Kini Ana kembali dalam aktifitasnya sehari-hari, Usai ia dirawat untuk istirahat sementara waktu dan kesalahfahaman yang sudah berakhir dengan cara yang baik-baik.
Kini Fazry mengajak Ana dan Lea pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan untuk mereka nanti makan malam bersama dirumahnya. Saat diperjalanan, Lea tertidur dipangkuan Ana, saat Fazry menyetir ia melihat sosok keIbu-ibuan di diri Ana. Terlihat pandai dalam menjaga anak kecil.
"Kenapa lo ngeliatin gue? fokus nyetir!"
"Galak istri saya"
"Saya lagi, saya terus, saya mulu. Gitu aja terus sampe yaumul hisab"
Fazry tertawa pelan, "Kamu ini ada-ada aja, Udah pinter ngelawak ya.. Kenapa gak jadi Chef aja?"
"Gak dulu deh, Gua mau jadi Sugar Mommy aja"
"Gue lagi, gue terus, gue mulu. Gitu aja terus sampe yaumul hisab" ucap Fazry mengikuti.
"Kurang pro nih Bapack-bapack, Masa copy ide anak muda yang kece badai ini"
"Hahaha, Otak saya lagi buntu Mbak"
"Mbak-Mbak aja lo! Lo kira gue mbak lo"
"Oh iya, Maaf Hum"
Ana tersenyum tipis, Ia palingkan wajahnya kearah luar agar Fazry tidak bisa melihatnya. Fazry memang tidak tau kondisi dan tempat yang tepat untuk membuat salting brutal seperti ini.
"Oh iya Mas, Mau tanya dong"
Fazry menepi ke pinggir jalan, Ia menatap ke Ana dengan wajah gembiranya. Itu membuatnya semakin ganteng, Senyumnya manis bagaikan tertimpa gula sekilo.
"Woi! lo gila ya, Ini kita bawa anak bocah"
"Tadi kamu bilang apa Hum?"
"Woi!"
"Bukan itu, sebelumnya"
"Oh iya"
"Setelah itu?"
Ah Ana tau maksud Fazry, Padahal memang itu sengaja Ana bilang 'Mas' agar terlatih aja lidahnya untuk memanggil kata kesayangan. Dikira gak kedengeran sama dia ternyata malah kedengeran.
"Mas" ucapnya pelan.
"Maaf apa Hum? Kurang kedengeran"
"Mas"
"Kurang kedengeran Hum, tadi ada motor lewat"
"Mas, Anjir! Lo budeg ya"
Fazry ada senang ada tak senangnya. Ia memegang pucuk kepala Ana seraya berkata, "Jaga lisan ya Hum, Lisan itu ibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang"
"Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:
لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَىٰهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَٰحٍۭ بَيْنَ ٱلنَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا"Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar."
(QS. An-Nisaa'[4]: 114)."Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."
(HR. al-Bukhari).

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA TAKDIRKU! || TAMAT
General Fiction⛔️FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MULAI MEMBACA, TERIMA KASIH⛔️ Kisah ini menceritakan tentang, seorang anak SMA yang dijodohkan oleh kedua Orang Tuanya. Mereka menyembunyikan Pernikahannya sampai waktu yang tepat. Zyana Khairunnisa anak tunggal seo...