Ana dan kedua anaknya pergi bersama kerumah sakit untuk mengontrol kehamilannya. Ia sudah mendapatkan izin dari Fazry yang memang kebutulan tidak bisa menemaninya kali ini karna kesibukan dikantornya yang gak bisa ditinggal. Fazry mengirimkan 4 Bodyguard sekaligus untuk menjaga Ana dan kedua anaknya.
"Bunda kita kok kerumah sakit? emang Bunda sakit?" tanya Kiya.
Posisi mereka seperti tangga, Ana menggandengan tangan Faiz sedangkan Faiz menggandengan tangan Kiya. Karna kalau Kiya tidak di pegangin bakalan berkeliaran dirumah sakit nantinya.
"Kita cek kondisi Adek kalian sehat atau engga, emang kalian gak penasaran si Dedek lagi ngapain?" tanya Ana. Ini sudah minggu 15 kehamilannya.
"Pasti Dedek lagi bobo ya Bun?" Ana hanya tersenyum mengiyakan.
Ana menyuruh anak-anak untuk duduk dikursi dengan tenang, menunggu gilirannya masuk. Faiz masih setia memegangi tangan Kiya agar tidak terlepas. Orang yang di sebrangnya pun tersenyum gemas.
"Anak nya kembara ya Bu?"
"Iya Bu hehe"
"Kakaknya pasti yang cowok ya Bu?"
"Iya Bu, kok tau Bu?"
"Keliatan dari cara ngelindungin sama ngejaga keluarga, gedenya pasti jadi anak yang berbakti dan sholeh"
"Aamiin, terima kasih Bu doanya"
Ana beralih menatap Faiz yang ada disampingnya untuk mengucapkan hal yang sama dengannya.
"Abang, bilang apa ke tantenya"
"Terima kasih tante, semoga tante dan sekeluarga dalam lindungan Allah"
"Aamiin, Maasyaa Allah"
Ana tersenyum dibalik maskernya, Ah! anak itu memang jiplakan Bapaknya banget. Tapi kekurangannya cuma satu, dia jarang tersenyum. Bahkan bisa dibilang senyumannya itu mahal, Faiz akan tersenyum bila ia bisa membuat Umi dan Abinya tersenyum.
"Ibu Zyana" panggil Asisten Dokter.
Ana bangkit begitupun juga Faiz dan Kiya, Ana menggandeng tangan Faiz untuk mengikutinya masuk kedalam ruangan bersama.
"Saya duluan Bu"
"Oh iya-iya silahkan Bu"
Setelahnya ia masuk kedalam ruangan, Dokter menanyakan terlebih dahulu apa ada keluh selama kehamilan kali ini. Setelah menanyakannya, Dokter mempersilahkan Ana untuk berbaring, dan memeriksa bayi yang ada diperutnya.
Faiz dan Kiya yang sebelumnya duduk tenang mengikuti perintahnya Ana, kini berdiri menatap layar karna kepo dengan Adeknya yang ada di dalam perut Ana.
"Faiz, Kiya ini siapa?" tanya Dokter.
"Adek Faiz Dok.."
"Yang mana si Bang?" bisik Kiya.
"Itu Kiya, masa kamu gak tau, kan itu udah ada bentuknya"
"Oh yang itu, Kiya kira tadi tumbuhan hehe" Faiz menggelengkan kepalanya.
***
Sepulangnya Fazry dirumah, kondisi rumah sepi tidak ada teriakan yang melengking seperti biasanya. Fazry menghampiri salah satu pembantunya untuk menanyakan keberadaan Istri dan juga Anak-anaknya.
"Ibu sama Anak-anak kemana Mbak?"
"Oh belum pulang Pak dari Rumah sakit, tapi tadi kalau gak salah Ibu bilang sehabis pulang dari Rumah sakit mau langsung belanja bahan makanan"
"Loh kok Ibu gak bilang saya?"
"Saya kurang tau Pak, tadi saya juga hanya mendengar sekilas saja Pak"

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA TAKDIRKU! || TAMAT
פרוזה⛔️FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MULAI MEMBACA, TERIMA KASIH⛔️ Kisah ini menceritakan tentang, seorang anak SMA yang dijodohkan oleh kedua Orang Tuanya. Mereka menyembunyikan Pernikahannya sampai waktu yang tepat. Zyana Khairunnisa anak tunggal seo...