paet end

3K 246 56
                                    


Sebenarnya Jungkook meminta dirinya yang melakukan ini, tetapi Nara yang bertubuh langsing dan lincah akan sangat berguna dibanding badan kekar Jungkook yang belum tentu bisa masuk gorong-gorong.

"I love you," suara Nara membuat jantung Jungkook berdetak lencang, semoga ini bukan kata cinta terakhir. Dunia mafia penuh dengan kekejaman, tidak ada yang tahu kapan nyawa mereka berakhir.

Nara merangkak dengan lihai lalu meletakkan rekaman tepat di lubang ruangan itu. Sedimit mengitip dan terlihat jelas mereka sudah mulai berkumpul, dengan cepat akhirnya Nara bergerak mundur dan Namjoon langsung menuntun Nara agar segera keluar.

Semua beres dan Nara kini kembali berpenampilan seperti semula. Berjalan santai menuruni lift hingga keluar dari hotel, dia tersenyum saat sebuah mobil berhenti di depannya. Nara masuk dan Jungkook langsung tersenyum kecil.

Mobil melaju menjauh lalu mereka tertawa bersama, "Akhirnya semua akan mudah kita selesaikan, malam ini. Mari mulai beraksi," ajak Nara bahagia.

"Yes, Baby. Kamu memang selalu menjadi yang terbaik, aku sangat kagum padamu." Jungkook menyeringai.

"Apa hadiahku?" tanya Nara.

"What do you want, Baby?" tanyanya.

"You," sahut Nara manja.

"Seksi, aku milikmu selamanya." Jungkook mencium Nara singkat lalu melanjutkan mengemudi mobilnya.

.
.

Satu bulan berlalu dan Seokjin mulai kelimpungan. Semua kebusukannya mulai tercium bahkan rekaman dan kepemilikkan bahan-bahan terlarang sudah mulai di selidiki oleh polisi Korea.

Namjoon dan Nara memang gencar memuat semua sisi-sisi buruk Seokjin melalui akun-akun fake dan meng-hack akun beberapa orang terkenal. Seokjin sudah mulai gerah hingga emosinya sudah di ujung tanduk.

Belum lagi beberapa gudang rahasia miliknya kebakaran dan membelotnya anak buah mereka ke kubu David. Taehyyng pun telah secara terang-terangan melawannya yang menghianatinya. Berita terakhir dia dapat adalah, Jeon Jungkook telah kembali hingga Taehyung berbalik arah.

Kini Seokjin sedang berjalan santai memasuki sebuah restoran untuk bertemu adik angkatnya. Jeon Jungkook sedang menunggu di ruangan privat khusus mereka hanya berdua, tanpa alat penyadap dan tanpa senjata. Terlihat Seokjin menatap geram Jeon Jungkook yang terlihat santai.

"Apa kabar, Hyung? Lama tidak bertemu," ucap Jungkook ramah sambil menuangkan wine.

"Tidak perlu basa-basi, apa maumu sebenarnya?" tanya Seokjin.

"Santai, Hyung. Kita nikmati dulu makanan ini," ejek Jungkook sarkas.

Seokjin meminum winenya lalu menatap Jungkook tajam, "Kamu ingin balas dendam padaku? Bergabung dengan, David. Berusaha menghancurkanku? Aku peringatkan, jika aku hancur. Maka kamu pun hancur," ocehnya.

"Aku sangat takut, hahahahahaha." Jungkook terbahak.

"Pergilah setelah ini ke kantor polisi, jangan tunggu mereka yang menjemputmu," surunya santai.

"Hahahaha, mimpimu sangat indah, adikku. Kita lihat saja nanti," ucap Seokjin lalu pergi keluar dengan emosi.

Jungkook menatapnya sambil tersenyum lalu ponselnya berdering dengan nomer International. Jungkook pikir ini panggilan dati anak-analnya.

"Hallo." Jungkook.

"Bagaimana kabar misimu?" Martin.

"Sedikit lagi, Dad." Jungkook.

"Segera selesaikan dan langsung meluncur ke Rusia." Martin.

"Apa di sana sudah mendesak, Grandpa, bagaimana kabarnya?" tanya Jungkook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang