Kembali ke Yongi yang masih terus berusaha mencari sosok yang tadi, di sela lelahnya dia memilih menyerah dan membalikkan badan hendak kembali ke rumah es cream tempat dia meninggalkan anak-anak bosnya. Tanpa sengaja matanya menangkap lagi pria tadi di seberang jalan tepat di depan dia hanya saja masih terhalang banyaknya kendaraan yang lalu lalang."Itu dia," ucap Suga dan matanya tidak salah kali ini bahkan dia terlampau bahagia karena orang yang sedang menggunakan kamera adalah benar-benar bosnya, "Anda masih hidup, saya tahu itu sejak awal bahwa perasaan saya tidak akan pernah salah," batin Suga dengan mata berkaca-kaca sambil tersenyum samar an berlari menyeberangi jalan untuk mengejar sosok itu.
.............
Suga kembali melihat sekeliling setelah menyeberang dan mendapatkan sosok itu sedang memotret pemandangan jalan yang ramai, "Tuan!" Suga memegang pundaknya hingga orang itu menoleh dan mata mereka bertemu.
Suga membuka mulutnya lalu orang itu mengaruk tengkuk dan melihat sekeliling, "Saya?" tanyanya dengan wajah polos sambil menunjuk wajahnya dengan satu jari.
Respon yang diberikan membuat Suga mengerutkan kening lalu dia melihat penampilan santai sang pria. Celana pendek hitam dan kaos putih santai, badan kurusan dan wajah terlihat lebih imut. Jika itu tuannya maka badannya akan terlihat kekar berotot lalu wajahnya akan terlihat tajam dengan garis rahang yang tegas, sosok ini lebih terlihat seperti model dari pada seorang pemimpin mafia. Kulitnya pun lebih putih bersih dan umurnya seperti lebih muda.
"Aahh ... saya melihat anda mirip majikan saya, maaf. Kau orang Asia 'kan? Korea?" tanyanya menggunakan bahasa Rusia.
"Aku lahir dan besar di Italia, tidak yakin juga kalau Korea, tetapi aku memang asli Asia. Terlihat dari fisikku," ucapnya ramah.
Suga tidak mungkin salah orang, tetapi orang ini jauh lebih ramah dan baik. Suga tetap saja bukan orang bodoh yang akan langsung menembak sebelum ada bukti, setidaknya wajah mereka sama persis, hanya ada perbedaan sedikit saja. Orang ini lebih terlihat seperti baby face.
"Suga Maxime, aku juga orang Asia. Senang bisa bertemu sesama, bisa kita berteman? Bukan maksudku terlalu, tapi aku terlalu senang jika bisa bertemu saudara satu suku. Kita harus saling membantu di Negeri orang." Suga mencoba membual.
"Tentusaja aku sangat senang, Jonathan Jeandro. Senang berteman denganmu, orang Asia biasanya memanggil yang lebih tua dengan sopan, tapi aku terbiasa memanggil nama. Aku harus memanggilmu apa?" tanya Jonathan tidak enak.
"Santai saja, kau boleh memanggil nama saja. Kau dari Italia, right? Aku pernah ke Italia dan sangat mengaggumi Negara itu, kau pasti memiliki banyak kenangan di Negaramu? Kau di sini untuk liburan?" tanyanya.
"Aku memiliki visa kerja, harusnya aku memiliki banyak kenangan, tetapi--" Jonathan menghentikan ucapannya. Padahal Suga berusaha memancing.
"Tetapi?" tanya Suga.
"Tidak ada, kau boleh mampir ke restoran kecil milikku jika mencariku. Kita bisa berbincang dengan santai, ini kartu namaku. Senang bertemu denganmu dan maaf aku harus pergi," ucapnya ramah.
"Ahh ... silahkan, aku akan mampir untuk bertemu, Teman." Suga melambai dan Jonathan tersenyum sambil berjalan mundur.
"Aku akan menunggumu, Teman!" teriak Jonathan senang.
Suga lalu melihat kartu nama dan membacanya, "Italian Cafe, Jonathan Jeandro. Dari Italian dan bos meninggal di Italia, aku akan tahu jawabannya nanti. Terima kasih telah selamat, Tuan." Suga merasa lega lalu memejamkan mata dan mendongak seolah mengucapkan syukur pada Tuhan.
"Yes Sugar, aku bertemu Daddy! Dia bekerja di tempat makan, tampan sekali tapi dia menyukaiku bukan Mom."
Tiba-tiba Suga teringat ucapan Najung beberapa hari yang lalu. Suga menganggap ucapan itu mengada-ngada dan khayalan anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF MAFIA
RomancePemimpin Mafia yang sadis lalu menggunakan topeng dengan rapi sebagai Guru olah raga SMA, dia di pertemukan murid perempuan yang centil dan manja dan sangat memujanya. Sayangnya keduanya sama-sama memakai topeng dalam kehidupan formal dengan tujuan...