Nara terisak pilu lalu melemas seketika, " Jadi, ini arti dari semua perkatannya kemarin. Kau meninggalkanku tanpa berkata apa pun ... hik ... hik," batin Nara kesakitan lalu dia pingsan seketika karena merasa kesusahan bernapas, membayangkan hidupnya kedepan tanpa Jungkook. Dia merasa tidak sanggup."Opppaaa--"
"Natle ... Natle!" teriak Marcus dan Daniel bersamaan.
"Hubungi Dokter segera!" teriak Marcus.
.................
Satu Dua berlalu begitu cepat, sejak saat kepulangannya ke Rusia semua jalan komunikasi diputus dan Nara juga tidak bisa melakukan apa pun untuk bisa menghubungi Jungkook. Nomer telpon bahkan sudah tidak lagi di gunakan dan Nara terus drop semakin hari, dia tidak bisa bangkit meski mencoba untuk kuat.
Lebih mudah baginya menangis dan kecewa saat di acuhkan dan khianati, tetapi masih bisa melihatnya setiap saat. Masih berada dalam satu Negara yang sama dan bisa berbicara sepuasnya. Kini bahkan dia tidak tahu kapan bisa bertemu lagi, kapan dia akan di jemput dan kapan mereka akan kembali bersama.
Nara bukan hanya sekedar menitipkan tanpa syarat. Marcus meminta kepastian jika akhirnya Jungkook menginginkan istri dan anaknya kembali, Marcus bukan orang bodoh yang akan menjerumuskan cucunya untuk kedua kali.
Hari itu Jungkook menelpon dan ingin mengamankan Nara dengan alasannya. Detik itu pula Marcus menegang dan memberikan syarat, Jungkook harus menjadi seseorang yang bisa membuat Nara bahagia tanpa bahaya, membuat Nara dan anak-anaknya jauh dari dunia hitam. Sangat berat bagi Jungkook karena itu artinya dia harus datang ke Rusia sebagai orang biasa dan meninggalkan dunia mafia.
Itu pilihan yang di ajukan Marcus dan Jungkook menyanggupi dalam waktu yang tidak ditentukan. Tidak lebih dari setahun dan dia akan datang saat Nara melahirkan, tetapi lagi-lagi Marcus menolaknya dan mengatakan, "Tidak ada kontak dalam bentuk apa pun sampai kamu di nyatakan bersih, jangan lupa karena aku akan mengawasimu."
Tidak ada pilihan lain buat Jungkook karena ini demi keselamatan anak dan istrinya, itu lah sebabnya mengapa Jungkook sangat berat melepaskan Nara ke Rusia. Niatnya hanya menitipkan sementara,dan bisa datang kapan pun, tetapi Marcus malah memberinya pilihan. Semua ada harga dan tidak ada yang tulus di dunia yang kejam ini.
Daniel masuk ke kamar Nara sambil membawa susu, dia melihat Nara yang selalu bersedih dan memutahkan semua makanannya. Itu sebabnya Daniel ikut tersiksa akan kepedihan saudara kembarnya ini, " Nara, apa yang kau inginkan? Aku akan memberikannya, kau ingin peegi dari sini?" tanya Daniel yang tidak kuat melihat Nara seperti ini.
Nara menggeleng lalu menunduk, "Oppa akan marah jika aku tidak menunggunya di sini, dia akan menjeputku nanti karena dia sudah berjanji. Daniel, aku ingin bicara dengannya, lalu kenapa kami tidak boleh bicara meski hanya di ponsel. Aku merindukannya ... teramat sangat hingga susah rasanya bagiku untuk--" Bibir Nara bergetar hendak menangis lalu Daniel langsung meraihnya untuk di peluk.
"Bicara dengannya? Itu yang kamu mau?"
"Iya, aku hanya ingin itu." Nara kembali mengeluarkan air mata kesedihan.
"Kalau begitu bersiaplah, kita akan pergi ke luar dan menelponya saat di luar nanti. Kamu tahu kalau Grandpa pasti menyadap semua saluran di rumah ini, kita beli handphone dan nomer baru untuk menghubunginya. Aku sudah dapatkan nomer terbarunya, kamu siap?" bisik Daniel lirih lalu Nara tersenyum sambil menangis dan mengeratkan pelukannya.
"Gommawo, Damian."
"Asal kamu janji, harus bahagia setelahnya dan berhenti terpuruk seperti ini?" tanya Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF MAFIA
RomancePemimpin Mafia yang sadis lalu menggunakan topeng dengan rapi sebagai Guru olah raga SMA, dia di pertemukan murid perempuan yang centil dan manja dan sangat memujanya. Sayangnya keduanya sama-sama memakai topeng dalam kehidupan formal dengan tujuan...