49

5.7K 368 7
                                    

"Kami sudah meninggalkan Korea, Tuan, pesawat baru saja diterbangkan dengan pilot langsung dari Rusia." Yongi.

"Terima kasih, telah selamat untukku." Jungkook.

"Anda juga harus selamat demi, Nyonya dan anak-anak anda." Yongi.

"Pasti." Jungkook menutup telponya.

"Belokkan mobilnya, kita habisi mereka sekarang. Nara sudah menuju Rusia dengan aman." Jungkook lega setelah sedari tadi merasa khawatir akan selematan Nara dan Yongi. Kini tugasnya tinggal menghabisi anak buah Seokjin, mungkin Sekjin juga ada di sana.

...........

Mobil beehenti lalu mulai memotong jalan dengan menggunakan barisan. Anak buah Jungkook memblokir jalan maka seketika mobil anak buah Seokjik mengerem mendadak. Taehyung memutar setir mobil maka seketika Jungkook mengarahkan pistolnya ke arah mobila lawan.

Dor ...

Dor ...

Suara tembakan terus nyaring terdengar saling sahut-menyahuti. Kali ini Jungkook harus memastikan semuanya dan mengakhiri pertikaian ini, Nara dalam bahaya jika Seokjin di biarkan masih hidup. Suara mobil saling bertambrakan terdengar dan Jungkook menyungingkan senyumnya.

"Sial! Kita di kepung!" teriak Taehyung.

"Brengsek! Keluar dan lindungi diri!" Jungkook berteriak dan langsung membuka pintu beserta Taehyung. Mereka berpencar karena peluru terus mengejar mereka.

Dari segi orang memang mereka kalah, karena Seokjin sudah membawa lebih banyak orang. Jungkook mengarahkan senjatanya lalu memicingkan matanya dengan lihai. Dia adalah salah satu sniper utama dalam kelompoknya dulu, itu sebabnya dia bisa mewarisi semua dari Ayah angkatnya. Sekali bidik maka musuh akan terkapar.

Dua bidikan Jungkook mengenai sasaran tepat di jantungnya lalu berlari pindah posisi, sebuah besi tepat berada di depannya dan dia berhasil mengedap berjalan di belakang musuh. Maka seketika dia menghantamkan besi di tengkuk sang korban. Sekali pukulan musuh merengang nyawa.

"Not bad," pujinya pada diri sendiri.

Dor ...

"Ketua, Aarrhhh!

"Jiyoung!" teriak Jungkook.

Jungkook meraih pistol Jiyoung lalu melakukan salto dengan slow motion sambil mengarahkan tangannya ke seseorang yang menembaknya tadi.

Dor ... dor ... dor ...

"Aarrhh!" Jungkook meringis saat dirinya menghindar dan menghantam pohon, meski begitu musuhnya terkena pelurunya.

Hampir saja dia terkena peluru jika saja salah satu anak buahnya tidak menyelamatkannya. Dia menggantikannya hingga peluru mengenai dirinya, Jungkook membalaskannya lalu berjalan tanpa perduli luka di lengannya yang terobek akibat tersangkut di rating tajam pohon.

"Jiyoung, terima kasih. Kita akan akan segera pergi ke rumah sakit," ucap Jungkook yang memangkunya yang sudah tidak berdaya.

Jiyoung merupakan penganti Yongi selama ini, dia salah satu anak buah yang paling setia dan royal padanya. Di situasi seperti ini dia bahkan rela memberikan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya. Jungkook menunggu helicopter datang untuk membawa para anak buahnya yang terluka.

"Tuan, saya sudah tidak kuat lagi. Saya--saya bangga jika meninggal demi meny--elamatkan anda, tolon--"

"Diamlah, kau akan sembuh dan kembali bekerja padaku. Jangan membantah!" tegas Jungkook.

Jiyoung tersenyum dibalik rasa sakitnya, mereka memang sembunyi di belakang mobil saat yang lainnya masih baku hantam, "Jika saya tidak bisa kemb--ali, jaga--jaga dia untuk saya, tuan. Dia hanya memiliki saya seorang ... dan--"

KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang