupun pukulannya tak kuat karna nyawanya belum terkumpul 100%

"Yuk bangun" ucap Fazry sambil merentangkan tangannya untuk memudahkan Ana bangun.

Ana menurunkan kakinya perlahan, saat ia bangkit bagian bawahnya sangat nyeri dan perih. "Ssshhh" rintih Ana kesakitan, mencengkram tangan Fazry sekuat mungkin.

"Sakit ya?" tanya Fazry khawatir.

"Enggak kok, kayak digigit semut aja. Pake segala nanya lagi" kesal Ana menahan sakitnya.

"Aku gendong ya sampe depan pintu kamar mandi" Ana pun mengangguk mengiyakan, karna ia seperti tak sanggup untuk berjalan.

"Mau sekalian aku mandiin gak sayang?" tawar Fazry.

"Gak kamu mesum, dah sana"

"Untuk sekarang engga, Aku gak tega kamu kesakitan gitu. Maaf ya aku udah bikin kamu kayak gini."

"Gapapa ko, Aku gapapa. Palingan juga nanti sembuh, tenang aja oke. Ini bukan salah kamu kok" ucapnya sambil memberikan senyuman hangat ke Fazry agar tidak tambah khawatir dan bersalah.

"Nanti kalau ada apa-apa bilang sama Aku ya, sakitnya jangan ditahan sendiri. Kasih ke Aku juga, biar Aku bisa ngeringanin sakit kamu walaupun gak seberapa"

Ana mengangguk sambil mengacungkan jempolnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia berjalan pelan-pelan.

Sedangkan Fazry balik ketempat tidur untuk membersihkan kasurnya dan mengganti sprei sambil menunggu Ana selesai mandi.

Fazry membersihkan tempat tidur sambil bersholawat, Ana sedikit mendengar suara Fazry yang merdu. Saat mendengar Fazry bersholawat membuat sakitnya meredah.

DIA TAKDIRKU! || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang