41

7K 456 17
                                    

"Kamu hamil dan Priamu secara jantan meminta izin padaku, dia ingin bertanggung jawab dengan menikahimu. Itu alasan Granpa ada di sini," ucapnya.

"Oppaa, bisa jelaskan ini? Apa maksudnya?" tanya Nara.

"Baby, aku sengaja--"

"Ada kebohongan dari semua ini, bagaimana dengan, Hyuna? Apa aku akan menjadi Istri simpananmu? Lalau Grandpa mengizinkannya begitu saja? Apa aku serendah itu!" bentak Nara.

~~~~~~~~~~

"Kita bisa bahas nanti setelah menikah. Relax, Baby."~ Jungkook.

"Ck, bastard!" bentak Nara yang emosinya meledak akibat hormon.

Bukannya tadi dia merasa bahagia sekali, tetapi lihatlah sekarang ulahnya. Ucapan Ajhumma seperti angin lalu saja baginya, padahal tadi dia meresapi sekali.

"Natle." Jungkook memberi peringatan untuk tidak melewati batas di depan kakeknya.

"Apa aku ini mainanmu, hm?! Kau pikir aku mau jadi simpananmu, apa arti anak ini dan aku, hah?!" bentaknya semakin menjadi.

Jungkook baru saja ingin membuka suara, tetapi Marcus memotongnya. Sepertinya Nara tidakbmarah dengan kehamilan yang di sembunyikan.

Ini sangat di luar prediksi nya. Dia pikir Nara akan mengamuk dan tidak mau menerima kehamilannya, itu lah sebabnya dia meminta Marcus yang mengatakannya.

"Jangan berulah selagi dia ingin menikahimu, atau kau ingin pulang bersama, Grandpa? Artinya kalian tidak akan bisa bertemu selamanya, pintu keluar dari Rusia akan tertutup untukmu." Jungkook menatap Marcus horor sementara Nara matanya memerah.

"Aku hanya tanya, apa aku akan menjadi Istri simpanan, itu saja?" Bibir Nara manyun.

Nara beragyo lalu marah, untuk pertama kalinya Jungkook melihat Nara bisa kalah telak tanpa mau melawan. Dia terlihat imut sekali di mata nya.

Ternyata benar, jika Marcus lah yang benar-benar bisa menjinakkannya. Buktinya kini Nara tidak bisa berkutik dan hanya memainkan jarinya saja seperti anak kecil sedang merajuk.

"Menurutmu, apa itu akan terjadi jika aku di sini?" tanya Marcus.

"Tidak, Grandpa akan melindungiku dan tidak akan mengizinkannya. Grandpa, artinya aku akan menjadi Istri sah 'kan?" Nara mengabaikan Jungkook.

Jungkook mengigit bibirnya merasa senang, dia pikir Nara akan marah besar karena kehamilannya. Namun, dia hanya mempermasalahkan soal status pernikahan dari pada kehadiran anak mereka.

"Kamu adalah permataku, siapa yang berani mempermainkanmu sampai seperti itu? Jika dia bosan hidup maka hadapilah aku, jalani saja dan aku jamin akan statusmu." Marcus membalikkan badannya.

"Jadi, mau menikah atau kembali ke Rusia?" tanya Jungkook mengoda.

"Opppaaaaaa!" rengeknya manja lalu memeluk dan menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook.

"Oh ... sweetnya Ibu hamil, semakin cantik dengan wajah memerah. Apa kamu bahagia menjadi Istri dan Nyonya rumah di kediaman, Jeon? I love you," bisik Jungkook di telingannya.

"Ayo kita menikah!" teriak Nara dan menyelipkan tangannya di lengan Jungkook.

"Ekhem ... kamu pikir dengan siapa akan berjalan ke altar?"

Nara tersenyym imut karena malu dan sangat semangat, hingga dia lupa apa fungsi seorang Grandpa dalam pernikahan. Marcus menaruh tangan kananya di pinggang, maka Nara langsung menyelipkan tangannya.

"Aku tunggu di altar, Baby."

"Yes, Oppa," sahut Nara lalu Jungkook mengecup kening dan  melangkah pergi.

KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang