33

8K 520 12
                                    


"Nara, Sayang. Aku hanya ingin mengobrol masalah perkembangan basket di sekolah selama aku cuti, apa alasanku memarahinya? Kalian sudah berteman sangat lama dan aku mengerti persahabatan anak muda seperti kalian," ucap Jungkook lembut seperti imagenya di sekolah, Guru paling baik hati dan ramah.

"Ok, Daniel. Makan malam saja di sini? Boleh, kan, Paman?" tanya Nara ramah sengaja mengoda, sepertinya Nara ingin di cambuk malam ini. Sayang sekali karena Jungkook harus menemui seorang jalang di club malam ini. Sekuat tenaga dia berusaha jadi tokoh utama yang baik hati.

"Kau memang bocah sialan yang menyebalkan!" batin Jungkook mengumpat tidak karuan.

...........

"Terserah padamu, aku akan pergi malam ini. Jadi, kalau mau sekalian saja menginap. Ada banyak kamar di sini," ucap Jungkook ramah, tetapi syarat akan kemarahan dan lagi-lagi Nara semakin menjadi.

"Daniel, menginap saja." Nara langsung berlari ke kamarnya sambil bernyanyi dan Jungkook mulai harus mencari cara agar si pembangkang kecil ini bisa di taklukkan lagi. Tidak semena-mena padanya seperti ini.

"Fuck!" batin Jungkook mengumpat kesal pada Nara.

Sambil menunggu Nara akhirnya Daniel mengobrol sebentar bersama Jungkook hingga Jimin datang dan bergabung dengan mereka. Daniel awalnya hanya bercerita tentang masa-masa yang mereka alami selama bersahabat dan Jungkook senang mendengarnya.

Jimin seorang Dokter dan Daniel sangat ingin menjadi Dokter, maka mereka berbibcang sangat nyambung. Lain halnya dengan Nara yang terlihat sibuk di dapur sedang memasak bersama chef pribadi Jungkook.

Jungkook yang ingin bersiap pergi tanpa sengaja melewati dapur dan melihat hal itu lalu menghampiri dan memeluknya dari belakang. Nara yang kaget langsung saja menoleh dan mengecup bibirnya singkat.

"Sedang apa?" tanya Jungkook.

"Memasak untuk makan malam, Daniel sangat menyukai masakanku, Oppa. Apa kamu akan makan malam dengan kami?" tanyanya.

"Amazing! Demi dia kamu masuk dapur dan memasak, sedangkan untukku saja tidak pernah, hem? Mau cepat mati, ya? Natle Orlando Maria, jaga batasanmu, Baby. Peringatan keras, aku akan pergi malam ini dengan, Yongi dan Taehyung. CCTV ada di mana-mana, ingat itu." Jungkook melepaskan pelukan lalu mengakat Nara ala Koala seperti biasa.

Chef dan pelayan langsung menunduk karena kejadian selanjutnya adalah pertempuran antara bibir keduanya saling melumat dengan panas, hal seperti ini sudah biasa di mereka lakukan di mana pun tanpa perduli siapa pun.

Para pelayan dan penjaga sangat tahu jika Nara adalah nyonya rumah yang harus di hormati, karena tuannya  memperlakukan dengan special. Siapa yang berani mengusiknya maka akan berada dalam abang kematian. Mengingat sikap sadis sang tuan dan sikap keras Nara yang tidak suka di ganggu atau di bantah.

Napas keduanya terengah lalu Jungkook menurunkan Nara kembali setelah melepas ciuman, "Jangan menungguku dan tidur di kamarmu malam ini," ucap Jungkook.

"Oppa, apa kamu tidak pulang?" tanya Nara serius.

"Aku tidak bisa memastikan, jangan nakal." Jungkook langsung melenggang pergi dan Nara tersenyum bahagia, seperti nya Daniel mampu membuat kekasihnya sangat cemburu dan kesal.

.
.

Jungkook menuruni mobil dengan pakean kebesarannya dan berjalan memasuki sebuah club malam terbesar di Korea. Sudah pasti dia melewati pintu lain bukan pintu utama menuju ke ruangan VVIP. Seseorang telah di pesan untuk malam ini dan yang dia tahu jika wanita ini paling cantik di antara para jalang yang lain.

Jung Eunha mendapat kabar jika pemesan nya kali ini adalah pimpinan Black jack yang di gilai para wanita malam termasuk dirinya. Tidak pernah bertemu langsung, tetapi berita yang tersebar adalah, dia sosok yang berkharisma dengan aura ketampanan yang mematikan. Pemimpim Mafia selalu berguna untuk orang seperti Eunha.

KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang