"Aahh ... kamu merendahkanku! Kamu pikir aku mau dengan pria-pria tua seperti mereka, hah? Seperti halnya kamu menjalin hubungan dengannya maka seperti itu pula aku, pura-pura hanya ada di pihak kita, tetapi tidak di pihak pilihan kita, Understand, Daddy." Seringai Nara sangat di benci mulai detik ini, karena setiap seringai itu muncul maka sebuah rencana mengerikan pun muncul.
"FUCK GIRL, ARE YOU CRAZY, HAH? ARE YOU KIDDING ME!" bentak Jungkook sambil bangun dan menendang gulingnya keras. Dia mendekati Nara lalu mencekiknya kesal.
"Jangan main-main denganku, bocah sialan!" geram Jungkook sambil mencekik Nara. Wajah Nara memerah menahan sakit akibat cekikan Jungkook.
.........
Jungkook terus mencekik lalu Nara mengambil tangan Jungkook dan memutarnya agar terlepas, lalu dia memelintir dan membawa ke belangkang pungung Jungkook. Nara mendiamkannya lalu dia batuk dan menghirup napas dengan segera.
Jungkook membalikkan keadaan dengan memiting leher Nara. Namun, Nara langsung mengambil kepala Jungkook dan membantingnya di kasur. Kaki Jungkook ingin mengunci kepala Nara dan pada akhirnya mereka saling kunci dan terus bergulad di kasur.
Jungkook terbahak begitu pun Nara setelah mereka lelah saling serang lalu tidur terlentang saling tendang, "Kau memang sangat menyebalkan! Setelah membuatku lelah bahkan kau malah mengajakku olah raga lain."
"Oppa, yang memulai duluan." Nara mengigit kaki Jungkook yang ada di wajahnya.
"Aarrhh! Kau seperti, Babi rakus." Jungkook bangun lalu memegang kedua tangan Nara ke atas. Nara menatapnya sambil nyengir kuda. Sementara Jungkook menyeringai jahat.
"Sepertinya aku terlalu lembut tadi, kau semakin berani melawan sekarang. Harus sedikit keras," ucap Jungkook yang langsung memasukkan lagi miliknya dengan keras dan dalam.
"Uuhhgg!" desah Jungkook lalu melepaskan cekalannya dan melumat bibir Nara dalam lalu bermain dengan kasar sekali lagi.
Menyelesaikan kegiatannya lalu Jungkook bangkit dan mengambil baju untuk di pakai, sementara Nara masih tiduran di kasur Jungkook karena kelelahan.
"Mau kemana? Oppa, syarat keduaku?" tanya Nara lagi hingga Jungkook menghampirinya lalu mengambil selimut yang terjatuh lalu memakaikannya pada Nara. Jungkook mengecup keningnya sambil mengusap rambutnya singkat.
"Apa ada pilihan lain?" tanyanya.
"Ada, kalau tidak setuju maka lepaskan aku," sahutnya lirih.
"Itu lebih baik, aku akan mengurus kepulanganmu ke Rusia. Tunggu semuanya selesai lalu aku akan menjemputmu untuk menikah, itu maksudmu 'kan?" tanya Jungkook.
"No, aku tidak akan pulang ke Rusia," sahut Nara.
"Amerika? Lebih baik aku mengurungmu di sini," sahut Jungkook santai.
"Aniya, aku akan pulang ke apartemen, Paman Jung. Kembali sekolah sampai lulus, semua akan sama hanya berbeda jika aku di sini aku akan berpura-pura pacaran, tapi kalau kamu lepas maka aku akan berpetualang dengan banyak pria. Mencari yang benar-benar pas untukku, aku sudah kecanduan sentuhan pria, aku mau coba dengan pria seumuran juga." Nara sengaja memanasi Jungkook.
"Dalam mimpimu! Jangan berani keluar kamar, ini perintah dan jangan coba-coba membangkang, ingat, Nara. Aku akan menghabisimu lagi nanti, kau semakin berani dan pembangkang sekarang, sangat menyebalkan!" Jungkook berjalan pergi lalu Nara berteriak.
"Oppa, apa aku tidak usah pake baju lagi? Percuma pakai jika nanti kamu buka lagi!"
"Fuck! Tidak usah pake baju, itu mempernudah kerjaku nanti. PUAS?!" Nara terbahak lalu Jungkook keluar sambil membanting pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF MAFIA
RomancePemimpin Mafia yang sadis lalu menggunakan topeng dengan rapi sebagai Guru olah raga SMA, dia di pertemukan murid perempuan yang centil dan manja dan sangat memujanya. Sayangnya keduanya sama-sama memakai topeng dalam kehidupan formal dengan tujuan...