"Kau yang menyuruhku, aku patuh karena dia penggantimu. Kapan kau akan membawanya ke perusahaan?" tanya David.
"Secepatnya, aku sedang melengkapi dokumen perpindahan kepemilikkan kepadanya. Asal aku bisa bersama anak-anak dan cucu-cucuku, aku akan berikan semuannya padanya, kau juga tahu, Jeon Jungkook juga memiliki banyak harta sendiri dan aku yakin jika diabbukan tipe gila uang. Itu sebabnya aku memilih berdamai dan memilihnya sebagai penerusku." Martin.
"Kau benar, dia sangat bisa di andalkan. Aku sudah tidak sabar mennggu Seokjin berlutut di hadapanku, hahaha." David terbahak dengan semangat lalu Martin ikut tertawa.
🗡🗡🗡🗡🗡🗡
Satu bulan dalam masa pembujukan Nara agar mau di bawa ke Amerika untuk berobat, awalnya Nara mati-matian menolak untuk ke Ameika apalagi bertemu Martin sang Daddy yang selalu di bencinya. Yongi dan Jimin juga ikut andil dalam merayu dan membohongi Nara agar mau ikut ke Amerika, salah satunya Jimin mengatakan jika Jungkook bisa berpaling kalau Nara terlalu keras kepala.
Tentu saja akan ada wanita seperti Eunha yang bisa saja meluluhkan hati suaminya, mereka bukan saudara kandung dan selama 5 tahun hidup bersama. Jiwa Nara bergermuruh apalagi anak-anaknya berkata tidak keberatan memiliki Mommy baru.
Di sinilah Nara sekarang terduduk di kursi dengan banyak kabel yang melekat padanya. Mesin kejut untuk merangsang ingatan secara extrem. Jungkook mengenggam erat tangan Nara sebelum dia dilepaskan dan di biarkan sendiri di ruangan. Jimin sangat tahu jika Nara akan kesakitan dalam prosesnya. Setidaknya dia memiliki tenaga yang kuat.
Semua orang keluar lalu melihat Nara hanya dari luar ruangan berkaca. Jimin membantu sang Profesor dalam menangganinya karena mereka memang memiliki gelar yang hampir sama. Mesin mulai di operasikan setelah kepala Nara di kunci.
Nara memejam sesaat lalu badannya bergetar hebar dan rasa sakit di kepala mulai terasa. Terlihat di sana istrinya mengigit bibirnya seperti menahan sakit dan Jungkook mulai membulatkan mata.
"Apa ini masih lama?" tanya Jungkook yang tidak tahan melihat Nara kesakitan.
"Dia sedang berusaha menginggat, kau lihat layar ini." Jimin.
"Anda harus bersabar, Tuan. Semua butuh proses," sahut Nicholas.
Sudah hampir satu jam Nara di sana dengan frekwensi istirahan sejenak sebelum melanjutkan. Nicholas berani menjamin jika hanya 3 kali pertemuan maka ingatannya bisa kembali sempurna.
"Aaarrrhhhhhhh! Tidaakkkkk!" teriak Nara.
"Hentikaannnnnn!" Nara sudah kesakitan.
Jungkook berjalan dengan cepat ke arah pintu lalu memegang knop hendak membuka, tetapi Jimin menghalangi dan menghembuskan napas resah.
"Jangan mengacau! Jika di hentikan maka dia bisa gila." Jimin.
"Apa kau bilang, sampah! Istriku kesakitan dan kau suruh aku diam!" Jungkook berteriak dan memojokkan Jimin hingga terbentur tembok.
"Tuan, tolong bersabarlah." Nicholas mencoba melerai hingga Jimin di lepaskan dan Jungkook mundur.
"Seharusnya kau tidak usah ikut sekalian, Yongi bisa mendapinginya jika kau tidak tega. Sudah aku bilang ini akan sangat menyakitkan, kau harusnya sadar itu," ucap Jimin mulai pelan.
"Fuck!" Jungkook langsung meninju tembok di sebelah Jimin. Jimin pikir dia adalah sasarannya, tetapi nyatanya dia salah.
Jungkook menyurai rambutnya ke belakang sambil meremasnya dengan gelisah setelah melihat Nara yang masih kesakitan.
Nara merasakan sesuatu yang aneh saat dia mencoba menginggat begitu keras. Bayangan suaminya tersenyum di sebuah sekolahan, lalu cara suaminya mengajari anak-anak sekolah bermain basket begitu telaten. Nara kembali melihat dirinya sedang mengadu kepada seseorang saat pulang pulang sekilah.
Dia tinggal di apartemen lalu mulai memasak bersama dan Nara selalu memanggil orang itu ' Paman Jung' kepalanya seolah berputar lagi akan kejadian masa lalu dan dia mulai berada di pinggir sungai saat penyerangan terjadi. Dia berkelahi dengan lincahnya bersama Granpa dan anak buah mereka.
Sebuah tembakan bertubi-tubi terdengar hingga mulai menjerit-jerit lagi dan seketika kesadarannya hilang. Nara pinsang dan itu batas kekuasaannya.
"Naraaa!" Jungkook langsung berlari masuk bersama Jimin dan Nickolas. Pada akhirnya therapi di hentikan dan Nara langsung di bawa pulang.
............
Martin terlihat bercengkeraman bersama ketiga cucunya saat menanti seseorang datang menghampirinya. Hari ini telah tiba di mana dia akan mengajak Jeon Jungkook bersama nya ke rapat direksi sebagai pemilik sekaligus pemegang saham terbesar. Martin merupakan salah-satu pengusaha yang sukses di balik kegelapannya. Di Amerika dia termasuk 5 besar pengusaha terkaya.
Jungkook datang bersama Nara dan akhirnya mereka bertemu dengan Martin, Nara sendiri memang belum mau menerima dan masih marah, tetapi dia tetap mau tinggal di rumah besar miliknya.
Jungkook, Namjoon dan Martin berangkat ke perusahaan sedangkan Nara sendiri langsung berangkat ke klinik bersama Jimin dan Yongi. Kali ini adalah therapi kedua dan Jimin memang sengaja menjauhkan Jungkook dari Nara.
Nara sendiri sudah memulai proses therapi dan kali ini memang terlihat sangat menyakitkan karena Nara terus menerus menjerit hingga 2 jam proses berlalu dan Nara telihat lemah.
"Opppaaaaaaaaaaaaa!" jerit Nara mengakhiri segalanya lalu dia langsung berdiri dan memegang kepalannya yang berisi mesin dan dia lempar.
"Opppaaaaaaaaa, jangan tinggalkan aku. Aku mohon, Oppppaaaaaa!" Lagi-lagi Nara berteriak histeris hingga Yongi dan Jimin beserta Nicholas masuk.
"Paman robot, katakan padaku kalau oppa masih hidup. Katakan padaku kalau dia belum meninggal ... tidak ... tidak ... dia masih hidup ... hik jangan pergi ku mohon jangan tinggalkan aku." Nara memeluk Yongi erat dan Yongi membalas pelukannya sambil melihat Jimin.
"Prof, apa ini termasuk kita gagal?" tanya Jimin.
Nicholas mengeleng lalu menepuk pundak Jimin, "Sepertinya dia terlihat depresi akan sesuatu. Oppa, apa yang di maksud adalah suaminya?"
"Jadi?" Jimin bertanya.
"Ingatan lama kembali dan ingatan baru menghilang, kita sudah berusaha."
.
.Tbc
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF MAFIA
RomancePemimpin Mafia yang sadis lalu menggunakan topeng dengan rapi sebagai Guru olah raga SMA, dia di pertemukan murid perempuan yang centil dan manja dan sangat memujanya. Sayangnya keduanya sama-sama memakai topeng dalam kehidupan formal dengan tujuan...