Malam tiba. Grasak-grusuk Fazry meraba samping serasa kosong, tak ada istrinya. Ia membuka perlahan matanya yang masih melekat dan terasa berat.
Melihat jam yang ada disampingnya, menunjukkan pukul 2Pagi, melihat kesamping yang sudah tidak ada lagi istrinya. Panik bukan main ia segera memeriksa seluruh kamar. Mulai dari kamar mandi, ruang lemari baju, tak kunjung menemui istrinya.
"Hum"
"Sayang dimana?"
"Hum?"
"Disini?" tanya Fazry saat melihat isi kolong meja rias istrinya.
"Disini? gak ada juga"
"Hum dimana?"
Mencoba mencari di lantai satu. Mulai dari ruang kerja nya, taman, kolam renang, ruang tv, tetap saja tidak menemukan istrinya.
BRAK!!!
"ALLAHU AKBAR" pekik Fazry.
Fazry menoleh ke belakang, ke arah sumber suara. Khawatir ada maling atau hal lain yang tidak diinginkan.
Dengan Perlahan dia menuju dapur dengan cara mengendap-endap. Badannya seketika menjadi dingin, matanya melotot sempurna saat melihat sosok putih dengan rambut terurai panjang.
"Astaghfirullah, maaf saya gak sengaja liat rambut kamu. Pakai hijab makannya... eh iya gak bisa kan setan" ucap Fazr.
Fazry dengan cepat membacakan ayat kursi dengan lantang, agar setan itu kepanasan. Membalikkan tubuhnya saat mendengar lantunan ayat yang Fazry bacakan.
Muka yang tertutupi rambut, menghampiri Fazry perlahan. Perlahan Fazry melangkah mundur dgn tangan yang satu menutupi matanya. Bukan takut justru ia tak mau melihat setan itu karna dia akan melihat rambutnya.
"Masih gak mau pergi juga hah?!" emosi Fazry. Semakin mendekat dirinya ke Fazry, tanpa tak sengaja Fazry menoyor jidat setan tersebut.
"Aji!" decik Ana memegang jidatnya.
Fazry membuka matanya perlahan, saat mengenali suara itu. "HUH?"
"SAYANG?" senang Fazry namun sedikit loading lalu memeluk Ana.
"Ihh lepas!!"
"Gak, gak mau. Kamu gak di apa-apain sama setan tadi kan sayang?"
"Setan apanya? ngaco kamu! mana ada setan!"
"Tadi ada setan sayang, pake dress putih selutut terus rambutnya diurai"
Ana mendengus napasnya kasar, mengenali ciri-ciri itu ada pada dirinya. Mendorong tubuh Fazry sekuat mungkin.
"Kamu ngatain aku?!" kesal Ana.
"Hah? loh ini kamu?"
"Hih?lih ini kimi" ejeknya. Fazry memutarkan badan Ana, memastikan kalau tadi itu benar-benar setan.
"Tadi beneran ada setan Hum, kayak makan daging mentah gitu" jelas Fazry.
Ana memutar bola matanya malas, "ITU AKU!! LIHAT NIH DONAT AKU JADI GEPENG!! GARA-GARA KAMU, INI TUH TINGGAL SATUUUU!" seraya menyodorkan donat yang sudah gepeng didepan wajah Fazry.
Fazry menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Lagian kamu ngapain jam segini? terus pake baju kayak gini, apalagi ini pake baju putih kayak gini"
Ana tak menjawab pertanyaan Fazry, lebih baik ia menuju ke dapur lagi untuk mengambil susu dan beberapa cemilan.
"Hum, maaf... aku kan gak tau kalau itu kamu. Kenapa gak nyalain lampu tadi?"
"Bodo amat ah!"
"Nanti pagi aku beliin donat lagi ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA TAKDIRKU! || TAMAT
General Fiction⛔️FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MULAI MEMBACA, TERIMA KASIH⛔️ Kisah ini menceritakan tentang, seorang anak SMA yang dijodohkan oleh kedua Orang Tuanya. Mereka menyembunyikan Pernikahannya sampai waktu yang tepat. Zyana Khairunnisa anak tunggal seo...