FANA 49

19K 2.1K 129
                                        

Tidak suka cerita saya, tidak usah dilanjutkan untuk membaca ya.

setuju kita buat cerita Faiz?

Malamnya dimana anak-anaknya sudah masuk ke kamar masing-masing. Kini giliran Fazry untuk bercerita kepada Ana yang senantiasa mendengarkan cerita sang suami tak peduli keadaannya sendiri seperti apa.

"Mau cerita sekarang Mas?" tanya Ana.

"Kamu capek gak?"

"Enggak kok, udah siap buat cerita?"

"Tapi udah malem, aku takut kamu malah kecapean"

Ana melihat jam, menunjukkan pukul 9 malam. Ana sudah terbiasa tidur malam karna jam tidurnya sudah tidak beraturan.

"Masih sore kok"

"Udah malem sayang"

"Tapi bagi aku ini masih sore mas..."

"Yauda sini tiduran disamping aku" ucap Fazry sambil menepuk-nepuk bahunya.

Ana tiduran diatas lengan suaminya, walaupun ia sudah meminta untuk memakai bantal tapi Fazry tetap memaksanya.

"Jadi gimana?"

"Nambah anak aja ya?" jawab Fazry ngelantur.

"Apa mas?"

"Hah? enggak enggak, sampe mana tadi?"

"Sampe mana apanya? kamu aja belum cerita sama sekali. Kamu ngantuk? mau tidur aja atau mau lanjut cerita?"

"Mau cerita" ucapnya sambil mengenggam jari jemari Ana yang selalu lembut dan halus.

Ana membenarkan posisi tidurnya menghadap ke arah Fazry sambil menatap mata indah suaminya itu. Memperhatikan setiap inci wajah suaminya yang menurutnya tampak sempurna.

"Jadi gimana? ada masalah kantor?"

"..."

"Kok diem?"

"Masalah kecil aja sayang, kalau bukan Fathir yang handle pasti berantakan semua. Mungkin karna aku udah kerja lama sama dia jadi kalau ada pengganti dia jadi beda rasanya."

"Biarin dia istirahat buat tenangin diri dia dulu ya, aku bukan mau bela Fathir tapi kamu tau kan musibah yang dia alamin sekarang?"

"Iya aku tau tapi-"

"Aku yang jadi Sekretaris kamu aja gimana?"

"Kok kamu?"

"Kenapa gak mau?"

"Bukan gak mau, masa Nyonya besar jadi Sekretaris?"

"HAHAHA" ketawa renyah Ana.

"Kok malah ketawa si yang?"

"Kamu ada-ada aja, segala pake Nyonya besar. Geli tau"

"Biar kayak orang-orang"

"Hahaha, aneh kamu ini. Jadi gimana?"

"Apanya sayang?" tanya Fazry bingung.

"Mau aku aja yang jadi Sekretaris kamu?"

"Engga."

"Ayo lah..."

"Engga sayang" Fazry bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi kasur. Diikuti dengan Ana disampingnya sambil memegang bahunya dari belakang.

"Sekali aja kok"

"Engga"

Ana mencoba mengubah cara bicara agar diberikan izin untuk menjadi Sekretaris Fazry untuk membantu pekerjaannya.

DIA TAKDIRKU! || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang