"Apa yang kau katakan!" bentak Jungkook dan Namjoon mengabaikannya demi mencari Jimin.Jungkook berjalan dengan cepat dan menemukan Nara yang terkulai lemas dengan darah yang mengalir di pergelangan tangannya dan kaki Nara pun berdarah karena banyak menginjak pecahan kaca.
"WHAT THE FUCK! Anak kecil sialan! Berani kau meninggalkanku!" Jungkook langsung memeluknya erat saat itu juga.
.............
"Nara! Sayang, bangun!" Jungkook mengecupi kening Nara dengan gelisah.
Nara masih menatap Jungkook hingga dia melihat mata merah kekasihnya seolah sedang menangis tanpa air mata. Ada rasa sakit di hatinya ketika melihat wajah ketakutan Jungkook, dia ingin memeluknya dan bertahan, tetapi rasanya dia sudah tidak sanggup lagi.
"Lihat, Oppa, Sayang. Jangan tertidur dan terus buka matamu, lihat AKU!" Jungkook mulai panik saat kesadaran Nara mulai berkurang.
"Seka--rang k--ou puu---" Nara terbata dan Jungkook langsung mengecupi bibirnya agar berhenti berbicara. Tidak lama kemudian kesadarannya hilang dan dia pinsan.
Jimin datang dengan peralatannya, langkahnya tertahan karena Nara menendangnya sangat keras tadi. Bahkan kakinya terkilir dan tangannya masih sakit akibat di pelintir oleh Nara.
"Cepat, cepat hentikan pendarahannya!" ucap Jungkook dengan keras dan Jimin langsung menangani tangan Nara. Jungkook bahkan tidak mau melepaskan Nara dari pangkuannya meski Jimin menyuruhnya untuk membaringkan nya.
Nara segera di bawa ke kamar dan langsung di tangani oleh Jimin. Begitu keadaannya stabil dia langsung di bawa kembali ke Seoul demi perawatan yang lebih baik. Jungkook sudah menyiapkan semua alat dan suster untuk menangani Nara di Masionnya.
Sudah tiga hari Nara koma dan belum bangun akibat sayatan yang terlalu dalam dan mengeluarkan banyak darah. Nara kehilangan banyak darah hingga dilakukan tranfusi darah setelah sampai Seoul. Namun, begitu dia tetap di rawat di rumah bukan di rumah sakit.
Jungkook sedang berkumpul bersama, Jimin, Namjoon, Yongi dan Taehyung demi membahas semua rencana pencalonannya di parlemen. Rencana berubah setelah pemberitahuan dari partai selatan jika dirinya akan di calonkan langsung oleh Presiden sebagai Perdana Menteri setelah menikah dengan Lee Hyuna.
Masalah terbesarnya adalah Nara dan Jungkook bimbang dengan keputusan yang harus di percepat. Kekasihnya belum terbangun dari koma sedangkan keputusan akan segera di ambil.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Jungkook pada Jimin.
"Aku tahu posisimu sulit, tapi bagaimana pun keputusan, Nara, kau tidak boleh goyah." Jimin memberi pendapat.
Jungkook memejamkan mata dengan memijat pelipisnya pelan, "Semua akan berjalan semestinya, yang aku takutkan adalah dia mencoba bunuh diri lagi setelah bangun dan tahu jika aku sudah bertunangan. Aku tidak mau melepasnya, berikan aku solusi bukan nasehat," ujar Jungkook lirih.
Taehyung nampak berpikir dengan keras, "Bagaimana jika kau gunakan sistes kerajaan saja, lepaskan dulu dia jika dia tidak mau jadi selir. Setelah kamu jadi Raja, maka wanita mana yang tidak bisa kau miliki."
Namjoon menghela napas dalam, " Nara tidak segampang itu, sekali dia marah langsung mengamuk melebihi Leon. Siapa yang berani jika Leon sedang marah kecuali pawang dan pemiliknya," sahut Namjoon asal.
"Wouw! Nara, sangat ganas dan hebat jika sedang kesal. Aku tidak akan menyinggungnya kedepan, aku tidak mau jadi korban seperti, Jimin," gerutu Taehyung.
Yongi hanya terdiam dan tidak sama sekali memberi saran. Nara menjadi sensitif untuk Yongi di mata Jungkook. Jadi, dia hanya akan bersuara jika sang Bos memerintah dari pada terjadi salah paham. Yongi bahkan masih asik mengoyangkan gelas berisi wine nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF MAFIA
RomancePemimpin Mafia yang sadis lalu menggunakan topeng dengan rapi sebagai Guru olah raga SMA, dia di pertemukan murid perempuan yang centil dan manja dan sangat memujanya. Sayangnya keduanya sama-sama memakai topeng dalam kehidupan formal dengan tujuan...