15

12K 552 10
                                    


Terbiasa dengan tubuhnya dan kebersamaan setiap saat. Meski palsu pada awalnya, tapi Nara yakin jika akhirnya Pria angkuh tak tersentuh ini akan mencintainya dan menjadi keluarganya.

"Oppaaa," rengek Nara pelan lalu Jungkook tersenyum dan mengecup bibirnya, mereka sudah berada dalam mobil.

"Jangan bicara apa pun, kamu akan kembali sehat dan menemaniku. Aku mencintaimu," ujar Jungkook menenangkan Nara.

🍀🍀🍀🍀

Begitu sampai di rumah sakit, akhirnya Nara langsung di tanganni dengan cepat. Yongi memang langsung mengurus semua administrasi dengan sigap. Harusnya Nara di tangani oleh Jimin yang seorang Dokter, dan cukup di bawa ke Villa saja.

Biasanya luka separah apa pun. Jimin akan menanganinya di Villa atau Mansion milik Jungkook. Alasannya cukup simple, yaitu mereka tidak ingin ada yang tahu tentang kegiatan terselubung atau luka akibat senjata api.

Fakta karena terlalu panik, mampu membuat Jungkook hilang akal dalam berpikir, karena yang ada saat ini adalah bagaimana agar Naranya segera sembuh dan sadar.

Jungkook sedang duduk menunggu di luar ruang penanganan, sedangkan Yongi dan beberapa anak buahnya tetap berdiri menjaga di sampingnya. Tugas mereka juga menjaga lorong tetap steril dan aman.

Dokter sudah memeriksa keadaan Nara dengan teliti lalu dia tersenyum dan mengeleng kan kepala.

"Bangunlah, Nona Martin? Saya adalah Dokter utusan dari Tuan, Kang," bisiknya lalu dengan segera Nara membuka mata dan tersenyum.

"Ternyata, My Uncle selalu bisa di andalkan. Pastikan semuanya aman? Paman Dokter, apa kamu sudah siapkan semua permintaanku?" tanya Nara.

"Semua sudah di atur sesuai yang tuan, Kang. Perintahkan pada kami, anda jangan khawatir, tetapi luka di kening anda harus di jahit. Anda melukai diri anda sampai seperti ini." Dokter terus saja menanganinya.

"Semua hal harus di lakukan dengan maksimal dan sungguh-sungguh jika ingin berhasil, aku harap kamu tidak akan berkhianat meski orang di luar sana bisa mengacam atau membunuhmu," peringatan Nara.

"Anda salah, identitas saya memang Dokter murni tanpa embel-embel kelompok mafia mana pun. Saya hanya di beri bayaran lebih untuk tugas tambahan, karena kebetulan saya kenal banyak orang seperti tuan. Kang dan Jeon, satu lagi. Jeon Jungkook, dia sedang membangun citra baik di dunia politik. Tidak mungkin dia memperlihatkan sikap arogannya di depan umum," ucap sang Dokter.

Nara nampak berpikir lalu tertawa kecil, "Paman Dokter memang cerdas dan pintar, manfaatkan otakmu dengan baik. Menghianatiku bukanlah suatu keputusan yang benar, I see that."

"Yes, I know." Dokter itu meyakinkan Nara.

Selesai merawat Nara akhirnya pintu terbuka dan sang Dokter keluar dengan memberi senyuman ke arah Jungkook.  Jungkook sendiri langsung bangun dan menanyakan semuanya.

"Bagaimana, Dok?" tanya Jungkook.

"Pasien sudah di tangani dengan baik, sekarang sedang dalam pengaruh obat. Hanya saja--" ucapnya mengatung.

"Hanya saja, apa?" tanya Jungkook.

"Pasien mengalami trauma yang membuatnya ketakutan, apa terjadi sesuatu saat dia terluka? Pasien takut dengan saya yang seorang Pria, tetapi biasa saja jika yang menangani adalah para Suster."

Jungkook memejamkan mata dengan rahang mengeras dan tangan mengepal kuat, lalu dia mencoba menahan emosinya demi tidak membunuh dan menghajar siapa pun di sini. Emosi Jungkook memang sudah tidak terbantahkan.

"Apa--apa ... apa--apa, dia mengalamani keke--rasan sek--seksual?" tanya Jungkook terbata-terbata karena tidak sanggup dengan hasilnya.

"Saya sudah cek dan periksa semuannya, ada kekerasan fisik dan lebam di bagian paha, akan tetapi pasien tidak mengalami kekerasan seksual. Apa ini sudah di laporkan ke Polisi? Ini kasus percobaan perkosaan dengan korban yang masih di bawah umur?" tanyanya.

KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang